Morris Capital Siapkan Transformasi Besar Multi Makmur Lemindo (PIPA)

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:50:31 WIB
Morris Capital Siapkan Transformasi Besar Multi Makmur Lemindo (PIPA)

JAKARTA - Langkah strategis di pasar modal kembali menjadi sorotan setelah PT Morris Capital Indonesia (MCI) resmi mengambil alih kendali PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA). 

Aksi korporasi ini tidak hanya menandai perubahan kepemilikan, tetapi juga membuka babak baru dalam arah bisnis PIPA yang akan diperluas ke sektor energi dan infrastruktur nasional.

Morris Capital kini tercatat sebagai pengendali baru PIPA setelah menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan tiga pemegang saham utama, yakni Junaedi, Hendrik Saputra, dan Nanang Saputra. 

Dalam perjanjian tersebut, MCI membeli 1,5 miliar lembar saham, setara 43,78% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Penawaran Tender Wajib untuk Sisa Saham Publik

Sebagai tindak lanjut dari akuisisi tersebut, MCI berencana melakukan Penawaran Tender Wajib (Tender Offer) sesuai ketentuan POJK No. 9/2018. 

Melalui mekanisme ini, pengendali baru akan menawarkan pembelian terhadap seluruh saham publik PIPA sebanyak-banyaknya 1.626.422.190 lembar saham, atau sekitar 47,47% dari total modal disetor.

Setelah proses tender offer selesai, kepemilikan Morris Capital berpotensi mencapai 3,301 miliar saham, atau sekitar 96,35% dari seluruh saham beredar. Dengan demikian, PIPA akan berada di bawah kendali penuh Morris Capital.

Dalam pengumumannya, Rabu 15 Oktober 2025, MCI menyebut periode Penawaran Tender Wajib berlangsung 30 hari kalender dan dimulai satu hari setelah pengumuman keterbukaan informasi.

Harga tender ditetapkan sebesar Rp21 per saham, mengikuti rata-rata harga tertinggi saham PIPA di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari perdagangan sebelum 28 April 2025. Sebelumnya, dalam transaksi pengambilalihan pada 6 dan 10 Oktober 2025, MCI membeli saham PIPA dengan rata-rata harga Rp10,60 per saham.

Langkah Baru: PIPA Disiapkan Jadi Pemain Energi Terpadu

Selain menguasai mayoritas saham, Morris Capital membawa visi baru yang ambisius. Meski tetap mempertahankan bisnis utama PIPA di industri pipa — yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama — pengendali baru menyiapkan rencana besar untuk memperluas bisnis perseroan ke sektor energi dan infrastruktur.

Dalam pernyataan resmi, MCI menyebutkan bahwa PIPA akan dikembangkan menjadi bagian dari ekosistem distribusi energi nasional yang terintegrasi.

Arah bisnis baru ini mencakup perdagangan dan logistik bahan bakar minyak (BBM), pengembangan fasilitas penyimpanan energi, sistem distribusi darat dan laut, hingga jaringan logistik efisien di seluruh Indonesia.

“Melalui strategi integrasi vertikal dan akuisisi entitas berbasis kontrak jangka panjang, Perseroan diharapkan memiliki posisi strategis sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok energi nasional,” tulis MCI dalam keterangannya.

Komitmen Investasi Jumbo Rp3 Triliun

Rencana transformasi ini diperkuat oleh komitmen investasi besar dari Morris Capital. Dalam keterangan sebelumnya, Corporate Secretary PIPA, Imanuel Kevin Mayola, menjelaskan bahwa Morris Capital berkomitmen menyuntikkan aset senilai Rp3 triliun ke dalam perusahaan.

“Akuisisi ini tidak main-main, Morris Capital berkomitmen menyuntikkan aset senilai Rp3 triliun dan mengarahkan PIPA ke sektor bisnis yang lebih luas: utilitas dan infrastruktur,” ungkap Imanuel.

Proses due diligence terhadap akuisisi ini disebut telah mencapai 95% dan diperkirakan selesai dalam waktu dekat. Setelah finalisasi, PIPA akan sepenuhnya berada di bawah kendali Morris Capital dengan kepemilikan mayoritas sekitar 57% saham, dengan potensi pergeseran ±10%.

Kolaborasi Internasional dan Fokus pada Produk Inovatif

Sebagai bagian dari ekspansi bisnis, PIPA di bawah kendali baru juga menyiapkan langkah konkret dengan menjalin kerja sama internasional. Perseroan telah menandatangani beberapa Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra luar negeri untuk mengembangkan inovasi produk di sektor utilitas dan infrastruktur.

Salah satu fokus utama kerja sama tersebut adalah produksi pipa High-Density Polyethylene (HDPE), yang memiliki permintaan tinggi di sektor distribusi air, gas, dan energi.

Meskipun kerja sama ini masih dalam tahap MoU, detail kontrak kerja akan segera diumumkan setelah proses finalisasi rampung.

Peluang Besar di Tengah Perubahan Struktur Bisnis

Langkah akuisisi Morris Capital tidak hanya memperkuat struktur kepemilikan PIPA, tetapi juga membuka peluang baru bagi perusahaan untuk tumbuh di segmen yang lebih luas. 

Dengan portofolio bisnis yang akan bergerak dari hulu ke hilir, PIPA berpotensi menjadi pemain penting di sektor energi dan logistik nasional.

Industri pipa sebagai bisnis inti tetap dipertahankan untuk menopang pendapatan jangka pendek, sementara ekspansi ke sektor energi akan menjadi mesin pertumbuhan baru dalam jangka panjang.

Dalam konteks ekonomi nasional, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong penguatan rantai pasok energi domestik serta peningkatan investasi di sektor infrastruktur pendukung.

Morris Capital Siap Bawa PIPA ke Babak Baru

Dengan injeksi aset jumbo, strategi integrasi vertikal, dan kemitraan internasional, PIPA di bawah kendali Morris Capital tengah bersiap menuju babak baru transformasi bisnis.

Akuisisi ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi industri pipa nasional yang kini mulai terlibat dalam pengembangan rantai pasok energi berkelanjutan.

Morris Capital optimistis bahwa arah bisnis baru ini akan memperkuat posisi PIPA sebagai perusahaan publik dengan portofolio yang lebih solid, berdaya saing global, dan berkontribusi langsung terhadap penguatan infrastruktur energi Indonesia.

Terkini