JAKARTA - PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) menunjukkan tanda-tanda perbaikan dari sisi arus kas dan efisiensi biaya.
Laporan keuangan kuartal III-2025 mencatat arus kas neto dari aktivitas operasi sebesar Rp 316,68 juta, berbalik dari kondisi negatif sebelumnya sebesar Rp 6,07 miliar.
Direktur Utama GPSO, Karnadi Margaka, menekankan bahwa pembalikan arus kas ini menunjukkan kekuatan bisnis inti perusahaan yang mulai stabil dan tangguh.
Selain itu, pertumbuhan penerimaan kas dari pelanggan menjadi faktor utama dalam perbaikan arus kas. Penerimaan kas perusahaan sepanjang paruh pertama 2025 mencapai Rp 7,7 miliar, naik 48,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Karnadi menambahkan, peningkatan penerimaan kas mencerminkan efektivitas penagihan yang lebih baik dan likuiditas transaksi yang sehat dari bisnis inti GPSO. Hal ini sekaligus menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang semakin solid, memberi ruang bagi pengembangan operasional yang berkelanjutan.
Posisi Kas dan Efisiensi Biaya Meningkat
Kinerja positif dari aktivitas operasi berdampak langsung pada posisi kas dan efisiensi pengeluaran GPSO. Per akhir kuartal III-2025, kas dan bank perusahaan mencapai Rp 2,26 miliar, naik signifikan dibanding posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp 770,37 juta.
Selain peningkatan kas, GPSO berhasil menekan biaya operasional. Beban umum dan administrasi turun dari Rp 6,23 miliar menjadi Rp 5,5 miliar, mencerminkan disiplin pengelolaan keuangan yang diterapkan manajemen.
Di sisi lain, perusahaan tetap menjaga volume penjualan, meraup Rp 3,12 miliar per September 2025 dan mencatat laba bruto senilai Rp 1,9 triliun sepanjang Januari–September 2025.
Karnadi menjelaskan, manajemen GPSO kini menggeser fokus dari sekadar volume penjualan ke peningkatan kualitas laba dan pengelolaan modal kerja yang lebih efisien. Strategi ini diharapkan mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat stabilitas keuangan perusahaan di masa mendatang.
Optimisme Proyek dan Dukungan Investor
Selain kinerja internal, GPSO juga mendapat perhatian dari calon investor strategis yang menunjukkan minat untuk mengakuisisi perusahaan. Hal ini menjadi katalis positif bagi penguatan struktur permodalan, sekaligus membuka peluang kerja sama strategis untuk ekspansi bisnis.
GPSO juga optimistis terhadap kebutuhan alat survei dan teknologi terkait proyek infrastruktur, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Permintaan yang meningkat dari sektor ini diproyeksikan akan mendukung pertumbuhan penjualan serta memperkuat arus kas perusahaan ke depan.
Karnadi menekankan bahwa perusahaan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, dan kualitas laba. Dukungan investor strategis dinilai penting dalam mempercepat ekspansi dan memperkuat posisi GPSO di pasar jasa dan solusi teknis yang terus berkembang.
Fokus Jangka Panjang dan Strategi Bisnis
Manajemen GPSO menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas keuangan sambil meningkatkan efisiensi dan kualitas laba. Transformasi dari fokus pada volume penjualan ke pengelolaan modal kerja yang efektif menunjukkan pendekatan perusahaan yang matang dalam merespons dinamika pasar.
Peningkatan arus kas, posisi kas yang lebih sehat, dan efisiensi biaya operasional menjadi fondasi bagi strategi jangka panjang. Perusahaan juga memanfaatkan peluang proyek pemerintah dan sektor infrastruktur untuk memperkuat pertumbuhan pendapatan dan memperluas jaringan pelanggan.
Karnadi menambahkan, langkah-langkah ini diharapkan menghasilkan kinerja yang berkelanjutan, menjaga likuiditas, dan membuka peluang kolaborasi strategis di masa mendatang. Dengan dasar ini, GPSO siap menghadapi tantangan industri dan terus memperkuat posisi sebagai perusahaan solusi teknis yang adaptif dan tangguh.