JAKARTA - Federasi Futsal Indonesia (FFI) resmi mengumumkan jajaran staf kepelatihan timnas futsal U-16 dan U-19.
Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi pengembangan jangka panjang, dengan fokus membentuk fondasi permainan modern yang berkelanjutan. Kedua tim muda ini akan menjadi ujung tombak Indonesia di Turnamen Futsal ASEAN U-16 dan U-19 yang digelar di Nonthaburi, Thailand, pada akhir Desember 2025.
Direktur Teknik FFI, Hector Souto, menegaskan bahwa pemilihan pelatih tidak hanya berdasar pengalaman, tetapi juga mencerminkan standar tertinggi pelatih lokal.
Dengan komposisi yang melibatkan berbagai klub futsal terbaik, FFI berharap tercipta kesinambungan gaya bermain dari tim U-16, U-19, hingga level senior. Program ini juga menegaskan filosofi bermain yang konsisten di semua jenjang usia.
Tahap awal ini merupakan langkah progresif dalam membangun ekosistem futsal nasional yang terstruktur. Setiap pemain dan pelatih akan menjalani proses pelatihan terpadu, sehingga perkembangan kemampuan individu dan kolektif berjalan selaras.
Target utamanya adalah membentuk identitas timnas yang kokoh dan karakter permainan yang matang sejak usia dini.
Susunan Staf Pelatih Timnas U-16 dan U-19
Untuk timnas futsal U-16, Reka Caya dari Bintang Timur Surabaya ditunjuk sebagai pelatih kepala. Ia dibantu Sumianto dari Pangsuma FC sebagai asisten pelatih, Suleiman Budi dari Fafage Banua sebagai pelatih fisik, Aidil dari Moncongbulo FC sebagai pelatih kiper, dan Alfi dari Cosmo JNE FC sebagai analis.
Formasi staf ini dirancang untuk mendukung latihan yang komprehensif, mulai teknik individu hingga strategi tim.
Di kubu U-19, Naim Hamid memimpin sebagai pelatih kepala dengan Anza dari Bintang Timur Surabaya sebagai asisten. Abdul Manan dari Unggul FC bertugas sebagai pelatih fisik, Ade Lesmana dari Cosmo JNE FC sebagai pelatih kiper, dan Bagus Nugraharja dari Pangsuma FC sebagai analis.
Kombinasi pengalaman dan spesialisasi masing-masing staf diharapkan mampu menciptakan skema latihan yang optimal bagi pemain muda.
Training Camp (TC) kedua tim akan digelar di Jakarta awal Desember 2025. TC ini menjadi ajang implementasi metodologi latihan terpadu dan penguatan filosofi permainan sejak usia dini. Selain itu, kegiatan ini memungkinkan pelatih mengevaluasi kesiapan pemain sebelum menghadapi persaingan tingkat Asia Tenggara.
Peran Penting Kompetisi Internasional bagi Pemain Muda
Turnamen di Thailand akan menjadi tolok ukur utama perkembangan futsal usia muda Indonesia. Hasil yang dicapai tim U-16 dan U-19 akan menjadi indikator kesiapan menghadapi kompetisi regional dan internasional.
Di sisi lain, pengalaman bertanding di level Asia memberikan pelajaran penting bagi pemain muda untuk memahami ritme permainan, tekanan kompetitif, dan strategi lawan dari negara lain.
Menurut Hector Souto, kolaborasi antara Departemen Teknis Nasional FFI dan pelatih muda kompeten akan menjadi jembatan yang menghubungkan pembinaan usia muda dengan performa internasional.
Dengan metode latihan yang progresif, pemain diharapkan memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap pola permainan yang berbeda. Hal ini penting untuk menyiapkan generasi baru futsal Indonesia yang siap bersaing di level senior.
Selain itu, partisipasi di turnamen internasional akan memperkuat mental juang para pemain muda. Pengalaman menghadapi lawan dengan gaya dan fisik berbeda akan membekali mereka dengan strategi pertahanan, serangan cepat, serta pemahaman taktik yang lebih matang.
Dengan demikian, ajang ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga proses belajar yang berharga.
Visi FFI Membangun Timnas Futsal Berkarakter
Langkah FFI menegaskan komitmen membangun timnas futsal dengan identitas kuat, modern, dan berkarakter. Setiap generasi U-16 dan U-19 ditargetkan memiliki pemahaman dan nilai permainan yang selaras dengan tim senior. Pendekatan ini bertujuan agar filosofi bermain Indonesia konsisten di semua jenjang.
Keberhasilan program ini akan menjadi tonggak penting bagi pengembangan futsal nasional. Setiap staf pelatih memiliki peran spesifik dalam membentuk skill teknis, fisik, dan mental pemain muda. Selain itu, evaluasi dari Training Camp dan turnamen internasional memungkinkan penyesuaian metode latihan agar lebih efektif.
Tujuan akhir dari strategi ini adalah menciptakan timnas futsal yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga memiliki karakter khas Indonesia.
Dengan filosofi permainan yang jelas dan pembinaan berkelanjutan, FFI berharap timnas U-16 dan U-19 mampu membawa prestasi di tingkat Asia Tenggara dan menyiapkan pemain berbakat untuk masa depan.