Wapres Gibran Ajak Santri Belajar Kepemimpinan Bangsa Lewat Kunjungan ke Istana

Rabu, 22 Oktober 2025 | 10:00:56 WIB
Wapres Gibran Ajak Santri Belajar Kepemimpinan Bangsa Lewat Kunjungan ke Istana

JAKARTA - Menjelang peringatan Hari Santri Nasional, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengundang ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Jakarta untuk melakukan kunjungan edukatif ke lingkungan Istana Wakil Presiden, Museum Nasional, dan Monumen Nasional (Monas). 

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menumbuhkan semangat kebangsaan dan rasa bangga terhadap perjalanan sejarah bangsa di kalangan generasi muda, khususnya para santri.

Pelaksana Tugas Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Al Muktabar, menjelaskan bahwa sebanyak 240 santri dari delapan pondok pesantren berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk “Kunjungan Santri ke Istana Wakil Presiden, Museum Nasional, dan Monumen Nasional”. 

Menurutnya, kegiatan tersebut digagas untuk memperkuat karakter dan wawasan kebangsaan santri agar lebih memahami kontribusi penting para pemimpin nasional dalam membangun Indonesia.

“Bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming sangat menaruh perhatian pada dunia pendidikan, terutama pendidikan bagi generasi muda dan para santri. Dalam berbagai kunjungan ke daerah, beliau selalu menyempatkan diri bersilaturahmi ke pesantren,” ujar Al Muktabar dalam sambutannya di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Wapres Gibran juga menegaskan bahwa menjelang Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober, santri adalah calon-calon pemimpin masa depan yang akan meneruskan perjuangan bangsa. 

Melalui kegiatan edukatif ini, para santri diharapkan tidak hanya memahami sejarah, tetapi juga meneladani semangat pengabdian dan nasionalisme para tokoh bangsa terdahulu.

Santri Antusias Ikuti Tur Edukatif di Istana, Museum, dan Monas

Sebanyak 240 santri yang hadir berasal dari delapan pesantren di Jakarta, yakni Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Al Wathoniyah, Tahfidzul Qur'an Sirrul Asror, Luhur At-Tsaqafah, Azzyadah, Miftahul Ulum, Al Hamid, dan Sultan Fatah. 

Setelah diterima di Istana Wakil Presiden, para peserta mendengarkan sambutan, lalu menikmati pemutaran video dokumenter yang menampilkan perjalanan sejarah Wakil Presiden Republik Indonesia, mulai dari Mohammad Hatta hingga Gibran Rakabuming Raka.

Pemutaran video tersebut bertujuan memperkenalkan para santri pada peran penting lembaga Wakil Presiden dalam sejarah bangsa. Tayangan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kebanggaan dan inspirasi agar mereka dapat meneladani semangat pengabdian dan dedikasi para pemimpin terdahulu.

Setelah menyimak pemutaran video, para santri berkeliling mengenal lingkungan Istana Wakil Presiden. Mereka juga berkesempatan mengikuti tur edukatif ke Museum Nasional untuk mempelajari peninggalan budaya dan sejarah nusantara, serta berkunjung ke Monas sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia.

Kegiatan ini tidak hanya memberi wawasan baru bagi santri, tetapi juga mempererat semangat kebangsaan. Suasana kebersamaan semakin terasa saat seluruh peserta kembali ke Istana untuk santap siang bersama. Wapres Gibran turut hadir, menyapa, dan berinteraksi langsung dengan para santri, menciptakan momen yang berkesan bagi mereka.

Rasa Haru dan Bangga Santri Bertemu Wapres Gibran

Bagi para santri, pengalaman ini menjadi momen yang sulit dilupakan. Salah satu peserta, Muhammad Al-Fathan dari Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Sirrul Asror, mengaku sangat terharu dapat berkunjung ke Istana Wakil Presiden dan melihat langsung simbol-simbol sejarah bangsa. 

Ia juga merasa bahagia karena bisa bertemu dan berbicara langsung dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Rasanya sangat senang, tangan sampai gemetar. Ini pengalaman pertama bisa sedekat itu dengan Wakil Presiden,” ungkap Al-Fathan dengan penuh rasa haru.

Bagi banyak peserta lainnya, kunjungan ini bukan sekadar jalan-jalan edukatif, melainkan sebuah perjalanan inspiratif yang menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya mengenal sejarah dan menjaga nilai-nilai kebangsaan. 

Melalui pengalaman langsung di tempat-tempat bersejarah, para santri belajar bagaimana para pemimpin terdahulu berjuang dan mengabdi demi kemajuan Indonesia.

Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan karakter generasi muda. Dengan menjunjung nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan cinta tanah air, para santri diharapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 

Pesan moral yang tersampaikan dari kunjungan ini jelas: santri tidak hanya harus cerdas dan berilmu, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat kebangsaan yang kuat.

Kunjungan edukatif tersebut menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya momentum seremonial, melainkan ajakan nyata untuk menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan akan identitas bangsa. 

Melalui kegiatan ini, para santri diajak mengenal lebih dekat simbol-simbol perjuangan Indonesia, meneladani semangat para pendahulu, dan menyiapkan diri menjadi bagian penting dari masa depan negeri.

Terkini