PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:29 WIB
PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung

JAKARTA - Wakil Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno, menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mewajibkan menteri kabinet menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad sebagai kendaraan dinas.

 Eddy bahkan mengusulkan agar pimpinan MPR juga ikut menggunakan kendaraan nasional tersebut sebagai simbol dukungan terhadap produk dalam negeri.

“Kami sejak hari pertama Presiden menggunakan mobil Maung, kami merasa kagum dengan mobil yang memiliki kemampuan, dan memiliki fitur yang sudah dipertontonkan oleh Maung,” kata Eddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Eddy, penggunaan kendaraan Maung bukan hanya soal moda transportasi, tetapi juga merupakan upaya nyata mempromosikan industri otomotif lokal. 

Ia menekankan bahwa seluruh pejabat negara seharusnya bangga menggunakan produk karya anak bangsa, sekaligus mendukung pengembangan industri strategis nasional.

Bangga dengan Produksi Otomotif Dalam Negeri

Eddy mengaku terkesan dengan minat pemerintah untuk mendorong produksi otomotif dalam negeri, khususnya kendaraan yang tangguh dan multifungsi seperti Maung. 

Ia berharap penggunaan mobil Maung oleh pejabat negara tidak hanya terbatas pada kabinet, melainkan juga pimpinan lembaga legislatif seperti MPR.

“Harapan kami tentu, kami juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk bisa menggunakan mobil Maung, daripada menggunakan mobil dinas yang memang berasal dari luar negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eddy menambahkan, “Saya kira ini seluruh pimpinan MPR pasti akan sangat senang dan bangga menggunakan produksi Maung.”

Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa Maung dapat menjadi ikon kebanggaan nasional, memperlihatkan kemampuan industri lokal dalam memproduksi kendaraan modern dan fungsional.

Sejarah Mobil Dinas dan Perubahan Era Prabowo

Eddy mengingat kembali bahwa sejak era Presiden Soekarno, para menteri kabinet selalu menggunakan kendaraan impor sebagai mobil dinas.

Menurutnya, langkah Prabowo yang memilih mobil produksi dalam negeri merupakan transformasi simbolik sekaligus strategis untuk mendorong kemandirian industri otomotif nasional.

“Sekarang kalau kita menggunakan produksi dalam negeri, saya kira itu merupakan suatu usulan yang sangat baik, karena menggunakan produksi anak bangsa dan dipergunakan juga cukup banyak, dan juga merupakan salah satu kebanggaan kita,” kata Eddy.

Ia menekankan bahwa penggunaan kendaraan nasional oleh pejabat negara secara langsung mendorong permintaan terhadap produksi dalam negeri, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan industri otomotif, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi teknologi lokal.

Dukungan Penuh PAN

Eddy memastikan bahwa PAN mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo terkait mobil Maung. Selain sebagai kendaraan dinas, Maung juga diharapkan menjadi simbol kemandirian dan kebanggaan nasional bagi seluruh pejabat negara.

“Jadi ini merupakan salah satu upaya untuk kita juga mendongkrak produksi industri dalam negeri. Saya mendukung penuh, dan mudah-mudahan tidak hanya para menteri, tetapi pimpinan MPR juga bisa menggunakan,” imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memprioritaskan produk nasional dalam berbagai sektor strategis, termasuk kendaraan operasional pejabat negara.

Perintah Presiden: Semua Menteri Pakai Maung

Presiden Prabowo sebelumnya telah menegaskan penggunaan Maung sebagai kendaraan dinas resmi bagi para menteri. Hal ini diungkapkan dalam sidang kabinet paripurna setahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

“Dan sebentar lagi Saudara-saudara semua harus pakai Maung, saya nggak mau tahu, tuh. Mobil-mobil bagus pakai kalau libur saja, ya pada saat saya nggak panggil kau, bolehlah kau pakai mobil itu,” ujar Prabowo.

Pernyataan Presiden menekankan bahwa mobil impor tidak lagi menjadi kendaraan resmi saat bertugas, kecuali digunakan saat hari libur. Langkah ini diharapkan menjadi momentum promosi kendaraan nasional, sekaligus menguatkan dukungan terhadap industri otomotif buatan anak bangsa.

Simbol Kemandirian Industri Nasional

Kebijakan penggunaan Maung oleh pejabat negara tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga simbolik. Kendaraan ini mencerminkan kemampuan PT Pindad sebagai produsen nasional untuk menghasilkan mobil yang modern, tangguh, dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi operasional.

Eddy menekankan bahwa kebijakan ini dapat menjadi role model bagi lembaga lain, termasuk legislatif, untuk turut menggunakan produk dalam negeri. 

Selain mendorong kebanggaan nasional, langkah ini juga memperkuat ekosistem industri otomotif dalam negeri, mendorong inovasi, dan menciptakan peluang kerja baru bagi tenaga lokal.

Menuju Generasi Kendaraan Nasional

Dengan usulan PAN agar pimpinan MPR ikut menggunakan Maung, langkah ini memperluas jangkauan simbolik penggunaan kendaraan nasional.

Selain meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk lokal, kebijakan ini juga menjadi tindakan nyata mendorong pertumbuhan industri strategis Indonesia.

Eddy menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa penggunaan kendaraan Maung oleh pejabat negara akan menjadi momentum penting dalam sejarah industri otomotif nasional. 

“Ini kebanggaan kita, ini dukungan untuk anak bangsa, dan ini langkah konkret membangun kemandirian industri otomotif Indonesia,” tuturnya.

Terkini