Erick Thohir Tekankan Pentingnya Pembentukan Karakter Pada Pemuda Indonesia

Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:11:40 WIB
Erick Thohir Tekankan Pentingnya Pembentukan Karakter Pada Pemuda Indonesia

JAKARTA - Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini menjadi momentum penting bagi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir untuk menegaskan kembali pentingnya pembentukan karakter generasi muda Indonesia.

Erick menilai bahwa bangsa yang besar hanya dapat berdiri kokoh jika memiliki pemuda dengan karakter kuat, berintegritas, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

Dalam pandangannya, pembangunan karakter tidak bisa dilakukan secara instan. Hal ini memerlukan waktu, konsistensi, serta proses berkelanjutan agar nilai-nilai yang ditanamkan dapat melekat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Erick menegaskan, tidak ada program pemerintah yang bisa langsung memberikan hasil cepat, terutama dalam urusan pembentukan karakter.

"Tidak ada program yang semuanya langsung quick win. Apalagi pembangunan karakter perlu waktu, itu perlu proses," ujar Erick dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda di Hall Basket Senayan.

Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda sebagai motor penggerak kemajuan bangsa. Menurutnya, pemuda adalah kunci dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing di kancah global. 

Pemerintah, lanjutnya, tengah menyiapkan berbagai strategi jangka panjang agar generasi muda siap menghadapi tantangan besar menuju satu abad Indonesia Emas 2045.

Fondasi Menuju Satu Abad Indonesia Emas

Erick Thohir menegaskan bahwa tiga tahun ke depan merupakan masa yang sangat krusial untuk menyiapkan fondasi pembangunan karakter pemuda. 

Pemerintah berkomitmen memperkuat program pembinaan kepemimpinan, nasionalisme, dan etika sosial agar para pemuda memiliki arah yang jelas dalam berkontribusi bagi bangsa.

"Itulah kenapa kita tiga tahun sebelum 100 tahun, kita sudah buat landasannya. Pemuda seperti apa yang kita punya ke depan? Karakternya seperti apa? Pembangunan karakter menjadi kunci," ucap Erick.

Ia menambahkan bahwa generasi muda tidak hanya perlu dibekali kemampuan intelektual dan teknologi, tetapi juga nilai moral dan semangat gotong royong. Semua itu menjadi fondasi penting untuk menjawab tantangan di masa depan, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik.

Menurut Erick, Indonesia tidak akan mampu mencapai target menjadi negara maju pada 2045 jika pemudanya tidak kuat. "Karena tanpa pemuda, kita tidak ke mana-mana," tegasnya.

Pesan ini menggambarkan kesadaran bahwa kekuatan bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya juang dan komitmen terhadap kemajuan bersama.

Menghidupkan Kembali Semangat Sumpah Pemuda

Erick Thohir juga mengajak generasi muda untuk meneladani semangat para pemuda tahun 1928 yang telah berani menyatukan perbedaan demi cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Ia menilai, semangat yang lahir dari ikrar Sumpah Pemuda adalah contoh nyata bagaimana kekuatan moral dan persatuan dapat menjadi pondasi dalam perjuangan bangsa.

“Bayangkan, kita merdeka tahun 1945, tapi para pemuda Indonesia tahun 1928 sudah menyatakan berbangsa satu, berbahasa satu. Itu luar biasa. Artinya, 100 tahun ini menjadi nilai sejarah yang belum tentu kita alami lagi,” tutur Erick.

Nilai-nilai historis tersebut, kata Erick, harus terus diwariskan kepada generasi penerus agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman. Di tengah tantangan globalisasi, semangat kebangsaan dan nasionalisme pemuda perlu dijaga agar tidak tergerus oleh pengaruh luar yang dapat melemahkan jati diri bangsa.

Melalui berbagai kegiatan peringatan Sumpah Pemuda, pemerintah ingin memperkuat kembali kesadaran kolektif pemuda tentang pentingnya persatuan, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial. Semua ini menjadi bekal penting menuju era Indonesia Emas yang diharapkan mampu melahirkan generasi produktif, beretika, dan berkarakter.

Komitmen Pemerintah untuk Generasi Masa Depan

Sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka panjang, Erick Thohir memastikan bahwa program pembinaan karakter dan kepemimpinan pemuda akan terus diperkuat. 

Pemerintah akan mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan, sportivitas, dan tanggung jawab sosial ke dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemudaan di seluruh Indonesia.

“Nah, di sinilah kenapa program ini kita dorong dari tahun ini, untuk menyiapkan pemuda-pemudi menuju 100 tahun Sumpah Pemuda ke depan,” kata Erick.

Ia menilai, Indonesia memiliki potensi besar jika mampu mengelola kekuatan demografi secara optimal. Pemuda harus didorong untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Selain itu, Erick menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pembentukan karakter positif bagi generasi muda. 

Melalui sinergi berbagai pihak, upaya membangun karakter pemuda diharapkan tidak berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut menjadi gerakan nasional yang nyata.

Erick optimistis bahwa dengan semangat persatuan dan komitmen bersama, Indonesia dapat memiliki generasi muda yang berdaya saing tinggi serta berperan aktif dalam membawa bangsa menuju masa depan yang lebih cerah. 

Ia mengajak seluruh pemuda untuk menjadikan momen peringatan Sumpah Pemuda sebagai pengingat akan tanggung jawab besar mereka dalam menjaga keutuhan dan kemajuan Indonesia.

Terkini