JAKARTA - Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) nasional terpantau stabil pada pekan ketiga Oktober 2025.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), sebagian besar komoditas strategis seperti beras, daging ayam, dan gula pasir menunjukkan pergerakan harga yang terkendali. Hal ini mencerminkan kondisi pasokan yang relatif aman dan distribusi bahan pangan yang lancar di berbagai daerah.
Dalam pemantauan harga produsen di tingkat nasional untuk periode 15–21 Oktober, beras, jagung, dan daging ayam ras berada pada posisi stabil.
Sementara sejumlah bahan hortikultura seperti cabai merah besar dan cabai rawit merah justru mengalami penurunan harga akibat meningkatnya pasokan dari sentra produksi di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan masih dalam batas aman menjelang akhir tahun.
Data Bapanas juga mencatat bahwa harga rata-rata beras medium di penggilingan masih berada di kisaran Rp13.068 per kilogram, tidak banyak berubah dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp13.135 per kilogram.
Sementara beras premium hanya mengalami koreksi ringan dari Rp14.427 menjadi Rp14.351 per kilogram. Dengan tren yang cenderung stabil, sektor beras dinilai masih menjadi indikator kuat dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Kenaikan Harga Jagung dan Kedelai Akibat Peningkatan Permintaan Industri
Berbeda dengan beras, dua komoditas penting yaitu jagung dan kedelai menunjukkan kecenderungan naik dalam sepekan terakhir. Harga jagung pipilan kering naik dari Rp5.835 menjadi Rp5.861 per kilogram.
Kenaikan ini disinyalir terjadi karena meningkatnya kebutuhan pasokan untuk industri pakan ternak, terutama menjelang masa panen akhir tahun.
Sementara itu, harga kedelai biji kering lokal juga mencatat peningkatan cukup signifikan dari Rp8.338 menjadi Rp8.923 per kilogram. Lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari pelaku usaha tahu dan tempe di beberapa daerah, di tengah belum optimalnya produksi dalam negeri.
Kondisi ini turut mendorong perhatian pemerintah untuk memastikan rantai pasok kedelai tetap aman agar harga produk olahan tetap terjangkau bagi masyarakat.
Meski begitu, Kementerian Pertanian dan Bapanas terus berkoordinasi dalam menjaga ketersediaan bahan baku pangan. Upaya stabilisasi harga melalui penguatan distribusi antarwilayah serta dukungan terhadap petani lokal menjadi bagian dari langkah antisipasi agar fluktuasi tidak berdampak luas pada harga di tingkat konsumen.
Harga Cabai dan Bawang Mengalami Penurunan
Komoditas hortikultura seperti cabai merah besar dan cabai rawit merah mencatat penurunan cukup tajam dalam pekan ini. Harga cabai merah besar turun dari Rp38.833 menjadi Rp36.615 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah merosot dari Rp26.487 menjadi Rp23.873 per kilogram.
Penurunan ini disebabkan oleh melimpahnya stok hasil panen dari sentra produksi di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Untuk bawang merah, harga sedikit menurun dari Rp23.414 menjadi Rp23.776 per kilogram, masih dalam kisaran normal menurut standar nasional. Bapanas menilai, ketersediaan bawang dalam kondisi stabil berkat peningkatan produksi di wilayah Brebes dan Nganjuk yang menjadi sentra utama.
Dengan demikian, pasokan ke pasar tradisional dan modern tetap terjaga tanpa gejolak harga signifikan.
Kondisi penurunan harga cabai dan bawang ini dinilai menguntungkan konsumen, terutama menjelang momentum akhir tahun di mana permintaan bahan dapur biasanya meningkat. Pemerintah juga memastikan pasokan tetap diawasi agar tidak terjadi lonjakan harga mendadak akibat faktor cuaca atau gangguan distribusi.
Daging, Telur, dan Gula Tetap Stabil, Pemerintah Jaga Ketahanan Pasokan
Selain bahan pokok pertanian dan hortikultura, harga produk peternakan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam ras juga relatif stabil. Daging sapi hidup bertahan di kisaran Rp52.650 per kilogram, sedangkan ayam ras pedaging berada di harga Rp22.556 per kilogram.
Untuk telur ayam ras, terjadi sedikit peningkatan dari Rp26.619 menjadi Rp26.741 per kilogram, namun masih dalam batas wajar.
Gula konsumsi juga stabil di tingkat pabrik atau petani pada harga Rp14.723 per kilogram. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor pangan strategis masih terkendali berkat sinergi antarinstansi dalam memantau pasokan dan distribusi.
Secara keseluruhan, tren harga sembako di Oktober 2025 menunjukkan stabilitas yang kuat di tengah tekanan permintaan dan faktor musiman. Pemerintah terus memastikan program pengawasan dan koordinasi lintas sektor berjalan optimal, guna menjaga keseimbangan antara harga produsen dan konsumen.