Update BBM Oktober 2025 Resmi Diperbarui, Pertamina Umumkan Penyesuaian Harga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 11:10:04 WIB
Update BBM Oktober 2025 Resmi Diperbarui, Pertamina Umumkan Penyesuaian Harga

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) secara resmi mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia untuk periode Oktober 2025. 

Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi berkala terhadap harga jual BBM nonsubsidi, menyesuaikan dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia serta nilai tukar rupiah.

Dalam pembaruan kali ini, harga beberapa jenis BBM tetap stabil, sementara beberapa lainnya mengalami kenaikan moderat. Berdasarkan informasi resmi dari Pertamina, harga Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tidak mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya. 

Namun, dua jenis bahan bakar diesel, yaitu Pertamina Dex dan Dexlite, mengalami penyesuaian naik masing-masing sebesar Rp150 dan Rp100 per liter.

Kenaikan ini berlaku serentak mulai awal Oktober di seluruh SPBU Pertamina, dengan besaran tarif yang menyesuaikan kondisi di masing-masing provinsi. Penyesuaian harga dilakukan dengan prinsip transparansi dan tetap mengedepankan pelayanan terbaik bagi masyarakat pengguna kendaraan bermotor.

Rincian Harga BBM Terbaru di Berbagai Provinsi

Dalam pengumuman resminya, Pertamina merinci harga BBM di berbagai daerah di Indonesia. Di wilayah barat, seperti Provinsi Aceh, harga Pertamax tercatat Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, dan Pertamina Dex Rp14.300. 

Harga Pertalite masih bertahan di Rp10.000 per liter, sementara Biosolar subsidi dipatok Rp6.800.

Wilayah Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung menunjukkan angka serupa dengan rata-rata harga Pertamax Rp12.500, Dexlite Rp14.000, dan Pertamina Dex Rp14.300. 

Sedangkan di Free Trade Zone (FTZ) Batam, harga lebih rendah karena faktor kawasan ekonomi khusus, dengan Pertamax dijual Rp11.700 dan Pertamax Turbo Rp12.450.

Sementara itu, di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, harga Pertamax berada di Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.100, dan Pertamax Green 95 Rp13.000 per liter. Harga Dexlite dan Pertamina Dex masing-masing dipatok Rp13.700 dan Rp14.000. 

Angka ini juga berlaku di wilayah lain di Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, dan Jawa Timur, termasuk juga Bali.

Untuk wilayah Indonesia bagian timur seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua, rata-rata harga Pertamax mencapai Rp12.500 hingga Rp12.800 per liter, tergantung provinsi. 

Sementara Dexlite dijual di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.300, dan Pertalite tetap di Rp10.000. Harga bahan bakar di daerah-daerah tersebut disesuaikan dengan biaya logistik dan distribusi yang lebih tinggi dibandingkan wilayah barat Indonesia.

Kebijakan Penyesuaian dan Tujuan Pertamina

Pertamina menjelaskan bahwa kebijakan penyesuaian harga ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan operasional perusahaan, daya beli masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional. 

Penetapan harga mengikuti formula yang diatur pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan mempertimbangkan harga minyak mentah global, biaya distribusi, serta pajak dan margin keuntungan wajar.

Kendati terdapat kenaikan pada beberapa jenis BBM, Pertamina memastikan bahwa harga Pertalite dan Biosolar subsidi tidak berubah, sehingga kebutuhan energi masyarakat luas, terutama pengguna kendaraan roda dua dan transportasi umum, tetap terjaga keterjangkauannya. 

Penyesuaian hanya dilakukan pada BBM nonsubsidi yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan pribadi dan komersial dengan kebutuhan performa mesin tinggi.

Melalui langkah ini, Pertamina berharap dapat terus menyediakan energi berkualitas dengan harga kompetitif sekaligus mendukung transisi menuju bahan bakar ramah lingkungan. 

Produk seperti Pertamax Green 95 yang berbahan dasar campuran bioetanol menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.

Selain itu, perusahaan terus mendorong digitalisasi layanan SPBU melalui aplikasi MyPertamina, yang memungkinkan pelanggan mengetahui harga terkini, lokasi SPBU terdekat, hingga promo pembelian bahan bakar. 

Upaya ini menjadi bagian dari transformasi layanan Pertamina menuju era energi bersih dan digital yang lebih transparan serta efisien.

Dampak terhadap Konsumen dan Arah Kebijakan Energi Nasional

Penyesuaian harga BBM ini diperkirakan tidak akan memberikan dampak besar terhadap inflasi nasional karena pemerintah tetap menahan harga BBM bersubsidi. 

Namun, kenaikan harga untuk jenis nonsubsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex dapat mempengaruhi biaya operasional sektor transportasi barang dan logistik dalam skala terbatas.

Sejumlah pengamat menilai, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mendorong masyarakat beralih ke bahan bakar rendah emisi dan energi alternatif. 

Melalui kebijakan bertahap seperti ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor.

Pertamina juga terus berupaya menjaga stok BBM nasional dalam kondisi aman, terutama menjelang periode liburan akhir tahun. Dengan lebih dari 7.400 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, distribusi energi diharapkan tetap stabil dan merata.

Dengan pembaruan harga ini, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan jenis BBM yang digunakan sesuai spesifikasi mesin kendaraannya agar performa dan efisiensi bahan bakar tetap optimal. 

Penyesuaian harga BBM Oktober 2025 menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi nasional, keberlanjutan lingkungan, dan stabilitas ekonomi masyarakat.

Terkini