KAI Group Layani 369 Juta Penumpang Hingga September 2025

Senin, 13 Oktober 2025 | 12:39:27 WIB
KAI Group Layani 369 Juta Penumpang Hingga September 2025

JAKARTA - Pertumbuhan jumlah penumpang kereta api di Indonesia terus menunjukkan tren positif. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Group melaporkan telah melayani lebih dari 369 juta pelanggan sepanjang Januari hingga September 2025. 

Capaian ini meningkat 8,16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menegaskan bahwa moda transportasi berbasis rel masih menjadi pilihan utama masyarakat di tengah kemajuan layanan publik yang semakin modern dan efisien.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa peningkatan jumlah pelanggan ini menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan publik terhadap layanan perkeretaapian nasional terus menguat. 

Ia menilai, keberhasilan tersebut tidak lepas dari konsistensi seluruh insan KAI dalam menjaga kualitas layanan dan menghadirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini.

 "KAI Group melayani 369.002.910 pelanggan sepanjang Januari hingga September 2025, naik 8,16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 341.181.655 pelanggan,” ujar Anne dalam keterangan resmi.

Anne menambahkan, tren positif ini juga memperlihatkan keberhasilan KAI dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman. Perusahaan terus memperbarui berbagai aspek, mulai dari sistem integrasi antarmoda, kenyamanan fasilitas, hingga efisiensi energi. 

“KAI terus berinovasi agar masyarakat mendapatkan pengalaman perjalanan yang efisien, nyaman, dan berkesan. Kami bersyukur kepercayaan publik terus meningkat seiring perbaikan layanan di seluruh lini,” jelasnya.

Layanan Antar Kota dan Komuter Jadi Tulang Punggung Mobilitas Nasional

Dari total pelanggan tersebut, layanan kereta antar kota dan lokal mencatat 41,4 juta pelanggan, memperlihatkan bahwa kereta api masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan menengah dan jauh di Pulau Jawa maupun Sumatra. 

Sementara itu, integrasi dengan moda transportasi perkotaan seperti KRL, MRT, LRT, dan Akses Shuttle (ASH) semakin memperluas jangkauan masyarakat menuju pusat-pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.

Salah satu pencapaian paling menonjol datang dari LRT Jabodebek, yang berhasil membukukan pertumbuhan tertinggi dengan 20,7 juta pelanggan, melonjak 41,74 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurut Anne, capaian ini menjadi bukti bahwa sistem transportasi terintegrasi semakin diterima dan diandalkan oleh masyarakat perkotaan.

Sementara itu, KAI Commuter tetap menjadi tulang punggung mobilitas di kawasan urban dengan melayani 293,2 juta pelanggan. Angka ini menegaskan posisi KAI Commuter sebagai moda utama dalam mendukung aktivitas harian masyarakat di wilayah metropolitan.

Layanan Daerah dan Pariwisata Turut Tumbuh Pesat

Tak hanya di wilayah Jabodetabek, layanan perkeretaapian di berbagai daerah juga menunjukkan perkembangan positif. 

KAI Airport melayani 5,19 juta pelanggan, LRT Sumatera Selatan mencatat 3,38 juta pelanggan, Kereta Makassar–Parepare mengangkut 228 ribu pelanggan, dan KCIC atau Kereta Cepat Indonesia China melayani 4,52 juta pelanggan hingga September 2025.

Di sisi lain, sektor pariwisata berbasis kereta juga mengalami lonjakan signifikan. Melalui KAI Wisata, perusahaan mencatat 166.645 pelanggan, meningkat 56,58 persen dibanding tahun sebelumnya.

 Layanan seperti Kereta Panoramic dan kereta wisata tematik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan santai dan berkelas dengan pemandangan alam yang menawan.

“Kereta wisata memberi pengalaman baru bagi pelanggan, menikmati perjalanan dengan nyaman dan dekat dengan alam,” kata Anne.

Logistik Rel Jadi Andalan Distribusi Ramah Lingkungan

Selain mengangkut penumpang, KAI Group juga memperkuat perannya di sektor logistik melalui KAI Logistics. Layanan ini membantu memperlancar distribusi barang lintas pulau secara lebih efisien dan ramah lingkungan

. Dengan mengurangi ketergantungan pada transportasi darat berbasis truk, distribusi via rel turut berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon nasional. 

“Transportasi berbasis rel tidak hanya menggerakkan orang, tetapi juga mendorong pergerakan barang dan peluang ekonomi dengan cara yang lebih hijau,” ujar Anne.

Komitmen KAI pada Ketepatan Waktu dan Keandalan Layanan

Kinerja KAI dalam hal ketepatan waktu juga patut diapresiasi. Sepanjang Januari hingga September 2025, ketepatan keberangkatan kereta mencapai 99,53 persen, sementara ketepatan kedatangan mencapai 96,26 persen. Pencapaian ini menunjukkan komitmen KAI Group dalam menjaga reliabilitas layanan publik berstandar tinggi.

Anne menegaskan, menjaga ketepatan waktu di atas 96 persen merupakan bentuk tanggung jawab KAI terhadap pelanggan. “Kami memastikan setiap perjalanan berlangsung sesuai jadwal, aman, dan menyenangkan,” katanya.

Melalui peningkatan jumlah pelanggan, inovasi berkelanjutan, dan komitmen terhadap efisiensi layanan, KAI Group berhasil menegaskan posisinya sebagai tulang punggung transportasi nasional. 

Capaian hingga September 2025 ini menjadi refleksi kepercayaan publik yang terus tumbuh, sekaligus bukti bahwa moda transportasi berbasis rel semakin menjadi pilihan utama masyarakat menuju mobilitas masa depan yang lebih hijau, efisien, dan terintegrasi.

Terkini