OJK Catat Pertumbuhan Pesat Industri Keuangan Syariah Nasional

Jumat, 07 November 2025 | 12:01:13 WIB
OJK Catat Pertumbuhan Pesat Industri Keuangan Syariah Nasional

JAKARTA - Industri keuangan syariah Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan. 

Berdasarkan laporan terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset industri keuangan syariah meningkat 11,3 persen secara tahunan, mencapai sekitar Rp3.050 triliun. Rincian sektor ini mencakup perbankan sebesar Rp975,9 triliun, pasar modal Rp1.896,2 triliun, dan industri keuangan nonbank Rp178,7 triliun. 

Kenaikan ini mencerminkan stabilitas dan daya tahan sektor keuangan nasional, yang mampu menghadapi tantangan ekonomi dan mempertahankan momentum pertumbuhan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan bahwa pertumbuhan aset ini menjadi indikator positif dari kinerja industri keuangan syariah yang solid dan terstruktur.

Sektor perbankan syariah tercatat sebagai salah satu kontributor utama dalam peningkatan aset industri. Dengan inovasi produk dan layanan, perbankan syariah mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelaku UMKM dan nasabah individu. 

Sementara itu, pasar modal syariah terus menunjukkan dinamika yang menggembirakan, terutama melalui transaksi saham syariah dan sukuk yang semakin diminati investor domestik maupun internasional. 

Pertumbuhan aset yang berkelanjutan ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat posisi keuangan syariah Indonesia di kancah regional maupun global.

Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

Meski aset industri keuangan syariah mengalami kenaikan, tantangan yang masih perlu diperhatikan adalah tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Saat ini, literasi keuangan nasional berada di angka 66,46 persen, namun literasi keuangan syariah baru mencapai 43,42 persen. 

Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan keuangan syariah. 

Friderica menekankan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani, karena berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

OJK mendorong kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Program edukasi dan sosialisasi keuangan syariah menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas secara finansial. 

Dengan literasi dan inklusi yang tinggi, masyarakat tidak hanya dapat mengakses produk keuangan syariah, tetapi juga memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup dan ketahanan ekonomi keluarga.

Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci Kesejahteraan Masyarakat

Friderica menambahkan bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi kunci utama dalam memperluas penetrasi industri keuangan syariah. Peningkatan literasi harus diiringi dengan pengembangan produk yang relevan, mudah diakses, dan berbasis teknologi. 

Digitalisasi layanan keuangan syariah juga dinilai mampu mendukung inklusi, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil atau pelaku UMKM yang sebelumnya sulit menjangkau layanan perbankan konvensional.

Selain itu, pengembangan produk keuangan syariah berbasis teknologi dan inovasi juga meningkatkan daya saing industri di pasar global. 

Produk seperti sukuk ritel, tabungan dan deposito syariah digital, serta pembiayaan berbasis aplikasi semakin diminati oleh masyarakat muda dan investor ritel. Inovasi ini membantu menjawab kebutuhan konsumen yang menginginkan akses cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah.

Komitmen Pemangku Kepentingan Tingkatkan Kinerja Industri

Keberhasilan pertumbuhan industri keuangan syariah tidak lepas dari komitmen semua pihak yang terlibat. OJK mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam rangka memperluas literasi, inovasi, dan inklusi keuangan. 

Sinergi ini mencakup lembaga keuangan syariah, pemerintah daerah, asosiasi industri, dan masyarakat luas. Dengan kolaborasi yang terstruktur, target peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah dapat dicapai secara lebih efektif.

Friderica menegaskan bahwa tanpa kerja sama yang solid, pertumbuhan aset industri keuangan syariah saja tidak cukup. “Pertumbuhan aset dan kinerja industri harus diiringi dengan pemahaman masyarakat yang baik terhadap produk syariah. 

Ini akan memastikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan dapat dirasakan secara merata,” ujarnya. Dengan strategi yang terintegrasi, industri keuangan syariah diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi nasional, sekaligus menjadi pilar penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.

Terkini

Cara Transfer Saldo Kartu Kredit BCA ke Rekening Pribadi

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:37 WIB

10 Asuransi Kesehatan Terbaik Selain BPJS di 2025

Jumat, 07 November 2025 | 17:21:29 WIB

Cara Cek Resi JNE Tokopedia Cepat dan Akurat

Jumat, 07 November 2025 | 17:20:54 WIB