Gubernur BI Tegaskan Pentingnya Koordinasi Kendalikan Inflasi Pangan

Rabu, 12 November 2025 | 15:53:47 WIB
Gubernur BI Tegaskan Pentingnya Koordinasi Kendalikan Inflasi Pangan

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kenaikan inflasi pangan yang mulai terlihat beberapa waktu terakhir.

Peningkatan harga beberapa komoditas pokok, seperti cabai merah dan telur ayam ras, membuat inflasi kelompok volatile food mulai meningkat. Kondisi ini memerlukan perhatian serius karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Perry menegaskan, kenaikan harga pangan harus dikelola secara hati-hati melalui koordinasi antara BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah. “Kondisi ini memerlukan koordinasi lebih lanjut antara BI dan juga pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya. 

Hal ini menjadi langkah strategis untuk menjaga inflasi tetap terkendali, sekaligus memastikan stabilitas ekonomi makro.

Data Inflasi dan Penyumbang Utama

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor makanan, minuman, dan tembakau tercatat sebagai penyumbang terbesar inflasi dengan angka 6,59% year on year (YoY). Dari total inflasi tersebut, andil sebesar 1,05% berasal dari kenaikan harga komoditas pokok seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pergerakan harga pangan memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi nasional. Inflasi volatile food cenderung fluktuatif dan memerlukan pengendalian aktif agar tidak memengaruhi inflasi inti secara keseluruhan. 

Perry menekankan, pengendalian ini harus dilakukan secara terpadu melalui tim pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah.

Strategi Menjaga Inflasi Masih Terjaga Rendah

Meski harga beberapa komoditas meningkat, Perry Warjiyo memproyeksikan inflasi secara keseluruhan masih akan berada dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada tahun 2025–2026. Terkendalinya inflasi inti, ekspektasi inflasi yang stabil, serta inflasi impor yang terkontrol, menjadi faktor utama yang mendukung proyeksi ini.

Perry menambahkan, strategi pengendalian inflasi tidak hanya melalui pemantauan harga, tetapi juga melalui implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Langkah ini diharapkan dapat menstabilkan harga pangan secara berkelanjutan, mencegah gejolak yang dapat memengaruhi masyarakat luas.

Koordinasi Antar Lembaga Kunci Kendalikan Inflasi

Gubernur BI menekankan pentingnya sinergi antara semua pihak terkait. Baik Bank Indonesia, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah harus bekerjasama dalam memantau harga dan mengambil langkah cepat jika terjadi kenaikan signifikan pada komoditas tertentu.

“Kendalinya inflasi tentu memerlukan koordinasi yang lebih erat di tim pengendalian inflasi baik pusat, daerah dan implementasi dari gerakan nasional pengendalian inflasi pangan,” tuturnya. 

Dengan koordinasi yang optimal, diharapkan inflasi pangan dapat dikelola secara efektif, sehingga stabilitas harga tetap terjaga dan masyarakat tidak terdampak secara langsung.

Terkini