Vitamin D, Kunci Emas bagi Pertumbuhan, Daya Tahan, dan Fokus Anak

Selasa, 04 November 2025 | 09:08:54 WIB
Vitamin D, Kunci Emas bagi Pertumbuhan, Daya Tahan, dan Fokus Anak

JAKARTA - Menjaga tumbuh kembang anak agar tetap optimal merupakan prioritas utama setiap orang tua. 

Salah satu nutrisi penting yang sering luput dari perhatian adalah vitamin D. Vitamin ini tidak hanya berperan dalam pembentukan tulang, tetapi juga mendukung sistem imun, kesehatan otot, serta fungsi otak anak.

Sayangnya, banyak anak di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D. Minimnya paparan sinar matahari dan pola makan yang tidak seimbang menjadi faktor utama penyebabnya. Kondisi ini patut diwaspadai karena kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan dan daya tahan tubuh yang lemah.

Sumber alami vitamin D sebenarnya mudah diperoleh, terutama dari sinar matahari dan beberapa jenis makanan. Dengan pola hidup sehat dan paparan matahari cukup, anak dapat tumbuh dengan tulang kuat, otot sehat, serta daya ingat yang baik.

Manfaat Vitamin D bagi Kesehatan Anak

Vitamin D merupakan nutrisi larut lemak yang membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfat dua mineral penting dalam pembentukan tulang, gigi, dan otot yang kuat.

Kekurangan vitamin D pada anak bisa menyebabkan rakhitis atau kelainan tulang yang membuat kaki bengkok. Sedangkan pada orang dewasa, kekurangan vitamin D menyebabkan osteomalasia yang ditandai dengan rasa nyeri dan kelemahan tulang.

Selain menjaga kesehatan tulang, vitamin D juga berperan penting dalam sistem saraf dan daya tahan tubuh. Vitamin ini membantu sistem imun melawan virus dan bakteri penyebab infeksi. 

Anak dengan kadar vitamin D yang cukup cenderung lebih jarang mengalami penyakit saluran pernapasan, karena vitamin D memengaruhi sel T dan makrofag, dua sel penting dalam pertahanan tubuh.

Fungsi lainnya adalah menjaga kesehatan otot dan saraf. Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan otot mudah lelah, tubuh lemah, dan gangguan koordinasi gerak. 

Pada sistem saraf, vitamin D membantu menjaga komunikasi antar sel otak, yang berpengaruh pada kemampuan belajar, fokus, dan konsentrasi anak dalam kegiatan sehari-hari.

Kebutuhan Vitamin D dan Sumber Terbaik untuk Anak

Setiap anak memiliki kebutuhan vitamin D harian yang berbeda tergantung usia dan aktivitasnya. Untuk bayi berusia 0–1 tahun, kebutuhan harian berkisar 8,5–10 mikrogram (340–400 IU) per hari. 

Anak usia 1–4 tahun membutuhkan sekitar 10 mikrogram (400 IU) per hari, dan kebutuhan tetap sama untuk anak di atas usia empat tahun.

Anak yang jarang bermain di luar ruangan, memiliki kulit gelap, atau memakai pakaian tertutup disarankan mendapatkan suplemen vitamin D agar kadar tubuh tetap stabil sepanjang tahun. 

Namun, kelebihan vitamin D juga harus dihindari karena dapat menyebabkan penumpukan kalsium yang berisiko pada ginjal dan jantung. Batas aman konsumsi vitamin D berkisar antara 1.000 hingga 4.000 IU per hari tergantung usia anak.

Sumber vitamin D yang paling mudah didapat adalah paparan sinar matahari. Tubuh dapat memproduksi vitamin D secara alami ketika kulit terkena sinar matahari langsung selama 15–30 menit. 

Saat cuaca cerah, anak yang bermain di luar rumah dapat menghasilkan hingga 10.000 IU vitamin D dari sinar matahari. Selain itu, sumber makanan seperti ikan berlemak (salmon, tuna, makarel), kuning telur, hati sapi, jamur, susu, dan sereal yang difortifikasi vitamin D juga baik untuk menunjang kebutuhan harian.

Peran Vitamin D bagi Bayi dan Pencegahan Gangguan Kronis

Untuk bayi yang mendapat ASI eksklusif, vitamin D menjadi nutrisi penting yang harus diperhatikan. Kandungan vitamin D dalam ASI tergolong rendah, sehingga bayi disarankan mendapat tambahan sekitar 400 IU vitamin D per hari. 

Ibu menyusui juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi agar kualitas ASI meningkat. Dengan cara ini, kebutuhan vitamin D bayi tetap terpenuhi tanpa risiko kekurangan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin D memiliki potensi dalam mencegah berbagai penyakit kronis di masa depan. Nutrisi ini diyakini mampu mengurangi risiko penyakit autoimun, gangguan metabolik seperti diabetes tipe 1, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Meskipun bukti ilmiahnya masih dikembangkan, hasil awal menunjukkan hubungan positif antara kadar vitamin D yang cukup dengan kesehatan jangka panjang anak.

Membiasakan anak beraktivitas di bawah sinar matahari pagi, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga asupan vitamin D sesuai kebutuhan merupakan langkah sederhana namun penting untuk masa depan mereka. 

Dengan kadar vitamin D yang cukup, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat, aktif, dan memiliki daya pikir yang kuat.

Vitamin D memegang peran besar dalam mendukung pertumbuhan anak sejak dini. Nutrisi ini tidak hanya menjaga tulang dan otot, tetapi juga memperkuat sistem imun serta kemampuan berpikir. Dengan memperhatikan asupan dan paparan sinar matahari yang cukup, orang tua dapat membantu anak mencapai perkembangan optimal.

Keseimbangan antara nutrisi, aktivitas fisik, dan waktu bermain di bawah sinar matahari akan memastikan anak tumbuh sehat secara fisik dan mental. Menjadikan vitamin D bagian dari pola hidup keluarga adalah langkah kecil yang memberi dampak besar bagi masa depan generasi muda.

Terkini