JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan hari ini.
Para analis menilai IHSG saat ini berada di fase akhir wave (ii) dari wave [iii], sehingga koreksi yang terjadi relatif terbatas. Dengan kondisi ini, peluang penguatan kembali cukup terbuka untuk investor.
MNC Sekuritas memperkirakan area penguatan terdekat IHSG berada pada level 8.209 hingga 8.268, sementara area support diprediksi di kisaran 7.967 hingga 7.854.
Adapun level resistance indeks berada pada angka 8.161 hingga 8.269, sehingga investor dapat mengamati pergerakan IHSG sebelum memutuskan strategi masuk atau keluar.
Data perdagangan sebelumnya menunjukkan IHSG sempat terkoreksi, namun aktivitas pembelian investor domestik masih mendominasi, memberikan optimisme bahwa penguatan indeks dapat berlanjut.
Empat Saham Unggulan Layak Dilirik Investor
Beberapa saham tercatat menjadi pilihan bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi penguatan IHSG. MNC Sekuritas menyoroti empat saham yang menunjukkan prospek positif, antara lain:
BMRI (Bank Mandiri) – Saham ini menguat 0,89 persen ke level 4.510, didorong oleh volume pembelian yang meningkat.
Meskipun penguatan belum menembus MA60, posisi BMRI saat ini dipandang berada pada bagian wave [iv] dari wave 1. Strategi buy on weakness dapat dilakukan pada level 4.320–4.470, dengan target harga 4.610–4.780 dan stoploss di bawah 4.250.
BRPT (Barito Pacific) – BRPT mencatat penguatan 3,64 persen ke level 3.420, dengan volume pembelian meningkat. Saham ini diperkirakan berada pada awal wave (B) dari wave [B]. Investor dapat membeli pada kisaran 3.250–3.370, dengan target 3.660–3.830 dan stoploss di bawah 3.120.
FORE (Fore Kopi Indonesia) – FORE bergerak flat di level 540, namun didominasi volume pembelian. Posisi saham ini dipandang berada pada bagian wave 3 dari wave (C). Investor dapat melakukan spec buy di level 525–540, menargetkan harga 585–600, dengan stoploss di bawah 510.
RATU (Raharja Energi Cepu) – Saham ini naik 2,92 persen ke level 7.050, dengan penguatan mampu menembus MA60. Posisi RATU diperkirakan berada di awal wave A dari wave (B). Buy on weakness dapat dilakukan pada kisaran 6.800–7.025, dengan target harga 7.600–8.250 dan stoploss di bawah 6.550.
Aktivitas Perdagangan dan Tekanan Investor Asing
Pada perdagangan sebelumnya, IHSG sempat ditutup melemah sebesar 24,52 poin atau 0,30 persen ke level 8.092,63. Sepanjang perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi 8.151,34 sebelum terkoreksi ke posisi terendah 8.039,85.
Total volume transaksi tercatat mencapai 294,87 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp19,21 triliun dari 2,29 juta transaksi. Aktivitas investor asing menunjukkan tekanan jual, dengan net sell sebesar Rp470,28 miliar.
Porsi transaksi asing mencapai 34,72 persen, sementara investor domestik mendominasi dengan 65,28 persen dari total nilai perdagangan.
Kondisi ini mencerminkan bahwa meskipun ada tekanan dari investor asing, dominasi investor domestik tetap menjadi penguat IHSG dan menciptakan potensi stabilitas jangka pendek bagi pasar saham.
Strategi Investor Menghadapi Pasar yang Fluktuatif
Melihat potensi penguatan IHSG dan dinamika pasar saham, para analis menyarankan investor untuk melakukan strategi selektif. Pemilihan saham unggulan yang memiliki tren positif dan fundamental kuat menjadi langkah yang tepat.
Investor juga dianjurkan untuk memperhatikan level support dan resistance IHSG agar dapat memanfaatkan peluang buy on weakness dan take profit secara optimal. Selain itu, pemantauan volume transaksi serta perilaku investor asing maupun domestik menjadi kunci untuk menentukan arah pergerakan indeks.
Empat saham pilihan BMRI, BRPT, FORE, dan RATU menjadi fokus utama karena menunjukkan peluang penguatan yang konsisten. Sementara itu, IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran target 8.209–8.268 dengan support kuat di 7.967–7.854.
Dengan pendekatan yang hati-hati namun proaktif, investor dapat memaksimalkan peluang pasar saham yang bergerak dinamis, sekaligus memanfaatkan momentum penguatan IHSG hari ini.