TNI Perkuat Layanan Kemanusiaan Lewat Penambahan Batalyon Kesehatan

Selasa, 04 November 2025 | 12:11:13 WIB
TNI Perkuat Layanan Kemanusiaan Lewat Penambahan Batalyon Kesehatan

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan siap menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai penambahan batalyon kesehatan (yonkes) di setiap matra. 

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesiapan operasional prajurit, khususnya dalam mendukung misi kesehatan, kemanusiaan, dan penanganan bencana.

“TNI akan segera menindaklanjuti perintah Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto terkait rencana penambahan batalyon kesehatan,” ujar Freddy. 

Ia menekankan bahwa pembentukan yonkes menjadi bagian penting dari upaya memperkuat sistem pertahanan nasional yang modern dan adaptif terhadap berbagai tantangan, termasuk kesiapan dalam bidang medis militer.

Freddy juga menjelaskan bahwa Mabes TNI kini tengah menyiapkan langkah teknis dan kajian kebutuhan satuan di lapangan agar pembentukan yonkes bisa dilakukan secara bertahap dan terarah hingga tahun 2029. 

“Sebagai alat pertahanan negara, TNI berkomitmen mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam membangun postur kekuatan yang tangguh dan responsif terhadap tantangan, termasuk aspek kesehatan dalam operasi militer maupun kemanusiaan,” jelasnya.

Arahan Presiden untuk Kesiapan Operasi Kemanusiaan

Perintah Presiden Prabowo muncul bersamaan dengan peninjauan kedatangan armada baru Airbus A400M milik TNI Angkatan Udara. Pesawat angkut berat ini tidak hanya berfungsi untuk keperluan militer, tetapi juga bisa digunakan sebagai pesawat evakuasi medis dalam situasi bencana.

“Makanya kita bikin modul operasi udara, operasi ambulans udara, dan TNI saya perintahkan untuk menambah batalion-batalion kesehatan,” ujar Prabowo saat memberikan arahan. 

Ia menegaskan bahwa keberadaan yonkes tidak hanya dibutuhkan dalam situasi bencana di dalam negeri, melainkan juga dalam operasi kemanusiaan lintas negara.

Presiden mencontohkan, Airbus A400M nantinya bisa digunakan untuk membantu mengevakuasi korban bencana di Gaza maupun menyalurkan bantuan logistik ke wilayah terdampak konflik. 

“Jadi, batalion tim kesehatan tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional, tapi seandainya ada peristiwa kemanusiaan di mana-mana, kita juga bisa hadir,” katanya.

Menurut Prabowo, Indonesia sebagai bagian dari komunitas internasional harus siap berperan aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan. 

“Ingat waktu tsunami di Aceh banyak negara datang bantu kita. Saat bencana di Sulawesi Tengah juga banyak negara bantu kita. Jadi kita pun harus siap membantu negara lain dalam kesulitan,” tegasnya.

Penguatan Kapasitas TNI untuk Misi Global

Prabowo menambahkan, kiprah Indonesia dalam membantu negara lain sudah menjadi bagian dari diplomasi kemanusiaan. Ia mencontohkan keterlibatan Indonesia dalam membantu Turki ketika dilanda gempa besar, di mana TNI mengirim dua pesawat Hercules serta kapal bantuan.

Selain itu, saat ini Indonesia juga masih memiliki tim kesehatan yang bertugas di Gaza bersama tim dari Uni Emirat Arab. “Kita sekarang masih ada tim kesehatan di Gaza bersama UAE, masih ada di situ,” ujar Prabowo. 

Ia menilai bahwa inisiatif ini bukan hanya menunjukkan kekuatan militer Indonesia, tetapi juga memperkuat citra bangsa sebagai negara yang memiliki empati global.

Langkah penambahan yonkes diharapkan memperkuat kemampuan TNI untuk menghadapi berbagai situasi darurat baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dengan dukungan fasilitas medis dan tenaga kesehatan terlatih, TNI dapat bergerak cepat dalam misi penyelamatan maupun penanggulangan bencana berskala besar.

Sinergi untuk Ketahanan Nasional dan Kemanusiaan

Rencana pembentukan batalyon kesehatan baru ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan TNI dalam memperkuat ketahanan nasional dari sisi medis dan kemanusiaan. 

Selain mendukung kesiapsiagaan militer, kebijakan ini juga berperan penting dalam memperluas jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah rawan bencana.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun pertahanan yang tidak hanya fokus pada kekuatan senjata, tetapi juga pada kekuatan kemanusiaan. 

Dengan adanya tambahan yonkes, TNI akan memiliki lebih banyak unit medis yang siap diterjunkan dalam berbagai kondisi darurat, baik untuk evakuasi, penanganan korban, maupun misi internasional.

Kebijakan ini juga mencerminkan pergeseran paradigma pertahanan Indonesia menuju arah yang lebih humanis dan adaptif. TNI tidak hanya menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara, tetapi juga mitra aktif dalam misi kemanusiaan dunia. 

Dengan demikian, pembentukan batalyon kesehatan menjadi simbol nyata dari semangat gotong royong bangsa Indonesia di kancah global.

Terkini

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

6 Kelebihan dan Kekurangan Bank BCA yang Perlu Diketahui

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:34 WIB

Apakah Barang di Zalora Original? Yuk Kita cari tahu!

Selasa, 04 November 2025 | 23:30:33 WIB