Lewat Efisiensi dan Profesionalisme, Prabowo Siap Bawa BUMN ke Level Internasional

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:55:44 WIB
Lewat Efisiensi dan Profesionalisme, Prabowo Siap Bawa BUMN ke Level Internasional

JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Ia optimistis, langkah rasionalisasi dari 1.000 menjadi sekitar 200 entitas akan berdampak besar pada peningkatan profitabilitas nasional. Upaya ini diharapkan mampu mendorong kinerja BUMN agar lebih kompetitif di tingkat global.

Prabowo Tegaskan Pentingnya Rasionalisasi BUMN

Dalam sesi talkshow pada acara Grand Finale Dinner Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Prabowo Subianto menyampaikan arah kebijakan strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan pelat merah. 

Ia menuturkan, sudah memberikan arahan kepada CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, untuk menjalankan proses rasionalisasi jumlah BUMN.

“Saya sudah memberikan arahan kepada pimpinan Danantara untuk melakukan rasionalisasi, memangkas dari sekitar 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional, mungkin 200, 230, atau 240,” ujar Prabowo.

Langkah ini, menurutnya, akan membawa perubahan signifikan dalam efisiensi operasional sekaligus memperbaiki rasio profitabilitas BUMN. Presiden meyakini, dengan jumlah entitas yang lebih ramping, setiap BUMN akan memiliki fokus bisnis yang lebih jelas dan terukur.

Peningkatan Return of Asset Jadi Target Utama

Prabowo optimistis rasionalisasi tersebut akan berimbas langsung terhadap peningkatan Return of Asset (RoA), yakni rasio antara laba dan total aset. Ia menilai, kinerja keuangan BUMN selama ini masih belum mencerminkan potensi maksimal yang seharusnya bisa dicapai.

“Melalui upaya ini, saya yakin rasio Return of Asset BUMN yang tadinya hanya sekitar 1-2 persen dapat meningkat,” tutur Prabowo.

Untuk mencapai hal itu, ia menegaskan perlunya penerapan standar bisnis internasional di setiap BUMN. Prabowo menekankan bahwa profesionalisme harus dijunjung tinggi, termasuk dalam perekrutan tenaga ahli dan pemimpin perusahaan. “Saya sudah ubah aturannya, sekarang ekspatriat dapat memimpin BUMN kita,” tambahnya.

Langkah ini mencerminkan keterbukaan terhadap keahlian global dan menjadi bagian dari transformasi besar dalam manajemen perusahaan milik negara.

Dorongan Profesionalisme dan Reformasi Manajemen

Selain efisiensi, Prabowo juga meminta manajemen Danantara Indonesia untuk menjalankan pengelolaan BUMN secara transparan, kompetitif, dan berdaya saing internasional. 

Menurutnya, pengelolaan yang profesional merupakan kunci utama dalam meningkatkan nilai perusahaan serta memberikan kontribusi optimal terhadap perekonomian nasional.

Ia juga menyoroti masih adanya jarak antara pelaku ekonomi dan dunia politik di Indonesia. Menurut Presiden, banyak pemimpin politik yang belum memahami secara mendalam arti penting efisiensi dan manajemen modern dalam bisnis.

“Banyak pemimpin politik mungkin takut pada angka (data) atau bisnis. Karena itu, saya mengimbau generasi muda yang ingin menjadi pemimpin politik agar memahami ekonomi dan dunia usaha,” ujarnya.

Pesan ini disampaikan untuk mendorong lahirnya pemimpin masa depan yang tidak hanya berorientasi politik, tetapi juga memiliki wawasan ekonomi strategis demi keberlanjutan pembangunan nasional.

Komitmen Indonesia di Forum Ekonomi Global

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan dalam forum bergengsi Forbes Global CEO Conference 2025 yang ke-23 kalinya. Acara ini menjadi tempat berkumpulnya para pemimpin bisnis global untuk memperkuat jaringan, bertukar gagasan, serta menjajaki kerja sama strategis lintas negara.

Keterlibatan Indonesia dalam forum internasional tersebut menegaskan komitmen pemerintah untuk terus aktif dalam membangun arsitektur ekonomi global yang inklusif, berkeadilan, dan berdaya saing tinggi.

Dengan berbagai kebijakan transformasi, Prabowo berharap BUMN dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan mampu berkompetisi di kancah global. 

Ia meyakini, langkah-langkah rasionalisasi dan profesionalisasi akan membuka jalan bagi terciptanya tata kelola yang lebih efisien serta memberikan keuntungan optimal bagi negara dan masyarakat.

Terkini