Strategi Polri Bersinergi dengan Sekolah dan Orang Tua Atasi Anak Hilang

Kamis, 13 November 2025 | 16:00:18 WIB
Strategi Polri Bersinergi dengan Sekolah dan Orang Tua Atasi Anak Hilang

JAKARTA - Fenomena anak hilang kembali menjadi sorotan nasional. Mabes Polri menegaskan akan memperkuat koordinasi untuk menanggulangi kasus ini secara menyeluruh. 

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa kepolisian akan mengerahkan anggota dari tingkat paling tinggi hingga bawah agar langkah-langkah penanganan dapat berjalan efektif.

“Polri mengambil langkah-langkah yang langsung bisa dikerjakan di lapangan dan melibatkan jajaran hingga tingkat paling bawah,” ujar Trunoyudo. Langkah ini termasuk penguatan peran Bhabinkamtibmas, yang akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan orang tua untuk pencegahan awal. 

Setiap laporan yang masuk juga akan direspons cepat dan ditindaklanjuti dengan investigasi penuh oleh kepolisian.

Dittipid PPA dan PPO Bareskrim juga akan memberikan asistensi langsung ke setiap jajaran. Fokus koordinasi ini tidak hanya pada penanganan kasus, tetapi juga pada sosialisasi dan peningkatan literasi masyarakat mengenai keamanan anak. 

Pendekatan ini diharapkan dapat mencegah anak-anak menjadi korban sebelum masalah benar-benar terjadi.

Kasus Bilqis Jadi Sorotan Nasional

Salah satu kasus yang menarik perhatian publik adalah hilangnya balita bernama Bilqis dari Makassar dan ditemukan di Jambi. Anak tersebut diduga menjadi korban praktik sindikat perdagangan orang atau TPPO, setelah dijual dan dibeli oleh warga Suku Anak Dalam. 

Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas karena melibatkan jaringan lintas daerah dan memperlihatkan rentannya perlindungan anak di beberapa wilayah.

Penanganan Bilqis menunjukkan pentingnya peran koordinasi antara kepolisian, keluarga, dan masyarakat. Trunoyudo menekankan bahwa upaya kolaboratif seperti ini menjadi kunci dalam mencegah praktik serupa di masa mendatang. 

“Koordinasi dan sosialisasi sampai ke tingkat rumah tangga dan sekolah sangat penting agar anak-anak lebih terlindungi,” katanya. Kasus Bilqis juga memicu pembahasan mengenai peningkatan literasi terkait keamanan anak dan cara mengenali potensi bahaya di lingkungan sekitar.

Kasus Anak Lain yang Terungkap

Selain Bilqis, sejumlah kasus anak hilang juga berhasil ditangani Polri. Salah satunya adalah anak berinisial AK (6) yang telah dinyatakan hilang selama delapan bulan. Proses pencarian yang intensif dan kolaborasi lintas pihak akhirnya membuahkan hasil positif, dengan anak berhasil ditemukan dalam kondisi aman.

Kasus lain melibatkan siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Karawaci, Tangerang, berinisial MG (16). MG sempat dinyatakan hilang hampir sepekan, namun akhirnya berhasil ditemukan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. 

Penemuan MG menjadi bukti bahwa koordinasi cepat dan efektif antara Bhabinkamtibmas, keluarga, dan masyarakat dapat menyelamatkan anak dari potensi bahaya lebih lanjut.

Kepolisian juga menegaskan pentingnya pendidikan dan kesadaran keluarga serta sekolah untuk mengetahui tanda-tanda anak dalam bahaya. Trunoyudo menekankan bahwa setiap kasus merupakan pelajaran penting bagi penegakan hukum sekaligus pencegahan.

Langkah Preventif dan Kolaboratif

Mabes Polri menyatakan bahwa upaya preventif menjadi fokus utama selain penanganan kasus secara langsung. Melibatkan pihak sekolah, orang tua, dan Bhabinkamtibmas dianggap efektif dalam menekan angka anak hilang. 

Sosialisasi mengenai keselamatan anak serta literasi terhadap praktik kejahatan seperti perdagangan anak akan terus ditingkatkan.

Brigjen Trunoyudo menjelaskan bahwa Dittipid PPA dan PPO Bareskrim memberikan pendampingan kepada setiap jajaran Polri untuk memastikan langkah preventif dan investigatif berjalan sesuai standar. “Semua ini dilakukan agar anak-anak lebih aman dan potensi kasus bisa ditekan,” ujar Trunoyudo.

Kolaborasi ini juga mencakup pemberian edukasi kepada masyarakat tentang tanda-tanda bahaya dan cara bertindak saat menemukan kasus anak hilang. Dengan pendekatan komprehensif, kepolisian berharap fenomena anak hilang dapat diminimalkan, sekaligus membangun rasa aman di lingkungan sekolah dan keluarga.

Secara keseluruhan, penanganan kasus anak hilang oleh Mabes Polri menekankan tiga hal penting: koordinasi yang kuat, tindakan preventif, dan respons cepat terhadap laporan masyarakat. 

Kasus Bilqis, AK, dan MG menjadi contoh nyata bagaimana langkah-langkah tersebut dapat melindungi anak-anak dan memastikan mereka kembali dalam kondisi aman.

Terkini