JAKARTA - Harga emas batangan bersertifikat di gerai resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang mengalami penurunan sebesar Rp 15.000 per gram, dari Rp 2.282.000 menjadi Rp 2.267.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback emas Antam juga turun senilai Rp 15.000 per gram, dari Rp 2.147.000 menjadi Rp 2.132.000 per gram. Dengan kondisi ini, selisih harga jual dan buyback berada di angka Rp 135.000 per gram.
Sistem harga emas Antam memang menetapkan dua acuan, yakni harga jual ketika membeli dan harga buyback saat menjual kembali. Penyesuaian harga ini mencerminkan fluktuasi pasar global dan nilai tukar rupiah yang memengaruhi harga logam mulia di tingkat domestik.
Faktor Global dan Domestik yang Mendorong Harga
Harga emas global mengalami penurunan sekitar 2,7 persen ke level di bawah US$ 4.000 per ons, setelah sempat menyentuh titik terendah sejak awal Oktober.
Penurunan ini dipicu oleh meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta meningkatnya sentimen risk-on di pasar yang mengurangi daya tarik emas sebagai safe-haven.
Selain itu, penguatan dolar AS dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menunda pemangkasan suku bunga menekan harga emas karena instrumen ini tidak memberikan imbal hasil kupon.
Di pasar domestik, harga jual dan buyback emas Antam mengikuti tren global sekaligus dipengaruhi permintaan lokal dan fluktuasi nilai tukar rupiah. Investor cenderung memperhatikan faktor-faktor ini untuk memutuskan waktu membeli atau menjual emas batangan.
Strategi Investasi dan Potensi Keuntungan
Investor yang serius perlu memahami perbedaan harga jual dan buyback. Membeli emas pada harga Rp 2.267.000 per gram hari ini berarti jika dijual kembali segera, harganya hanya Rp 2.132.000 per gram. Selisih tersebut membuat emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang daripada transaksi cepat.
Strategi yang disarankan antara lain membeli emas dengan ukuran kecil (0,5–1 gram) untuk meminimalkan biaya masuk, mencermati kondisi geopolitik dan ekonomi global, serta memilih waktu pembelian yang tepat.
Selama harga emas diproyeksikan naik dalam jangka panjang, potensi laba akan menutup selisih harga jual dan buyback. Selain itu, diversifikasi portofolio tetap dianjurkan, menjadikan emas sebagai pelengkap investasi saham atau obligasi.
Rekap Potensi Untung-Rugi dan Tips Investasi
Sejak awal tahun hingga saat ini, beberapa periode pembelian emas menunjukkan variasi keuntungan. Misalnya, membeli emas pada awal Juli tahun lalu hingga saat ini bisa memberikan keuntungan lebih dari 50 persen.
Di sisi lain, membeli emas dalam periode Oktober 2025 mengalami penurunan sementara. Dengan perhitungan potensi untung-rugi, investor diingatkan untuk bersabar dan tidak mengandalkan emas sebagai instrumen untuk trading harian.
Perlu diperhatikan pula bahwa spread antara harga jual dan buyback serta biaya transaksi menjadi faktor utama dalam menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual. Strategi ini menekankan perencanaan dan kesabaran, sehingga investasi emas menjadi sarana penyimpan nilai yang efektif.