Telkom Optimalkan Aset Fiber dan Dorong Pertumbuhan Digital

Selasa, 21 Oktober 2025 | 14:01:47 WIB
Telkom Optimalkan Aset Fiber dan Dorong Pertumbuhan Digital

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengambil langkah strategis dengan melakukan spin-off sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity ke anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), senilai Rp35,78 triliun. 

Langkah ini ditujukan untuk menciptakan nilai tambah, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan pemanfaatan aset jaringan fiber optik milik perseroan. 

Selain itu, pemisahan aset fiber ini dilakukan dalam dua tahap untuk memastikan kelancaran transisi, dengan tahap pertama melepas lebih dari 50% aset fiber optik ke TIF dan tahap kedua pemindahan sepenuhnya pada semester berikutnya. 

Spin-off ini juga memiliki tujuan strategis, yaitu membangun kemitraan, meningkatkan daya saing bisnis, mendorong ekspansi organik maupun anorganik, serta mendukung percepatan digitalisasi nasional dengan ketersediaan konektivitas yang andal dan merata.

Strategi Spin-Off Telkom

SVP Corporate Secretary Telkom Indonesia, Jati Widagdo, menjelaskan bahwa spin-off ini bukan pemisahan penuh, melainkan pemindahan sebagian bisnis dan aset fiber optik ke TIF. 

Nilai transaksi mencapai Rp35.787.258.000.000 atau Rp35,78 triliun, dan Telkom tetap menjadi pemegang saham mayoritas di TIF dengan kepemilikan 99,99%. Menurut Jati, aksi korporasi ini bertujuan menciptakan nilai tambah, memperkuat efisiensi operasional, serta membuka peluang kemitraan strategis. 

Langkah ini juga mendukung agenda nasional untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband dan memastikan ketersediaan konektivitas berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.

Tahapan Pemisahan Aset

Manajemen TLKM menjelaskan bahwa pemisahan bisnis kabel optik dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama melibatkan pelepasan lebih dari 50% aset fiber optik dan bisnis terkait ke TIF, diperkirakan selesai pada kuartal IV/2025, sedangkan tahap kedua akan menyelesaikan pemindahan seluruh aset pada semester II/2026. 

Selama proses ini, Telkom menyiapkan strategi kemitraan untuk memperbesar bisnis Fiber Co melalui kerja sama strategis dengan pihak eksternal. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Angelo Syailendra, menegaskan bahwa meskipun spin-off resmi dilakukan pada Desember 2023, aset dan manajemen telah siap dipindahkan, sehingga proses transisi dapat berjalan lancar tanpa gangguan operasional.

Tujuan Strategis Pemisahan Bisnis

Telkom menetapkan empat tujuan utama dari strategi pemisahan bisnis fiber optik. Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan aset fiber agar lebih efisien. Kedua, membangun kemitraan strategis untuk membuka peluang ekspansi. 

Ketiga, meningkatkan daya saing bisnis di industri telekomunikasi. Keempat, mendorong ekspansi layanan broadband dan digital agar penetrasi fixed broadband meningkat, khususnya di wilayah yang sebelumnya terbatas konektivitasnya. 

Strategi ini tidak hanya memperkuat posisi Telkom sebagai penyedia infrastruktur digital, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia secara lebih merata.

Dampak Terhadap Industri dan Digitalisasi Nasional

Spin-off ini dianggap mendukung percepatan digitalisasi nasional karena pemisahan aset fiber ke TIF memungkinkan Telkom lebih fokus pada pengembangan jaringan yang andal dan berkualitas. 

Dengan langkah ini, perseroan membuka peluang ekspansi kemitraan yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan bisnis digital lainnya, termasuk layanan fixed broadband dan solusi enterprise connectivity. 

Transaksi ini juga memastikan tidak ada benturan kepentingan karena TIF merupakan anak usaha yang dikonsolidasikan, sehingga seluruh proses dilakukan sesuai regulasi transaksi material dan afiliasi. 

Ke depan, Telkom diharapkan menghadirkan jaringan konektivitas yang lebih andal, berkualitas, dan merata, memperkuat posisi sebagai tulang punggung digital Indonesia.

Terkini