Peringatan BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengancam Sejumlah Wilayah

Senin, 27 Oktober 2025 | 11:56:39 WIB
Peringatan BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang Mengancam Sejumlah Wilayah

JAKARTA - Indonesia memasuki periode cuaca ekstrem di beberapa wilayah dengan potensi hujan lebat dan angin kencang. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi kondisi ini. Fenomena ini dipicu oleh sirkulasi siklonik dan meningkatnya aktivitas monsun Asia, yang memengaruhi sebagian besar wilayah nusantara.

BMKG menegaskan, masyarakat di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, serta Nusa Tenggara harus mempersiapkan diri terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. 

Peringatan ini berlaku hingga awal November, sehingga kesiapsiagaan perlu diterapkan secara berkelanjutan.

Wilayah yang Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat

BMKG merinci sejumlah daerah yang diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat pada awal periode ini. Untuk hari pertama, wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu. 

Lampung, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Tengah, Timur, dan Selatan, serta Sulawesi Utara, Tengah, Selatan, Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Barat, Tengah, Pegunungan, dan Selatan menjadi wilayah yang harus diwaspadai.

Di sisi lain, daerah DKI Jakarta (Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kepulauan Seribu), Jawa Barat (Bogor, Cianjur), dan Jawa Tengah (Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Magelang, Batang, Kendal, Pekalongan, Boyolali) diprediksi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat. 

Kondisi ini membutuhkan perhatian ekstra dari pihak berwenang maupun masyarakat setempat.

Selain itu, wilayah seperti Kepulauan Riau dan NTT berpotensi dilanda angin kencang yang dapat memengaruhi aktivitas harian dan transportasi. BMKG menekankan, walaupun tidak ada wilayah dengan kategori hujan ekstrem, kewaspadaan tetap menjadi prioritas.

Hujan Lebat Meluas pada Hari Kedua

Memasuki hari kedua, beberapa wilayah mengalami perluasan area hujan lebat. Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Tengah, Timur, Utara, dan Selatan, Sulawesi Utara.

Gorontalo, Tengah, Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Barat, Tengah, Pegunungan, dan Selatan masuk dalam daftar potensi hujan sedang hingga lebat.

Daerah dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di hari kedua antara lain Sumatera Selatan (OKU Selatan), Jawa Barat (Bogor, Sukabumi), Jawa Tengah (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen.

Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Jepara, Kudus, Pati, Demak, Grobogan, Rembang, Blora), Jawa Timur (Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Kediri, Malang, Ponorogo, Tulungagung), dan Sulawesi Selatan (Gowa, Maros, Luwu Timur).

Masyarakat dianjurkan untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala dan menyiapkan perlindungan terhadap aset, termasuk rumah dan lahan pertanian, agar risiko kerugian akibat hujan deras dan angin kencang dapat diminimalkan.

Imbauan BMKG dan Langkah Antisipasi

BMKG meminta warga selalu mengikuti update cuaca melalui kanal resmi. Pemerintah daerah diimbau menyiapkan posko darurat, membersihkan saluran air, serta memperkuat tanggul sungai dan daerah rawan longsor. 

Masyarakat juga diingatkan untuk berhati-hati saat berkendara, mengamankan benda-benda yang mudah terbawa angin, serta memeriksa atap rumah dan pepohonan di sekitar area hunian.

Selain itu, pihak sekolah, perkantoran, dan fasilitas publik di daerah terdampak diimbau menyusun rencana evakuasi dan prosedur keselamatan. Kesiapsiagaan komunitas lokal menjadi faktor penting untuk menekan potensi bencana akibat hujan lebat dan angin kencang.

Siap Menghadapi Perubahan Cuaca

Fenomena hujan lebat dan angin kencang ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif. BMKG menekankan, meski ancaman tidak termasuk kategori ekstrem, tindakan antisipatif seperti pemantauan rutin, mitigasi bencana, dan edukasi warga tetap harus diterapkan.

Kesiapan menghadapi kondisi ini akan meminimalkan risiko kerusakan infrastruktur, gangguan transportasi, dan bencana sosial. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, dampak cuaca ekstrem dapat ditekan, sekaligus meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya mitigasi risiko bencana.

Terkini