Ekonomi Nasional Diproyeksi Tumbuh 5,3 Persen dengan Dukungan Fiskal dan Moneter

Rabu, 12 November 2025 | 14:55:58 WIB
Ekonomi Nasional Diproyeksi Tumbuh 5,3 Persen dengan Dukungan Fiskal dan Moneter

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 dengan target 5,3%.

Meski angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan target pemerintah 5,4%, BI menekankan proyeksi tersebut mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan domestik.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, prediksi ini sudah mengantisipasi penurunan ekonomi di negara mitra utama Indonesia dan menyertakan berbagai survei serta data internal BI.

Menurut BI, masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga (BI-Rate) sekaligus ekspansi likuiditas moneter. Dengan sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, percepatan belanja pemerintah diyakini akan menjadi faktor penentu tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

Optimisme ini menunjukkan kesiapan BI menghadapi ketidakpastian global, terutama terhadap nilai tukar rupiah yang diperkirakan relatif stabil pada tahun depan.

Koordinasi Fiskal dan Moneter Dorong Ekonomi

Meski target BI 5,3% sedikit berbeda dari pemerintah, Perry menekankan koordinasi dengan APBN dapat mendorong pencapaian 5,4%.

Percepatan realisasi stimulus fiskal di awal tahun menjadi kunci penting, karena pola belanja pemerintah biasanya menumpuk di awal dan terwujud sepenuhnya menjelang akhir tahun.

Jika belanja pemerintah lebih cepat direalisasikan, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin optimal. Selain itu, penguatan bauran kebijakan BI, termasuk kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran, dinilai mampu mendukung sektor riil agar lebih tangguh.

Langkah-langkah ini menunjukkan BI fokus menjaga stabilitas ekonomi sembari mendorong pertumbuhan secara berkesinambungan.

Target Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya

Target pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2026 menunjukkan peningkatan dibandingkan proyeksi 2025 sebesar 5,1%. Peningkatan ini menjadi sinyal positif bahwa ekonomi Indonesia mulai membaik setelah menghadapi tantangan global.

Strategi BI yang menggabungkan kebijakan moneter, pengendalian inflasi, dan dukungan terhadap sektor riil menjadi kunci penting untuk menjaga momentum pertumbuhan.

Perry menambahkan, langkah-langkah ini juga mencerminkan kesiapan Indonesia menghadapi ketidakpastian global, termasuk fluktuasi nilai tukar, harga komoditas, serta kondisi ekonomi mitra dagang utama.

Dengan kebijakan yang tepat, pertumbuhan ekonomi 5,3% hingga 5,4% di 2026 diyakini realistis dan dapat dicapai.

Sinergi Kebijakan dan Stimulus Jadi Kunci

BI menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan penurunan suku bunga, ekspansi likuiditas, serta percepatan realisasi belanja pemerintah, sektor riil diharapkan mendapatkan dorongan signifikan.

Stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi faktor penting untuk menjaga iklim investasi dan konsumsi domestik tetap kondusif. Peningkatan pertumbuhan ekonomi 2026 mencerminkan strategi jangka panjang BI untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.

Target ini sejalan dengan upaya menciptakan kondisi yang mendukung investasi, menjaga stabilitas harga, serta memberikan ruang bagi pertumbuhan sektor riil yang berkelanjutan.

Terkini