Prabowo Siapkan 500.000 Juru Las dan Tenaga Hospitality untuk Ekspor Tenaga Terampil

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:31:38 WIB
Prabowo Siapkan 500.000 Juru Las dan Tenaga Hospitality untuk Ekspor Tenaga Terampil

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat strategi pengembangan tenaga kerja terampil dalam rangka menjawab kebutuhan global. 

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menterinya untuk menyiapkan 500.000 tenaga kerja di bidang pengelasan (welder) dan penjamuan (hospitality) yang akan diserap oleh industri luar negeri.

Arahan tersebut dibahas secara mendalam dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) kabinet di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjadikan tenaga kerja Indonesia lebih kompetitif melalui pelatihan berskala besar. 

“Anggaran yang disediakan sekitar Rp8 triliun sehingga ini akan sejalan dengan program pemagangan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, usai rapat.

Penyediaan tenaga kerja tersebut akan dikoordinasikan oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Pemerintah menargetkan para pekerja ini dapat segera diserap oleh berbagai industri luar negeri yang membutuhkan tenaga profesional di bidangnya.

Airlangga menambahkan bahwa arahan Presiden sejalan dengan hasil pembicaraan bilateral dengan sejumlah negara mitra yang tengah mengalami kekurangan tenaga kerja di dua sektor tersebut. 

“Ini memang sudah menjadi pembicaraan saat Bapak Presiden bertemu bilateral dengan berbagai negara karena berbagai negara membutuhkan dua profesi tersebut,” terangnya.

Langkah ini dinilai menjadi bagian penting dari strategi pemerintah dalam mendorong tenaga kerja Indonesia berdaya saing tinggi, mampu bersaing di pasar internasional, dan membawa devisa bagi negara.

Fokus pada Pengembangan Profesi Strategis

Selain menyiapkan tenaga kerja untuk sektor pengelasan dan hospitality, Presiden Prabowo juga meminta para menteri mempersiapkan kebutuhan tenaga kesehatan. Pemerintah berencana menyiapkan 20.000 dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.

Program ini akan dijalankan melalui kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan lembaga terkait lainnya. Para dokter akan direkrut melalui program beasiswa yang diarahkan untuk bekerja di wilayah-wilayah prioritas yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendekatan pendidikan, pelatihan, dan penempatan kerja strategis. Pemerintah ingin memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia tidak hanya berorientasi pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan daya saing global.

Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu penyedia tenaga kerja profesional terbesar di kawasan Asia, sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Kolaborasi Antarlembaga Dorong Program Tenaga Kerja Global

Upaya mempersiapkan ratusan ribu tenaga kerja siap ekspor ini tidak bisa dilakukan secara terpisah. Pemerintah menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian dan lembaga, terutama antara P2MI, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Pendidikan.

Koordinasi yang solid dinilai menjadi kunci keberhasilan program tersebut, mengingat kebutuhan tenaga kerja terampil di luar negeri sangat spesifik dan terus berkembang. 

Melalui pelatihan terstandar internasional, pemerintah ingin memastikan para pekerja Indonesia memiliki kemampuan teknis, etika kerja, dan kompetensi yang diakui secara global.

Program pelatihan ini juga akan dikaitkan dengan sektor-sektor prioritas nasional seperti manufaktur, perhotelan, dan industri kreatif, sehingga memberikan manfaat ganda bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri. 

Selain membuka peluang kerja di luar negeri, tenaga kerja yang telah tersertifikasi juga dapat berkontribusi langsung dalam industri domestik yang membutuhkan keterampilan serupa.

Peluang Besar dan Dukungan Pemerintah

Dukungan terhadap pengiriman tenaga kerja terampil Indonesia ke luar negeri juga disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Ia menegaskan bahwa tenaga kerja Indonesia kini semakin diminati oleh berbagai negara karena kemampuan dan etos kerja yang tinggi.

“Sekarang ini banyak orang Indonesia disukai di Jepang, di Jerman. Saya transit di Tokyo tadi malam, itu yang melayani kita sudah orang-orang Indonesia. Lapangan kerja banyak sekali di sana. Tinggal kita mau,” ujarnya dalam sebuah acara refleksi satu tahun pemerintahan.

Luhut menilai peluang kerja di sektor hospitality dan kesehatan masih terbuka lebar di negara-negara maju seperti Jepang dan Jerman. Karena itu, Indonesia harus cepat menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan sertifikasi yang sesuai dengan standar global.

Kebijakan pemerintah untuk menyalurkan anggaran Rp8 triliun dalam pelatihan dan pemagangan menjadi langkah nyata dalam memperkuat daya saing SDM Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja produktif, serta menambah devisa dari remitansi pekerja migran.

Melalui langkah ini, pemerintah berupaya mewujudkan visi besar menjadikan tenaga kerja Indonesia sebagai kekuatan global yang profesional, terampil, dan mampu bersaing di tingkat internasional.

Terkini