JAKARTA - Rayyan Dhika, bocah asal Riau yang terkenal sebagai “bocah pacu jalur,” kembali mencuri perhatian dunia hiburan internasional.
Kali ini, ia berkolaborasi dengan artis Bollywood Zahrah S. Khan melalui video klip “Aura Farming” yang telah ditonton jutaan kali, menunjukkan bahwa budaya lokal dan talenta muda Indonesia mampu bersinar di panggung global.
Kolaborasi Tak Terduga Rayyan Dhika dan Zahrah S. Khan
Rayyan Dhika tampil memukau dalam video klip “Aura Farming” mengenakan busana Melayu kuning kunyit lengkap dengan peci, menampilkan gerakan khas pacu jalur yang energik. Kolaborasinya dengan Zahrah S.
Khan menghadirkan perpaduan unik antara budaya lokal dan gaya Bollywood yang penuh dinamika. Gerakan Dhika yang ritmis mampu menyeimbangkan energi musik dan aksi Zahrah, sehingga menghadirkan tontonan menarik bagi penonton global.
Lagu ini diciptakan oleh Zahrah S. Khan sendiri dengan aransemen Tanishk Bagchi, sementara MV diproduseri dan disutradarai oleh Srishti Riya Jain. Video klip ini sukses menarik perhatian, dengan jumlah penonton yang melampaui 4,5 juta kali.
Reaksi publik mayoritas positif, menyoroti kolaborasi yang tidak terduga namun harmonis, sekaligus menjadi bukti bahwa talenta lokal mampu bersaing di level internasional.
Mengenal Zahrah S. Khan, Rekan Kolaborasi Dhika
Zahrah S. Khan merupakan aktris dan penyanyi berkewarganegaraan Inggris keturunan Pakistan yang tengah naik daun di industri film India. Lahir di London, ia dibesarkan oleh ibunya setelah orangtuanya bercerai, dan tinggal di berbagai kota termasuk Mumbai, New Jersey, Kanada, dan Dubai.
Minat aktingnya muncul sejak usia 16 tahun dan ia menekuni les akting serta mengikuti audisi, hingga akhirnya dikenal luas berkat peran dan lagu Bollywoodnya.
Kehadiran Zahrah dalam kolaborasi ini memberikan warna internasional pada proyek Rayyan Dhika. Kemampuan akting dan vokal Zahrah berpadu dengan gerakan khas pacu jalur Dhika, menjadikan “Aura Farming” bukan hanya video musik biasa.
Melainkan sebuah pertunjukan lintas budaya yang menunjukkan keterampilan anak Indonesia mampu menyatu dengan talenta global.
Kesibukan Rayyan Dhika di Dubai dan Duta Pariwisata
Popularitas Rayyan Dhika membuatnya semakin aktif melakukan tur internasional. Sebelumnya, Dhika menggelar rangkaian kegiatan di Dubai, mengunjungi tempat-tempat ikonis seperti Dubai Marina, Museum of the Future, Burj Khalifa, dan Dubai Fountain.
Selain meet and greet, aktivitas ini juga disiarkan melalui platform streaming, sehingga penggemar internasional dapat menyaksikan langsung kebolehannya.
Kesibukan Dhika bertambah setelah ditunjuk sebagai Duta Pariwisata Riau, peran yang ia emban dengan bangga karena mampu mempromosikan budaya daerah ke kancah global.
Posisi ini menegaskan bahwa talenta muda tidak hanya berprestasi di bidang hiburan, tetapi juga berkontribusi memajukan pariwisata dan diplomasi budaya Indonesia.
Pacu Jalur, Warisan Budaya yang Mendunia
Gerakan pacu jalur yang ditampilkan Rayyan Dhika bukan sekadar atraksi, melainkan simbol persatuan dan kebersamaan masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Perlombaan ini melibatkan persiapan setahun penuh, diikuti puluhan pendayung, dan biaya yang didanai secara swadaya masyarakat.
Setiap jalur biasanya sepanjang 40 meter dan membutuhkan sekitar 50–60 orang per perahu, menampilkan semangat gotong royong yang tinggi.
Pacu jalur dimulai dengan letupan meriam karbit sebagai aba-aba, dan terdiri dari berbagai peran penting: tukang concang, tukang pinggang, tukang tari, dan tukang onjay. Atraksi ini tidak hanya menjadi tontonan lokal, tetapi kini mampu menarik perhatian global melalui aksi Rayyan Dhika.
Dengan memadukan budaya lokal dan kolaborasi internasional, pacu jalur menjadi jembatan diplomasi budaya yang menegaskan kekayaan tradisi Indonesia di mata dunia.