Kenali Perbedaan Gangguan Ingatan Normal dan Awal Demensia pada Lansia

Senin, 10 November 2025 | 10:06:55 WIB
Kenali Perbedaan Gangguan Ingatan Normal dan Awal Demensia pada Lansia

JAKARTA - Sering lupa nama seseorang, salah menaruh barang, atau kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara adalah pengalaman umum yang terjadi pada banyak orang. 

Namun, meningkatnya perhatian masyarakat terhadap penyakit demensia membuat sebagian orang khawatir bahwa kelupaan sehari-hari bisa menjadi tanda awal gangguan ini.

Secara alami, kemampuan mengingat memang menurun seiring bertambahnya usia. Butuh waktu lebih lama untuk mengingat kembali informasi, namun hal ini tidak serta merta berarti seseorang mengalami demensia. Perlu pemahaman yang jelas mengenai perbedaan antara lupa akibat penuaan normal dan gejala penyakit demensia.

Perbedaan Gejala yang Perlu Diperhatikan

Pada proses penuaan normal, lupa biasanya bersifat sesekali dan lebih sering terkait kenangan lama. Misalnya, seseorang mungkin sesekali lupa tempat meletakkan kacamata atau nama teman lama. Sebaliknya, demensia biasanya dimulai dengan gangguan ingatan ringan yang semakin memburuk seiring waktu.

Penderita demensia cenderung kesulitan mengingat peristiwa baru, seperti percakapan hari itu atau orang yang baru ditemui. 

Selain itu, demensia tidak hanya mengganggu daya ingat, tetapi juga menimbulkan kebingungan, kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, gangguan bahasa dan pemahaman, serta perubahan perilaku yang signifikan. Kondisi ini berpotensi mengurangi kemandirian dan kualitas hidup penderitanya.

Pemeriksaan Medis dan Faktor Pemicu Lupa

Gejala lupa atau kebingungan tidak cukup untuk menegakkan diagnosis demensia. Diagnosis hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis melalui pemeriksaan menyeluruh, termasuk riwayat kesehatan, tes kognitif, pemeriksaan fisik, dan pencitraan otak untuk menyingkirkan penyebab lain.

Gangguan ingatan juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti cedera kepala, infeksi otak, gangguan tiroid, efek samping obat, masalah mental seperti depresi atau kecemasan, penyalahgunaan zat, gangguan tidur, maupun kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12. Dengan demikian, tidak semua lupa berarti seseorang mengalami demensia.

Gangguan Kognitif Ringan dan Pencegahan

Jika kelupaan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari misalnya sering mengulang pertanyaan yang sama, tersesat di tempat yang sudah dikenal, atau kesulitan merawat diri sendiri segera konsultasikan ke dokter. Pada beberapa kasus, lansia bisa didiagnosis mengalami gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment/MCI).

MCI merupakan kondisi ketika gangguan ingatan lebih menonjol dibandingkan orang seusianya. Meskipun berbeda dari demensia, MCI bisa menjadi tahap awal penyakit Alzheimer dan memerlukan pemantauan medis lebih lanjut. 

Dengan pemahaman yang tepat, orangtua dan keluarga bisa mengenali tanda peringatan sejak dini, mengambil langkah pencegahan, dan mendukung kualitas hidup lansia agar tetap produktif.

Terkini