Persaingan Sengit Menentukan Skuad Final Timnas Voli Putri di SEA Games 2025

Kamis, 13 November 2025 | 15:55:50 WIB
Persaingan Sengit Menentukan Skuad Final Timnas Voli Putri di SEA Games 2025

JAKARTA - Persaingan di tubuh Timnas Voli Putri Indonesia semakin ketat jelang SEA Games 2025 di Thailand. 

Dari 18 pemain yang mengikuti pemusatan latihan (TC) di Medan, Sumatera Utara, hanya 14 yang akan dibawa sebagai skuad final. Artinya, empat pemain akan dicoret dan persaingan ini menimbulkan tekanan tersendiri bagi seluruh atlet.

Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Megawati Hangestri Pertiwi. Pemain senior ini kini menghadapi saingan baru yang masih berusia 17 tahun, menambah dinamika di posisi Opposite. Persaingan internal yang ketat ini diperkirakan akan menentukan performa tim secara keseluruhan di ajang SEA Games.

Pemusatan latihan yang berlangsung sejak akhir Oktober menjadi momen krusial bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan maksimal. Pelatih kepala Marcos Sugiyama bersama tim pelatih terus mengamati performa setiap pemain dalam latihan dan simulasi pertandingan.

Daftar Pemain yang Berpotensi Tercoret

Dari 18 pemain TC, beberapa atlet memiliki peluang besar untuk dicoret karena cedera atau persaingan posisi yang ketat. Nama pertama yang disorot adalah Junaida Santi, Outside Hitter berusia 18 tahun. 

Meski memiliki kemampuan sebagai Opposite, Junaida sempat mengalami cedera yang membuat keikutsertaannya di beberapa turnamen sebelumnya sempat diragukan.

Geofany Eka Cahyaningtyas menjadi kandidat kedua. Middle Blocker yang akrab disapa Fany ini bersaing ketat di posisi quicker dengan pemain lain seperti Maradanti Namira, Chelsa Berliana Nurtomo, dan Rika Dwi Latri. 

Konsistensi performa menjadi faktor utama dalam menentukan siapa yang lolos, dan performa Fany dianggap masih belum stabil dibanding pesaingnya.

Ajeng Nur Cahaya, yang bermain sebagai setter, juga menghadapi persaingan ketat. Dengan kehadiran Arneta Putri dan Yolana Betha yang telah berpengalaman di berbagai ajang internasional, peluang Ajeng untuk masuk skuad final menjadi semakin menantang. 

Keunggulan senioritas dan pengalaman internasional menjadi nilai lebih yang mempengaruhi keputusan pelatih.

Khansa Putri Yansi Ganeshtri menjadi nama keempat yang berisiko dicoret. Posisi Opposite saat ini sangat krusial, dan pelatih cenderung memaksimalkan kuota untuk posisi Outside Hitter yang berperan dalam penerimaan bola dan serangan. 

Jika Khansa dan Junaida dicoret, tugas utama Opposite akan jatuh pada Megawati, sementara Syelomitha yang merupakan pemain muda potensial akan menjadi pesaing barunya.

Tekanan dan Strategi Pelatihan TC

Pemusatan latihan menjadi ajang evaluasi intens bagi semua pemain. Latihan fisik, teknik, strategi permainan, hingga simulasi pertandingan dilakukan secara bertahap. Pelatih dan asisten pelatih memanfaatkan waktu TC untuk memetakan posisi terbaik setiap atlet dan menentukan kombinasi tim yang paling efektif.

Dalam sesi latihan, aspek mental juga menjadi fokus utama. Tekanan untuk lolos ke skuad final membuat atlet belajar mengelola stres dan tetap fokus pada performa. Kepemimpinan pelatih kepala Marcos Sugiyama diharapkan mampu menjaga motivasi tim tetap tinggi, sekaligus mengoptimalkan kemampuan setiap pemain.

Selain itu, pelatih juga mempertimbangkan kompatibilitas antar pemain di lapangan. Kerja sama tim menjadi faktor penentu agar strategi yang diterapkan bisa berjalan lancar saat pertandingan SEA Games nanti.

Momen Penentuan dan Harapan Timnas

Keputusan akhir akan diumumkan menjelang keberangkatan ke Thailand, di mana hanya 14 pemain yang akan dibawa. Momen ini menjadi ujian bagi semua atlet untuk membuktikan kualitas dan komitmen mereka.

Bagi pemain senior seperti Megawati, ini menjadi kesempatan untuk mempertahankan posisi dan pengalaman yang dimiliki. Sementara bagi pemain muda, momen ini menjadi ajang untuk menunjukkan potensi dan kemampuan bersaing di level internasional.

Dengan persaingan yang ketat, timnas Voli Putri Indonesia berpeluang tampil lebih kuat dan kompak. Pemain yang lolos diharapkan bisa memberikan performa terbaik demi meraih medali di SEA Games 2025 dan meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan.

Terkini