Envirotin: Langkah Nyata Arsari Tambang Dorong Industri Timah Hijau Indonesia

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:50:39 WIB
Envirotin: Langkah Nyata Arsari Tambang Dorong Industri Timah Hijau Indonesia

JAKARTA - Di tengah dorongan global menuju energi bersih dan ekonomi rendah karbon, Indonesia kembali menunjukkan peran strategisnya melalui inovasi di sektor mineral.

 PT Arsari Tambang, bagian dari Arsari Group, resmi memperkenalkan produk Envirotin, timah ramah lingkungan pertama yang diproduksi dengan teknologi rendah karbon berbasis energi terbarukan.

Peluncuran Envirotin menandai langkah penting Indonesia dalam membangun citra sebagai produsen logam hijau yang siap bersaing di pasar dunia.

Dengan memanfaatkan teknologi tanur listrik bebas emisi, Arsari Tambang menjadikan inovasi ini sebagai simbol transformasi industri tambang nasional ke arah yang lebih berkelanjutan.

Timah, Unsur Kunci di Era Energi Bersih

Presiden Direktur Arsari Tambang, Aryo Djojohadikusumo, menegaskan bahwa dunia kini tengah berada di masa transisi energi global. 

Dalam proses peralihan ini, timah memiliki peranan vital — bukan hanya sebagai komoditas tambang, tetapi juga sebagai bahan utama berbagai teknologi ramah lingkungan.

“Dunia membutuhkan infrastruktur yang seperti timah. Bukan untuk kaleng makanan atau produk lainnya, tapi untuk mobil listrik, energi terbarukan, dan teknologi canggih seperti semikonduktor. Indonesia punya potensi besar,” ujar Aryo saat peluncuran Envirotin di ajang Minerba Convex 2025 di JICC, Jakarta.

Dengan pernyataannya, Aryo menyoroti bahwa masa depan energi hijau tidak dapat dilepaskan dari kontribusi sektor pertambangan. Indonesia sebagai salah satu produsen timah terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok global energi bersih.

Diproduksi dengan Teknologi Rendah Karbon

Lebih lanjut, Aryo menjelaskan bahwa proses produksi Envirotin mengadopsi teknologi tanur listrik rendah karbon. 

Teknologi ini memanfaatkan pasokan listrik dari energi terbarukan milik PLN, termasuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang tersebar di Sumatra.

“Teknologi tanur listrik bebas emisi ini sejalan dengan prinsip ESG dan upaya menuju net zero emission,” kata Aryo menjelaskan.

Dengan pendekatan tersebut, Arsari Tambang tidak hanya berupaya menghasilkan logam berkualitas tinggi, tetapi juga memastikan setiap tahapan produksinya sejalan dengan prinsip keberlanjutan (sustainability). 

Proses rendah karbon ini diharapkan dapat mengurangi jejak emisi dari industri timah nasional yang selama ini identik dengan sektor intensif energi.

Envirotin, Bukti Indonesia Bisa Pimpin Industri Logam Hijau

Dalam sambutannya, Aryo menegaskan bahwa peluncuran Envirotin bukan semata-mata pengenalan produk baru, tetapi juga pernyataan sikap Indonesia terhadap masa depan industri pertambangan global.

“Envirotin bukan sekadar produk, ini adalah bukti bahwa Indonesia bisa bersaing di pasar global. Bukan hanya menambang, tapi juga memimpin dengan produk ramah lingkungan,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan Envirotin menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan dan teknologi untuk mengubah wajah industri ekstraktif menjadi lebih berorientasi lingkungan. Langkah ini juga mempertegas posisi Arsari Tambang dalam mendukung agenda transisi energi nasional melalui inovasi berkelanjutan.

Timah Indonesia di Produk Teknologi Kelas Dunia

Aryo juga menyinggung kontribusi timah Indonesia dalam berbagai produk berteknologi tinggi yang telah beredar di pasar global. Salah satunya adalah Rolls Royce Spectre, mobil listrik mewah pertama dari Rolls Royce yang menggunakan nikel dan timah asal Indonesia.

“Bayangkan, suatu saat nanti kita menggunakan ponsel, laptop, atau mobil listrik dengan komponen yang berasal dari Indonesia. Dari Envirotin, karya anak bangsa. Jadi meskipun barangnya impor, hatinya tetap Indonesia,” ungkap Aryo.

Pernyataan itu mencerminkan visi jangka panjang Arsari Group dalam mendorong hilirisasi mineral. Bukan hanya berhenti pada penambangan bahan mentah, tetapi juga menciptakan produk dengan nilai tambah tinggi yang dihasilkan melalui proses ramah lingkungan.

Dorongan Nyata untuk Hilirisasi dan Inovasi Hijau

Peluncuran Envirotin sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat hilirisasi industri tambang nasional.

 Dengan mengedepankan teknologi bersih, Arsari Tambang berharap inovasi ini dapat menjadi contoh bagaimana sektor swasta dapat mendukung agenda transisi energi tanpa mengorbankan daya saing industri.

Aryo menegaskan bahwa Envirotin merupakan langkah awal menuju masa depan industri hijau Indonesia. “Peluncuran Envirotin adalah langkah awal menuju masa depan hijau. Kami percaya, dengan inovasi hijau, kita bisa wujudkan slogan kita: Inovasi Hijau, Indonesia Maju,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di industri tambang untuk berperan aktif dalam mempercepat hilirisasi yang berorientasi pada keberlanjutan. “Mari bersama-sama mendorong hilirisasi yang bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata,” paparnya.

Menegaskan Posisi Indonesia di Rantai Pasok Global

Dengan peluncuran Envirotin, Arsari Tambang menegaskan bahwa Indonesia bukan sekadar pemasok bahan mentah, tetapi juga produsen inovatif yang siap memainkan peran strategis dalam rantai pasok global energi bersih.

Produk timah rendah karbon seperti Envirotin menjadi bukti nyata bahwa industri tambang nasional mampu beradaptasi dengan tuntutan global akan keberlanjutan (sustainability). Melalui inovasi ini, Indonesia menegaskan ambisinya untuk menjadi pusat logam hijau di kawasan Asia dan dunia.

Ke depan, keberhasilan Envirotin di pasar internasional diharapkan menjadi momentum baru bagi transformasi industri mineral nasional menuju masa depan yang lebih hijau, efisien, dan berdaya saing tinggi.

Terkini