JAKARTA - Perkembangan pasar saham nasional kembali menjadi sorotan seiring dinamika indeks yang menunjukkan pergerakan terbatas namun masih membuka peluang untuk penguatan.
IHSG pada penutupan sebelumnya mengalami pelemahan sebesar 0,20% atau turun 16,56 poin menuju 8.371,99 setelah dibuka pada posisi 8.412,82 dan sempat menyentuh titik tertinggi di 8.418,16.
Pada sesi tersebut, sebanyak 314 saham naik, 345 saham turun, dan 154 saham stagnan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.341 triliun.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar memberikan tekanan, termasuk PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang turun 2,35%, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang melemah 1,69%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang turun 1,47%, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang melemah 1,26%.
Di sisi sebaliknya, terdapat saham yang justru mampu mencatat penguatan, seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang naik 1,71% ke Rp87.975 dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang menguat 0,37% menjadi Rp6.850 per saham.
Pada daftar top gainers, PT Saraswanti Indoland Development Tbk. (SWID) memimpin dengan kenaikan 34,78% menuju Rp124 disusul PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. (BEER) yang melonjak 33,82% ke Rp182.
Adapun sejumlah saham yang masuk kategori top losers antara lain PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON) yang melemah 12,38% ke Rp92 serta PT Kobexindo Tractors Tbk. (KOBX) yang terkoreksi 12,14% menuju Rp181. Pergerakan tersebut menunjukkan bahwa dinamika pasar masih cukup variatif dengan tekanan dan peluang yang muncul secara bersamaan.
Proyeksi Analis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
Pandangan analis terhadap pergerakan IHSG hari ini menunjukkan adanya peluang penguatan meskipun sejumlah indikator teknikal memberikan sinyal hati-hati. Tim Analis MNC Sekuritas menilai bahwa IHSG masih berada dalam bagian dari wave (iii) dari wave [iii] yang berpotensi menuju area 8.487–8.539 pada skenario terbaik.
Mereka memproyeksikan level support berada di 8.332 dan 8.276, sementara resistance berada pada 8.488 dan 8.532. Dengan mempertimbangkan pergerakan tersebut, rekomendasi buy on weakness diberikan untuk saham PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), PT Multipolar Tbk.
(MLPL), dan PT Sido Muncul Tbk. (SIDO), sedangkan sell on strength disarankan untuk PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).
Sementara itu, tim riset Phintraco Sekuritas melihat IHSG ditutup di bawah level MA5 dengan indikator Stochastic RSI yang melemah. Kondisi tersebut menandakan terjadinya peningkatan volume jual, sehingga indeks diprediksi cenderung melemah untuk menguji area support 8.300–8.325.
Menurut catatan mereka, “koreksi indeks bursa global dan turunnya peluang penurunan suku bunga the Fed diperkirakan juga menjadi sentimen negatif.” Dari sisi domestik, fokus investor mengarah pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Jika tekanan depresiasi terhadap rupiah berlanjut, diperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate pada level 4,75% bulan ini.
Di sisi global, tekanan pada indeks Wall Street sebelumnya dipengaruhi oleh rotasi sektor dari saham teknologi ke sektor lain, khususnya setelah meredupnya potensi pemangkasan suku bunga the Fed pada Desember.
Kekhawatiran juga meningkat terkait potensi hilangnya data ekonomi akibat government shutdown yang membuat data ketenagakerjaan dan inflasi kemungkinan tidak akan dirilis.
Hal ini menimbulkan tantangan bagi pejabat the Fed karena kurangnya data menjelang keputusan suku bunga bulan Desember. Untuk saham pilihan, Phintraco Sekuritas merekomendasikan PNLF, ARCI, TINS, INDF, dan BRMS.
Terdapat penegasan bahwa berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham, dan seluruh keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca.
Pembukaan IHSG dan Pergerakan Saham Pagi Ini
Pada sesi pembukaan perdagangan hari ini, IHSG memulai pergerakan dengan berada pada posisi 8.379,44. Indeks sempat bergerak pada rentang 8.370–8.385 dalam beberapa menit pertama setelah pembukaan.
Dari data awal, tercatat 223 saham mengalami penguatan, 181 saham mengalami pelemahan, dan 217 saham bergerak stagnan. Kapitalisasi pasar pada awal sesi perdagangan tercatat berada di kisaran Rp15.377 triliun, menandakan adanya peningkatan aktivitas dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Salah satu saham yang menjadi sorotan pada pembukaan adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan volume perdagangan mencapai 455 juta saham dan nilai transaksi sebesar Rp101,9 miliar. Saham BUMI menunjukkan penguatan sebesar 0,89% ke posisi Rp226 per lembar saham.
Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang berada dalam Grup Djarum juga mencatatkan penguatan pada awal sesi perdagangan dengan naik 0,30% ke level Rp8.400 per saham.
Pergerakan tersebut kembali memperlihatkan dinamika positif yang muncul di tengah ketidakpastian pasar global dan sentimen domestik yang terus berkembang.