JAKARTA - Tidak semua jerawat berakhir begitu saja setelah kering.
Banyak orang yang justru dibuat bingung karena munculnya flek hitam di wajah, padahal jerawat tersebut tidak pernah disentuh atau dipencet. Fenomena ini kerap membuat frustasi, terutama bagi mereka yang sudah berhati-hati menjaga kulit agar tidak meninggalkan bekas.
Namun, menurut para ahli, kondisi tersebut memiliki penjelasan medis yang dikenal dengan istilah post-inflammatory hyperpigmentation atau hiperpigmentasi pascainflamasi.
Kondisi ini bukan sekadar masalah kosmetik, melainkan bagian dari proses alami tubuh dalam merespons peradangan pada kulit. Meski tampak seperti bekas luka yang membandel, flek hitam ini sebenarnya adalah reaksi alami kulit yang bisa dikendalikan dengan pemahaman dan perawatan yang tepat.
Reaksi Tubuh terhadap Peradangan Jerawat
Profesor dermatologi dari University of Pennsylvania’s Perelman School of Medicine, Dr. Susan C. Taylor, menjelaskan bahwa jerawat merupakan bentuk peradangan kulit yang dipicu oleh penumpukan minyak, sel kulit mati, serta kadang disertai bakteri.
“Selama proses ini, tubuh akan melepaskan melanosit yaitu sel penghasil pigmen kulit, sebagai bentuk perlindungan terhadap area yang meradang,” jelas Taylor.
Biasanya, ketika jerawat sembuh, sebagian besar peradangan akan mereda tanpa meninggalkan bekas. Namun pada beberapa kasus, terutama jerawat yang terjadi cukup dalam atau bertahan lama, tubuh dapat memproduksi melanin dalam jumlah berlebihan.
Di sinilah muncul noda kehitaman pada kulit. “Reaksi ini sebenarnya adalah mekanisme pertahanan alami tubuh, tetapi hasilnya sering kali justru meninggalkan warna coklat atau abu-abu di kulit,” tambahnya.
Proses hiperpigmentasi ini bisa terjadi di berbagai tingkat keparahan. Ada yang hanya tampak samar dan memudar dalam hitungan minggu, namun ada pula yang bertahan hingga berbulan-bulan.
Banyak faktor yang memengaruhi lamanya flek tersebut menghilang, mulai dari tingkat peradangan jerawat, jenis kulit, hingga kebiasaan perawatan kulit harian.
Siapa yang Lebih Rentan Mengalami Flek Hitam Pascajerawat
Tidak semua orang akan mengalami flek hitam setelah jerawat sembuh. Dr. Taylor menuturkan bahwa individu dengan warna kulit lebih gelap cenderung lebih mudah mengalami hiperpigmentasi.
“Orang dengan kulit lebih gelap memiliki jumlah melanin lebih banyak sejak awal sehingga mereka juga lebih rentan memproduksi melanin berlebih saat kulit meradang,” katanya.
Kondisi ini membuat individu dengan latar belakang keturunan Asia, Afrika, atau Hispanik lebih sering mengalami noda hitam setelah jerawat dibandingkan mereka yang berkulit lebih terang. Hal ini karena melanin yang berlebihan lebih mudah menumpuk di area peradangan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal.
Selain faktor genetik, paparan sinar matahari juga memperburuk situasi. Saat kulit terpapar sinar ultraviolet (UV), tubuh akan memproduksi lebih banyak melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan.
“Paparan sinar matahari tidak hanya memperdalam warna noda yang sudah ada, tapi juga dapat memicu munculnya hiperpigmentasi baru,” ujar Taylor.
Oleh karena itu, penggunaan tabir surya (sunscreen) menjadi langkah paling penting untuk mencegah dan mengurangi flek hitam di wajah, baik ketika masih berjerawat maupun setelah jerawat sembuh. Produk dengan SPF tinggi dapat membantu melindungi kulit dari efek UV yang memicu pigmentasi lebih lanjut.
Cara Mengurangi Flek Hitam dan Langkah Pencegahan
Walaupun jerawat yang tidak dipencet bisa tetap meninggalkan bekas, Taylor menegaskan bahwa memencet jerawat justru memperburuk keadaan. “Menekan atau memencet jerawat bisa membuat peradangan makin parah dan memperluas area hiperpigmentasi,” jelasnya.
Luka terbuka akibat tekanan jari juga dapat menyebabkan infeksi serta mempergelap warna noda yang sudah terbentuk.
Namun, kabar baiknya, flek hitam akibat jerawat tidak bersifat permanen. Proses pemudarannya memang memakan waktu, bisa beberapa minggu hingga berbulan-bulan, tergantung pada kondisi kulit.
Penggunaan produk perawatan wajah dengan bahan aktif seperti vitamin C, licorice extract, dan tranexamic acid dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Bahan-bahan tersebut bekerja dengan menekan produksi melanin berlebih serta membantu memperbaiki warna kulit yang tidak merata.
Taylor juga menyarankan penggunaan kompres dingin pada jerawat yang masih meradang untuk mengurangi pembengkakan dan menekan risiko pembentukan pigmen berlebih. Dengan begitu, potensi munculnya flek hitam bisa ditekan sejak awal.
Meski begitu, langkah pencegahan tetap menjadi cara terbaik. Penggunaan sunscreen secara disiplin adalah kunci utama untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang bisa memperburuk hiperpigmentasi.
“SPF harian adalah kunci utama. Dengan disiplin menggunakan tabir surya, kamu bisa mencegah munculnya noda baru sekaligus membantu memudarkan yang lama,” tutur Taylor.
Rawat Jerawat dengan Lembut, Lindungi Kulit Setiap Hari
Flek hitam setelah jerawat sembuh bukanlah tanda bahwa kulit rusak, melainkan bagian dari proses alami tubuh untuk melindungi diri dari peradangan. Namun, dengan pemahaman yang benar dan kebiasaan perawatan yang konsisten, kondisi ini dapat dicegah maupun dipulihkan.
Kunci utamanya adalah tidak memencet jerawat, menggunakan bahan aktif pencerah secara rutin, serta menjaga perlindungan dari sinar matahari setiap hari.
Kulit membutuhkan waktu untuk memperbaiki dirinya sendiri, dan dengan kesabaran serta perawatan yang tepat, noda hitam pascajerawat bisa memudar hingga kulit kembali cerah merata.