Menteri Lingkungan Hidup Pastikan Indonesia Aktif di TFFF Kurangi Emisi GRK

Jumat, 07 November 2025 | 15:47:09 WIB
Menteri Lingkungan Hidup Pastikan Indonesia Aktif di TFFF Kurangi Emisi GRK

JAKARTA - Indonesia menegaskan dukungannya terhadap inisiatif Tropical Forest Forever Facility (TFFF) yang dipimpin Brasil, sebagai langkah nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). 

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa komitmen ini mencerminkan keseriusan Presiden RI Prabowo Subianto dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

"Maka komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk ikut di dalam Tropical Forest Forever Facility (TFFF) ini memang berkaitan dengan upaya Republik Indonesia untuk secara serius mencapai penurunan emisi gas rumah kaca. Saya rasa apa yang dicanangkan Bapak Presiden dilaksanakan dengan sungguh-sungguh," ujar Hanif Faisol Nurofiq.

Keikutsertaan Indonesia menjadi simbol bahwa pemerintah memandang sektor kehutanan sebagai tulang punggung pengurangan emisi GRK. Selain itu, dukungan ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global terkait perubahan iklim, terutama melalui skema pendanaan internasional yang mendukung konservasi hutan tropis.

Target Pengurangan Emisi yang Lebih Ambisius

Dalam kerangka Second Nationally Determined Contribution (SNDC), pemerintah menargetkan penurunan emisi GRK hingga 1,2 gigaton untuk skenario rendah (low emission) dan 1,5 gigaton untuk skenario tinggi (high emission). Sektor kehutanan menjadi titik fokus dalam pencapaian target ini.

Hanif Faisol menekankan bahwa target tersebut lebih ambisius dibandingkan upaya sebelumnya. 

"Di dalam SNDC, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan mengurangi emisi gas rumah kaca sampai di 1,2 gigatons untuk low emission, kemudian 1,5 gigatons untuk high emission. Ini titik pentingnya adalah dari forestry," jelasnya.

Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan strategi berbasis industri atau energi, tetapi juga mengoptimalkan peran hutan tropis sebagai penyerap karbon, sekaligus meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Kontribusi Indonesia dalam Pendanaan Internasional

TFFF merupakan fasilitas pendanaan global senilai 125 miliar dolar AS, yang dirancang untuk mendukung negara-negara dengan hutan tropis. Indonesia menyatakan partisipasi aktif dengan kontribusi yang setara dengan Brasil, yakni 1 miliar dolar AS, untuk mendukung konservasi dan pengelolaan hutan tropis.

Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, menjelaskan rincian kontribusi negara lain. Norwegia menyumbang 3 miliar dolar AS selama 10 tahun, sedangkan Prancis telah menyetor 400 juta euro dan berkomitmen menambah 500 juta euro hingga 2030.

Komitmen ini sekaligus memperlihatkan posisi Indonesia di kancah global sebagai negara yang serius menjalankan agenda lingkungan. Indonesia tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga berperan aktif dalam penyusunan strategi pengelolaan hutan tropis yang berkelanjutan.

Kehadiran Delegasi Indonesia di Belém Leader Summit

Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. 

Mereka menghadiri Belém Leader Summit, pertemuan pendahuluan menjelang Konferensi ke-30 Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Forum ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat kerja sama internasional dalam penanganan perubahan iklim. Selain membahas pendanaan hutan tropis, pertemuan ini juga menyoroti pertukaran pengalaman antara negara peserta dalam pengelolaan hutan tropis, penerapan teknologi ramah lingkungan, dan kebijakan mitigasi emisi GRK.

Kehadiran delegasi Indonesia tidak hanya menegaskan komitmen nasional, tetapi juga memperkuat posisi diplomasi hijau Indonesia di forum internasional. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama baru serta memperluas akses teknologi dan investasi untuk pengelolaan hutan berkelanjutan.

Dengan strategi yang terintegrasi antara kebijakan nasional dan partisipasi internasional, Indonesia memperlihatkan langkah nyata dalam menurunkan emisi GRK.

Komitmen ini sekaligus menegaskan bahwa sektor kehutanan menjadi kunci dalam pencapaian target lingkungan yang lebih ambisius, sembari memperkuat peran diplomasi hijau di dunia internasional.

Terkini