Polres Pelabuhan Makassar Ajak Masyarakat Bersinergi Jaga Keamanan Wilayah

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:52:55 WIB
Polres Pelabuhan Makassar Ajak Masyarakat Bersinergi Jaga Keamanan Wilayah

JAKARTA - Di tengah keseharian warga Ujung Tanah, suasana berbeda tampak di Warkop 116, Jalan Barukang III, Makassar, Senin 20 Oktober 2025 pagi. Di tempat yang biasanya hanya menjadi ruang santai masyarakat, kali ini tercipta atmosfer penuh kebersamaan antara aparat kepolisian dan warga.

 Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Rise Sandiyantanti, hadir memimpin kegiatan “Coffee Morning” yang menjadi wadah dialog langsung antara kepolisian dan berbagai elemen masyarakat.

Dengan tema “Mempererat Silaturahim, Mewujudkan Kamtibmas yang Aman dan Kondusif,” kegiatan tersebut dihadiri jajaran Forkopimka, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga tokoh perempuan Kecamatan Ujung Tanah. 

Turut hadir pula Wakapolres Kompol Hardjoko, Camat Ujung Tanah Amanda Syahwaldi, para pejabat utama Polres Pelabuhan Makassar, serta perangkat kelurahan, RT, dan RW.

Namun, acara ini tidak hanya sekadar silaturahmi biasa. Coffee Morning yang digagas Polres Pelabuhan Makassar menjadi simbol nyata pendekatan humanis Polri kepada masyarakat — upaya menjembatani komunikasi dua arah agar keamanan wilayah dapat terjaga melalui kolaborasi bersama.

Dialog Hangat untuk Keamanan Bersama

Sejak awal kegiatan, suasana cair terasa. Warga antusias menyampaikan pandangan dan masukan tentang situasi keamanan di wilayah mereka. 

Bagi sebagian peserta, kesempatan ini menjadi ajang langka untuk berbicara langsung dengan aparat kepolisian tanpa jarak. Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Rise Sandiyantanti menegaskan dalam sambutannya bahwa menjaga keamanan bukan tugas polisi semata.

 “Polri tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan semua pihak untuk menjaga Harkamtibmas, terutama di wilayah Ujung Tanah yang memiliki dinamika sosial cukup tinggi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan komunikasi terbuka antara masyarakat dan aparat. “Kami menyadari bahwa dalam pelayanan pasti ada kekurangan. 

Jika ada anggota yang berperilaku tidak pantas, laporkan kepada kami. Polres Pelabuhan Makassar terbuka untuk perbaikan,” tambahnya dengan nada tegas namun hangat.

Kegiatan ini menegaskan bahwa keamanan bukan hanya urusan penegakan hukum, melainkan juga soal kepercayaan publik. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, potensi konflik dapat ditekan dan ruang dialog semakin terbuka.

Mendorong Peran Generasi Muda

Dalam kesempatan itu, AKBP Rise juga menyoroti peran penting generasi muda sebagai garda terdepan dalam menjaga lingkungan sosial yang sehat. Ia mengingatkan agar anak-anak muda tidak mudah terjerumus dalam tindakan negatif.

“Mari kita jaga anak-anak kita agar tidak terjerumus. Jadikan Ujung Tanah sebagai wilayah yang damai, sejuk, dan produktif,” ucapnya.

Pesan tersebut disambut positif oleh para tokoh pemuda yang hadir. Mereka menilai pendekatan seperti ini penting untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda.

Aspirasi Warga, Solusi dari Polisi

Sesi tanya jawab menjadi bagian paling menarik dari kegiatan tersebut. Warga memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan yang mereka hadapi di lapangan.

Sejumlah tokoh masyarakat mengungkapkan perlunya peningkatan patroli malam, terutama terhadap kelompok remaja yang kerap nongkrong hingga larut. Ada pula masukan mengenai masalah air bersih serta potensi terjadinya perang kelompok yang perlu diantisipasi lebih dini.

Beberapa warga juga mengusulkan agar Polisi Masyarakat (Polmas) kembali diaktifkan dan dilakukan patroli kolaboratif dengan RT/RW. Mereka menilai pendekatan berbasis komunitas ini efektif menekan potensi gangguan kamtibmas sejak dini.

Menanggapi berbagai masukan itu, AKBP Rise menyampaikan apresiasi dan berjanji akan menindaklanjutinya. “Kami akan lebih mengaktifkan kembali Polmas dan memperkuat koordinasi dengan Kasat Binmas. Polres siap berkolaborasi dengan pemuda dan tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan,” ujarnya.

Komitmen ini menunjukkan bahwa Polres Pelabuhan Makassar tidak hanya mendengar, tetapi juga siap beraksi untuk mewujudkan wilayah yang aman dan kondusif.

Simbol Keterbukaan dan Kolaborasi

Coffee Morning di Warkop 116 bukan hanya sekadar ajang minum kopi, melainkan simbol keterbukaan Polri terhadap masyarakat. Kegiatan ini menjadi cara efektif membangun rasa saling percaya antara aparat dan warga.

Dalam suasana santai, banyak hal bisa disampaikan tanpa ketegangan birokratis. Warkop, yang identik dengan tempat berkumpul dan berdiskusi santai, menjadi ruang inklusif bagi siapa pun untuk menyuarakan aspirasi. 

Dari obrolan ringan, tercipta kesepahaman besar: keamanan wilayah hanya dapat terwujud jika masyarakat dan aparat berjalan seiring.

Wakapolres Kompol Hardjoko menambahkan, kegiatan semacam ini akan terus digelar di berbagai wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar. Tujuannya adalah memperkuat komunikasi lintas lapisan masyarakat agar sinergi keamanan semakin solid.

Dari Secangkir Kopi, Lahir Kesepahaman

Kegiatan yang berlangsung hingga siang hari itu ditutup dengan foto bersama dan obrolan ringan antarwarga dan aparat. Suasana penuh keakraban tetap terasa, memperlihatkan bahwa keamanan tidak selalu harus dibangun dengan pendekatan formal, tetapi juga melalui interaksi sosial yang sederhana.

Polres Pelabuhan Makassar menegaskan bahwa program seperti ini akan menjadi bagian dari strategi pembinaan masyarakat yang berkelanjutan.

Melalui komunikasi yang hangat, terbuka, dan solutif, kepolisian berupaya hadir lebih dekat dengan masyarakat — bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra sosial.

Suasana pagi di Warkop 116 menjadi pengingat bahwa kedamaian bisa dimulai dari hal kecil: segelas kopi, percakapan jujur, dan niat bersama untuk menjaga keamanan.

 Kolaborasi inilah yang kini menjadi fondasi utama Polres Pelabuhan Makassar dalam mewujudkan wilayah yang aman, damai, dan harmonis bagi semua.

Terkini