JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah panjang Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID), RRQ Hoshi harus menelan kenyataan pahit dengan gagal melangkah ke babak playoff.
Tim berjuluk Raja dari Segala Raja itu tidak mampu menembus enam besar klasemen akhir setelah kalah tipis dalam persaingan win rate pada musim ke-16. Meski mereka menutup laga dengan kemenangan 2-1 atas NAVI, hasil tersebut belum cukup untuk memperbaiki posisi di tabel klasemen.
Kemenangan itu terasa hambar karena tidak membawa mereka ke fase berikutnya, sekaligus menjadi momen refleksi besar bagi tim yang selama ini selalu menjadi langganan playoff.
Dalam laga yang sarat tekanan itu, RRQ Hoshi menampilkan semangat juang tinggi. Namun, perhitungan matematis di akhir musim tak berpihak pada mereka, menempatkan Rinz dan rekan-rekannya di posisi ketujuh klasemen regular season MPL ID S16.
Pertarungan Ketat Hingga Akhir Regular Season
Pertandingan hidup mati melawan NAVI menjadi bukti ketegangan yang luar biasa di pekan terakhir MPL ID S16. RRQ Hoshi sempat tampil meyakinkan di gim pertama, menunjukkan permainan disiplin dan tajam.
Mereka berhasil memanfaatkan celah dari permainan agresif lawan dan mencuri dua turtle pertama untuk membangun keunggulan. Strategi mid-game mereka berjalan sempurna. Dengan memanfaatkan blunder dari NAVI, RRQ mampu menutup gim pertama dengan skor 14–8 pada menit ke-18.
Namun, pada gim kedua, dominasi berbalik. NAVI tampil lebih solid dan menguasai tempo permainan sejak awal. Tim asal Ukraina itu memanfaatkan turtle kedua untuk mengendalikan peta dan bertahan hingga menit ke-25 sebelum akhirnya menumbangkan RRQ Hoshi.
Gim ketiga menjadi momen kebangkitan terakhir RRQ. Mereka tampil penuh determinasi, menekan sejak awal dan menuntaskan laga dengan skor 17–6 hanya dalam waktu 12 menit. Sayangnya, kemenangan itu tidak cukup untuk menyelamatkan peluang playoff karena perhitungan win rate yang tidak berpihak.
Reaksi Pemain dan Suasana Haru Setelah Laga
Selesainya pertandingan membawa suasana haru di kubu RRQ Hoshi. Para pemain menyadari bahwa musim ini menjadi momen sulit dalam sejarah perjalanan tim. Rinz, salah satu pemain kunci, menyampaikan permohonan maaf kepada para penggemar yang dikenal sebagai Kingdom.
“Buat Kingdom, sorry season 16 ini kita mengecewakan kalian,” ucapnya tulus kepada para penggemar yang terus memberikan dukungan sejak awal musim. Kekecewaan jelas terlihat, namun di balik itu ada rasa hormat dari lawan.
Salah satu pemain NAVI, Xyve, memberikan apresiasi kepada RRQ Hoshi atas perjuangan mereka. “RRQ dari dulu tetap tim yang harus diwaspadai, jadi walaupun mereka tidak lolos playoff, mereka tim yang hebat,” ujarnya.
Ucapan itu menggambarkan pengakuan terhadap reputasi RRQ Hoshi yang telah membangun standar tinggi dalam kompetisi MPL selama lebih dari satu dekade.
Awal Baru dan Harapan untuk Musim Berikutnya
Kegagalan kali ini memang menjadi catatan sejarah baru bagi RRQ Hoshi—bukan karena prestasi gemilang, melainkan sebagai peringatan bahwa dominasi di dunia esports tidak pernah abadi. Namun, setiap akhir adalah awal dari perjalanan baru.
Dengan skuad muda yang potensial dan semangat untuk bangkit, RRQ Hoshi memiliki peluang besar untuk melakukan evaluasi dan memperkuat fondasi mereka menuju musim depan. Mental juara yang telah terbentuk selama bertahun-tahun akan menjadi modal utama untuk kembali bersaing di puncak.
MPL ID S16 akan berlanjut ke babak playoff selama tiga hari mulai 29 Oktober hingga 2 November, menutup musim dengan Grand Final yang dinantikan. Meski tanpa kehadiran RRQ Hoshi di fase tersebut, warisan semangat kompetitif mereka tetap menjadi bagian penting dalam dinamika MPL Indonesia.
Kini, para penggemar hanya bisa berharap agar RRQ Hoshi bangkit lebih kuat di musim selanjutnya dan kembali menjadi tim yang menebar inspirasi di panggung esports nasional maupun internasional.