MU Dominasi Long Ball Premier League Musim Ini

Selasa, 21 Oktober 2025 | 12:46:30 WIB
MU Dominasi Long Ball Premier League Musim Ini

JAKARTA - Musim ini, Manchester United resmi menjadi “raja bola panjang” di Premier League. Di bawah arahan manajer Ruben Amorim, Setan Merah mengubah pendekatan taktik mereka, memanfaatkan long ball sebagai senjata utama. 

Data Opta menunjukkan MU telah meluncurkan 466 umpan jauh, terbanyak di liga sejauh ini. Angka ini sedikit mengungguli Wolverhampton (464) dan jauh melampaui klub-klub besar lain seperti Liverpool, Arsenal, maupun Manchester City.

Sebagai perbandingan, Manchester City yang terkenal dengan penguasaan bola mencatat 307 umpan jauh. Statistik ini menegaskan perubahan gaya bermain MU di era Amorim, yang menitikberatkan pada kekuatan fisik dan duel udara di lini depan.

Kemenangan Krusial di Anfield

Perubahan taktik ini menjadi sorotan utama saat MU mengalahkan Liverpool 2-1 di Anfield, akhir pekan lalu. Arne Slot, pelatih The Reds, mengaku terkejut dengan pendekatan agresif sekaligus defensif Setan Merah, yang kerap “memuntahkan bola ke depan.”

Namun, Amorim menegaskan strategi tersebut memang dirancang untuk memaksimalkan kemampuan skuadnya. “Kami punya pemain dengan kekuatan besar di lini depan. 

Jika menang duel kedua, kami bisa langsung menciptakan peluang,” ujarnya. Pendekatan ini memungkinkan MU memanfaatkan setiap momen transisi menjadi peluang gol, meski tidak selalu terlihat indah bagi penikmat sepak bola tradisional.

Peran Kiper Senne Lammens

Salah satu tokoh penting dalam gaya baru MU adalah kiper muda Belgia, Senne Lammens. Pemain ini hampir selalu melakukan operan panjang, mengurangi risiko kehilangan bola di area berbahaya.

 Saat melawan Liverpool, Lammens hanya mencatat 9 operan pendek dari 46 percobaan, membuktikan konsistensi strategi bola panjang.

Gaya ini mengingatkan pada era “Crazy Gang” Wimbledon di akhir 1980-an, ketika duel udara dan bola panjang menjadi andalan. Keunggulan fisik para penyerang MU membuat taktik ini semakin efektif, menciptakan peluang dari situasi yang sebelumnya dianggap “beresiko.”

Taktik Amorim Meningkatkan Efektivitas MU

Meski taktik 3-4-3 Ruben Amorim menuai kritik, termasuk dari Jamie Carragher yang menyebut sistem ini efektif hanya saat melawan tim besar, fakta di lapangan membuktikan sebaliknya. 

MU berhasil mengamankan dua kemenangan beruntun, membangun kepercayaan diri skuad, dan menunjukkan bahwa strategi long ball bukan sekadar eksperimen sementara.

Kemenangan atas Liverpool juga menjadi momen penting bagi para pemain untuk beradaptasi dengan pola permainan baru. Meski terlihat sederhana, efektivitas bola panjang dalam mencetak gol dan menciptakan tekanan bagi lawan terbukti signifikan.

Tantangan dan Laga Selanjutnya

MU akan melanjutkan tren positif saat menjamu Brighton pada pekan ini. Fokus mereka tetap pada efisiensi, memanfaatkan duel fisik dan kemampuan udara para pemain depan. 

Ruben Amorim berharap strategi ini bisa menjadi fondasi bagi musim yang kompetitif, bahkan menghadapi tim-tim besar lain yang mengandalkan penguasaan bola.

Kritikus mungkin menilai gaya ini kurang atraktif, tetapi bagi MU, hasil di lapangan lebih penting daripada estetika permainan. Keberhasilan awal ini memberi angin segar bagi Setan Merah yang tengah membangun kembali kepercayaan diri dan identitas tim.

Kesimpulan

Dengan 466 umpan jauh, Manchester United kini menjadi tim dengan taktik long ball paling dominan di Premier League. Strategi ini dibentuk untuk memaksimalkan kekuatan fisik skuad, duel udara, dan efisiensi transisi.

 Peran kiper Senne Lammens dan keberhasilan menghadapi Liverpool menunjukkan bahwa pendekatan ini mulai membuahkan hasil.

Meskipun banyak dikritik, taktik Amorim efektif dalam mengembalikan performa MU, menegaskan bahwa kadang kemenangan membutuhkan strategi yang sederhana namun tepat sasaran. 

Jika tren ini berlanjut, Setan Merah bisa menjadi ancaman serius bagi klub-klub besar di liga, sekaligus membuktikan bahwa long ball bisa menjadi senjata ampuh di era modern Premier League.

Terkini