PAM Mineral Optimalkan Produksi Nikel dan Capai Kinerja Keuangan Positif

Senin, 03 November 2025 | 12:17:45 WIB
PAM Mineral Optimalkan Produksi Nikel dan Capai Kinerja Keuangan Positif

JAKARTA - PT PAM Mineral Tbk. membukukan lonjakan signifikan dalam produksi dan penjualan nikel pada kuartal III 2025. 

Kinerja ini menegaskan kemampuan perusahaan untuk tetap bertumbuh meski harga nikel mengalami fluktuasi global. Perseroan mencatat peningkatan pendapatan hingga Rp1,35 triliun, naik 64,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp821 miliar.

Kinerja Penjualan dan Produksi Nikel

Menurut Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka, kenaikan penjualan terjadi meski harga nikel mengalami penurunan. 

“Sejak akhir 2024, harga acuan nikel domestik turun 5,20% sejalan dengan tren global dan euforia industri baterai kendaraan listrik yang fluktuatif. Kami sudah mengantisipasi hal ini sejak awal tahun, tercermin dari kinerja operasional dan keuangan yang tetap tumbuh pada kuartal III 2025,” jelas Ruddy.

Peningkatan volume penjualan nikel menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan. Pada kuartal III 2025, volume penjualan naik 88,76% dari 1,27 juta ton menjadi 2,40 juta ton. 

Lonjakan ini melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang telah disetujui, sehingga PAM Mineral telah mengajukan pembaruan RKAB ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menambah kuota produksi hingga akhir tahun.

Selain itu, laba kotor PAM Mineral melonjak 104,53% secara tahunan, dari Rp293,80 miliar menjadi Rp600,92 miliar. 

Rasio laba kotor naik dari 35,77% menjadi 44,39%, sementara laba bersih meningkat 131,28% menjadi Rp401,66 miliar dibandingkan periode sebelumnya Rp173,66 miliar. Kinerja ini menegaskan efisiensi operasional yang berhasil diterapkan perusahaan.

Strategi dan Tantangan Perusahaan

Ruddy menjelaskan bahwa meski kinerja operasional dan finansial kuat, beberapa tantangan tetap harus dihadapi. 

“Meskipun kami mampu menunjukkan kinerja memuaskan pada kuartal III 2025, hal tersebut belum mencapai ekspektasi karena RKAB saat ini masih dalam proses pengajuan. Ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi perseroan tahun ini,” ungkapnya.

PAM Mineral juga menargetkan produksi gabungan hingga 2,6 juta ton pada akhir 2025. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menjalankan program pengeboran lanjutan guna menambah cadangan sumber daya nikel. 

Upaya ini sekaligus mendukung peningkatan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.

Dampak Terhadap Aset dan Posisi Keuangan

Meski kinerja operasional kuat, total aset PAM Mineral tercatat menurun 7,45% menjadi Rp971,88 miliar dari Rp1,05 triliun tahun sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan penyesuaian investasi dan alokasi sumber daya untuk mendukung peningkatan produksi.

Pendapatan yang meningkat, meski harga nikel menurun, menunjukkan bahwa strategi produksi dan efisiensi operasional mampu mengimbangi tekanan pasar. Perusahaan tetap menjaga kestabilan finansial sambil menyiapkan langkah ekspansi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar akhir tahun.

Dengan pencapaian ini, PAM Mineral memperlihatkan fleksibilitas operasionalnya dalam menghadapi fluktuasi harga nikel. 

Efisiensi yang diterapkan, dikombinasikan dengan peningkatan kapasitas produksi, menjadi faktor utama yang memungkinkan perusahaan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih secara signifikan.

Prospek dan Pertumbuhan ke Depan

Ke depan, PAM Mineral berfokus pada optimasi proses produksi dan eksplorasi lanjutan. Target produksi gabungan hingga 2,6 juta ton menjadi landasan strategi perusahaan dalam memenuhi permintaan nikel global. 

Program pengeboran lanjutan diharapkan tidak hanya menambah cadangan tetapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya.

Peningkatan pendapatan dan laba yang dicapai pada kuartal III 2025 menjadi sinyal positif bagi investor dan pemangku kepentingan. Perusahaan optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan hingga akhir tahun 2025, sekaligus memanfaatkan peluang dari industri baterai kendaraan listrik yang terus berkembang.

Secara keseluruhan, PAM Mineral menunjukkan bahwa meski menghadapi tekanan harga nikel global, perusahaan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan, meningkatkan volume penjualan, dan mengelola efisiensi operasional secara efektif. 

Fondasi ini menegaskan posisi PAM Mineral sebagai salah satu pemain utama dalam sektor nikel nasional, dengan prospek positif untuk ekspansi dan penguatan cadangan sumber daya di masa mendatang.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:14 WIB