Bursa Asia Menguat, Nikkei 225 Terbang Didukung Koalisi Jepang

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:58:49 WIB
Bursa Asia Menguat, Nikkei 225 Terbang Didukung Koalisi Jepang

JAKARTA - Bursa saham Asia dibuka menguat dengan optimisme investor menjelang puncak musim laporan keuangan. 

Kenaikan ini tercermin terutama di Jepang dan pasar China. Lonjakan Nikkei 225 menandai sentimen positif terhadap stabilitas politik dan prospek ekonomi regional.

Kinerja Indeks Asia dan Dorongan Pasar China

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 1,4% di awal perdagangan, didorong oleh sentimen positif dari pasar China dan Hong Kong. Indeks Shanghai Composite naik 0,53%, sementara Hang Seng melompat 2,1%. 

Kenaikan ini mencerminkan harapan investor terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan dirilis, sekaligus antisipasi terhadap stabilitas ekonomi regional.

Pergerakan positif ini menandai momentum bagi pasar saham Asia, di mana investor mulai memanfaatkan peluang setelah periode volatilitas akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Lonjakan indeks juga menunjukkan optimisme terhadap penguatan sektor korporasi dan potensi pemulihan ekonomi di kawasan Asia.

Nikkei 225 Terbang di Jepang

Indeks Nikkei 225 melonjak 2,8% seiring kesepakatan pembentukan koalisi pemerintahan antara Partai Demokrat Liberal dan Partai Ishin. Langkah ini memicu pelemahan yen terhadap dolar AS, sehingga menambah daya tarik saham ekspor Jepang bagi investor asing.

Pergerakan Nikkei 225 menandai respons positif pasar terhadap stabilitas politik domestik yang kini lebih jelas. Investor menilai koalisi baru dapat mendukung kebijakan ekonomi yang pro-pasar, sekaligus menjaga iklim investasi tetap kondusif. 

Lonjakan ini juga mengangkat indeks regional lainnya karena Jepang memiliki pengaruh signifikan terhadap investor internasional.

Faktor Global dan Dinamika Perdagangan AS-China

Selain faktor politik Jepang, dinamika perdagangan AS-China turut memengaruhi pergerakan bursa Asia. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tarif tinggi terhadap produk China tidak dapat diterapkan secara permanen, sementara kedua negara dijadwalkan kembali duduk di meja perundingan.

Pernyataan ini meredakan sebagian kekhawatiran pasar terkait potensi perang dagang penuh yang bisa mengguncang ekonomi global. Menteri Keuangan AS dan Wakil Perdana Menteri China dijadwalkan bertemu langsung pekan ini, menguatkan sinyal bahwa kedua negara berupaya menstabilkan hubungan dagang. 

Volatilitas tetap ada, namun sentimen positif mulai muncul di kalangan investor yang menilai kemungkinan ketegangan mereda.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi China melambat untuk kuartal kedua berturut-turut, menjadi yang terlemah dalam setahun. Penurunan ini diimbangi sebagian oleh lonjakan ekspor, meskipun tidak mampu menutupi pelemahan belanja rumah tangga dan investasi korporasi. 

Kondisi ini menuntut perhatian investor terhadap strategi bisnis dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah China.

Prospek Pasar dan Agenda Investor Minggu Ini

Investor Asia juga mencermati agenda padat pekan ini, mulai dari rilis data inflasi AS, pertemuan penting Partai Komunis China, hingga laporan keuangan perusahaan besar seperti Netflix dan Tesla. Data-data ini diperkirakan akan menjadi katalis bagi pergerakan pasar selanjutnya.

Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik nyaris satu basis poin menjadi 4,02%, sementara emas menguat tipis dan harga minyak tergelincir. Indeks dolar bergerak datar, mencerminkan pasar menunggu arah yang lebih jelas dari kebijakan moneter dan dinamika global.

Investor perlu cermat memantau kombinasi faktor regional dan global ini untuk mengantisipasi potensi volatilitas. 

Dengan meningkatnya kepercayaan terhadap stabilitas politik Jepang, peredaan ketegangan dagang AS-China, serta prospek laporan keuangan perusahaan besar, bursa Asia berpeluang melanjutkan tren positif dalam beberapa sesi perdagangan ke depan.

Kenaikan Nikkei 225 dan indeks regional lainnya menjadi indikator awal bahwa investor mulai mengambil posisi strategis untuk memanfaatkan momentum pasar. Kesabaran dan pengamatan cermat terhadap berita ekonomi dan politik menjadi kunci bagi strategi investasi jangka pendek maupun panjang.

Terkini