JAKARTA - Meskipun pemerintah memperpanjang insentif PPN DTP 100% untuk pembelian properti hingga Rp 5 miliar, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tetap memilih fokus menyelesaikan proyek yang ada.
Perusahaan belum berencana menambah proyek apartemen baru karena strategi portofolio masih didominasi rumah tapak. Langkah ini menunjukkan pendekatan hati-hati dalam menghadapi dinamika pasar properti.
Penjualan Apartemen Masih Didominasi Proyek Lama
Pada semester pertama 2025, penjualan bersih segmen apartemen CTRA meningkat 97,19% YoY menjadi Rp 347,30 miliar. Namun, angka ini mencerminkan marketing sales satu hingga dua tahun sebelumnya, saat unit-unit apartemen baru mulai dibangun.
Direktur CTRA Harun Hajadi menjelaskan bahwa pencatatan ini bersamaan dengan penyelesaian pembangunan. Artinya, lonjakan penjualan tersebut bukan indikator tambahan proyek baru saat ini.
Strategi ini menunjukkan perusahaan tetap mengutamakan penjualan unit yang sudah ada sebelum mempertimbangkan ekspansi baru. Fokus pada proyek lama membantu memastikan kualitas dan kelancaran penyelesaian unit.
Marketing Sales CTRA Turun Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan, marketing sales CTRA sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai Rp 4,2 triliun, turun 30,92% YoY. Penurunan ini menggambarkan pengaruh perlambatan daya beli masyarakat terhadap penjualan properti.
Meskipun begitu, insentif PPN DTP 100% tetap memberikan sentimen positif bagi pasar. Konsumen menerima manfaat langsung berupa pengurangan biaya pembelian unit yang ditanggung pemerintah.
Penurunan marketing sales menegaskan bahwa katalis utama pasar properti tetap berada pada pertumbuhan ekonomi. CTRA menyesuaikan strategi agar tetap stabil menghadapi fluktuasi permintaan.
PPN DTP 100% Membantu Konsumen, Bukan Dorong Proyek Baru
PPN DTP 100% jelas mempermudah konsumen dengan memangkas total biaya properti. Namun, bagi CTRA, insentif ini bukan faktor utama untuk menambah proyek apartemen baru.
Harun Hajadi menekankan bahwa fokus perusahaan saat ini adalah menyelesaikan penjualan unit fisik, baik apartemen maupun rumah. Hal ini sejalan dengan strategi menjaga portofolio yang telah ada agar lebih optimal.
Keputusan ini mencerminkan pendekatan konservatif CTRA dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Perusahaan memilih stabilitas jangka panjang daripada ekspansi agresif di segmen apartemen.
Portofolio Rumah Tapak Masih Jadi Prioritas
Saat ini, portofolio CTRA didominasi oleh proyek rumah tapak. Kontribusi apartemen terhadap total penjualan masih relatif kecil, hanya 7,98% dari total pendapatan Rp 4,74 triliun pada semester I-2025.
Dengan proporsi ini, perusahaan menilai menambah proyek apartemen baru belum prioritas strategis. Fokus tetap pada optimalisasi penyelesaian proyek yang ada untuk memastikan kepuasan pelanggan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa CTRA menempatkan kualitas dan penyelesaian proyek sebagai prioritas. Strategi ini diharapkan mempertahankan reputasi perusahaan di tengah persaingan ketat industri properti.
Secara keseluruhan, meski insentif PPN DTP 100% memberikan peluang tambahan bagi konsumen, CTRA tetap menahan ekspansi apartemen baru.
Perusahaan lebih menekankan pada penyelesaian proyek rumah dan apartemen yang sedang berjalan, menjaga kestabilan pendapatan, serta menyesuaikan strategi dengan kondisi ekonomi. Pendekatan hati-hati ini diharapkan membuat perusahaan lebih siap menghadapi dinamika pasar properti di masa mendatang.