PLN Perluas Akses Energi Lewat Program Listrik Gratis Nasional

Kamis, 30 Oktober 2025 | 09:00:42 WIB
PLN Perluas Akses Energi Lewat Program Listrik Gratis Nasional

JAKARTA - Upaya memperluas akses energi terus dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai bagian dari komitmen sosialnya terhadap masyarakat.

Melalui program bertajuk “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan”, PLN menghadirkan sambungan listrik gratis bagi 8.000 warga kurang mampu di berbagai wilayah Indonesia. Program ini menjadi simbol nyata kepedulian PLN dalam mendorong pemerataan energi di seluruh pelosok negeri.

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria menilai langkah PLN tersebut bukan hanya kegiatan sosial semata, melainkan juga wujud nyata kehadiran negara dalam memperluas akses energi bagi masyarakat. 

Menurutnya, program ini menjadi contoh bagaimana transformasi bisnis PLN tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berlandaskan pada kemanusiaan.

“Sebagian pendanaannya bahkan berasal dari kepedulian insan PLN yang menyisihkan penghasilannya. Jadi, pada momentum HLN ini, ribuan masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari solidaritas PLN,” ujar Sofyano. 

Ia menambahkan bahwa inisiatif ini memperlihatkan semangat gotong royong dalam dunia kerja yang berdampak langsung bagi kesejahteraan publik.

Langkah Nyata Menuju Pemerataan Energi Nasional

Program listrik gratis ini juga mendukung target pemerintah dalam memperluas rasio elektrifikasi nasional. Berdasarkan data terbaru Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), capaian rasio elektrifikasi telah mencapai 99,85%. 

Namun demikian, masih terdapat sejumlah wilayah prasejahtera yang belum menikmati listrik karena keterbatasan ekonomi maupun tantangan geografis.

PLN melihat fakta tersebut sebagai tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat kehadirannya di masyarakat. Melalui pendekatan sosial dan kolaboratif, perusahaan berupaya memastikan setiap keluarga di pelosok memiliki akses terhadap energi yang layak dan terjangkau. 

“Listrik bukan hanya penerangan, tetapi simbol hadirnya negara. Ketika listrik menyala, ekonomi ikut bergerak, anak-anak bisa belajar, dan ibu rumah tangga bisa berusaha,” ujar Sofyano.

Banyak keluarga di daerah sebenarnya tinggal tidak jauh dari jaringan listrik, tetapi belum mampu membayar biaya pemasangan baru. Program sosial PLN menjadi solusi konkret bagi persoalan tersebut. 

Dengan memberikan sambungan listrik gratis, PLN membuka pintu bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk merasakan manfaat energi tanpa beban biaya awal.

Transformasi PLN Menuju Bisnis yang Berkelanjutan

Langkah PLN ini sekaligus memperlihatkan arah baru transformasi perusahaan—bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya diukur dari kinerja keuangan, melainkan dari seberapa besar dampak sosial yang dihasilkan. Sofyano menegaskan bahwa program seperti ini menandai perubahan paradigma dalam dunia energi di Indonesia.

“PLN membuktikan bahwa bisnis energi dapat menjadi instrumen pembangunan inklusif. Akses listrik adalah hak dasar warga, dan PLN menjalankan mandat konstitusi itu dengan tanggung jawab,” tegasnya. 

Pandangan ini menunjukkan bahwa tanggung jawab korporasi tidak berhenti pada efisiensi dan profit, tetapi juga menyentuh aspek moral dan sosial masyarakat.

Dengan dedikasi tersebut, PLN bertransformasi menjadi agen perubahan yang menghadirkan nilai tambah sosial melalui layanan energi. 

Penerangan yang sampai ke pelosok negeri bukan hanya menyalakan lampu, tetapi juga menghidupkan harapan baru bagi keluarga-keluarga kecil yang sebelumnya hidup dalam keterbatasan. Langkah ini mencerminkan sinergi antara tujuan bisnis dan cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat dalam Pemerataan Listrik

Program “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan” juga memperlihatkan kekuatan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat. Sofyano menyebut, keberhasilan memperluas elektrifikasi tidak dapat dicapai hanya dengan pembangunan infrastruktur, tetapi juga dengan semangat kebersamaan dan kesadaran sosial.

“Melalui program HLN ini, negara hadir lewat PLN untuk memastikan masyarakat berpenghasilan rendah juga bisa menikmati terang yang sama,” katanya. Menurutnya, langkah seperti ini menghapus kesenjangan sosial yang masih terjadi di wilayah terpencil dan menjadi contoh nyata pembangunan inklusif yang berkeadilan.

Ia menambahkan, perluasan elektrifikasi hingga ke pelosok merupakan bentuk kolaborasi strategis antar berbagai pihak. “Ini bukan sekadar soal membangun jaringan listrik, tapi juga menyalakan semangat, menumbuhkan harapan, dan menghapus kesenjangan sosial,” tuturnya. 

Dengan hadirnya listrik, ekonomi daerah dapat bergerak lebih cepat, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat di pedesaan.

Melalui langkah konkret ini, PLN tidak hanya membawa terang ke rumah-rumah warga, tetapi juga menyalakan peluang ekonomi baru di pelosok negeri. Ketika masyarakat mendapatkan akses energi yang lebih luas, aktivitas usaha kecil dapat berkembang, pendidikan berjalan lebih baik, dan kualitas hidup meningkat secara menyeluruh.

Program listrik gratis bagi 8.000 warga kurang mampu membuktikan bahwa transformasi PLN bukan hanya wacana, melainkan tindakan nyata yang memberikan dampak sosial langsung. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi sosial, PLN menegaskan perannya sebagai motor pemerataan energi dan pembangunan nasional.

Terkini