Mentan Amran: Produksi Beras Indonesia Capai Rekor Tertinggi Kedua di Dunia

Jumat, 10 Oktober 2025 | 16:32:40 WIB
Mentan Amran: Produksi Beras Indonesia Capai Rekor Tertinggi Kedua di Dunia

JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa FAO memprediksi kenaikan produksi beras Indonesia menjadi yang kedua terbesar di dunia setelah Brasil. 

Hal ini dikatakannya usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto membahas swasembada pangan, hilirisasi, dan biofuel. Amran menegaskan, prediksi FAO menunjukkan tren positif yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia saat ini sudah mencapai 33,1 juta ton. Perkiraan akhir tahun menunjukkan angka ini dapat meningkat menjadi 34 juta ton, melampaui total produksi tahun sebelumnya yang hanya 30 juta ton. 

Lonjakan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia.

Beras sebagai Penyumbang Deflasi dan Ketahanan Pangan

Ketersediaan beras yang melimpah turut berdampak pada inflasi, khususnya deflasi pada bulan ini. Amran menyebut, harga beras tercatat mengalami deflasi sebesar -0,13 persen, fenomena yang jarang terjadi di bulan September selama lima tahun terakhir. 

Data ini menunjukkan bahwa stok beras yang memadai dapat menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung daya beli masyarakat.

Dengan produksi yang terus meningkat, Indonesia semakin mendekati swasembada beras. Amran menekankan bahwa keberhasilan ini memperlihatkan efektivitas strategi pemerintah dalam mendorong produksi pangan nasional, sekaligus menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar domestik.

Percepatan Target Swasembada Beras Nasional

Awalnya, Presiden Prabowo menetapkan target swasembada beras dalam empat tahun. Namun, seiring langkah cepat program pertanian, target ini disusutkan menjadi tiga tahun.

Bahkan, Amran menyebut, setelah evaluasi 45 hari, target lebih realistis dicapai dalam satu tahun. Kondisi ini menunjukkan efisiensi pengelolaan produksi dan distribusi beras di tingkat nasional.

Mentan menekankan, selama dua bulan ke depan, Indonesia diprediksi dapat benar-benar mencapai swasembada beras. Jika target tercapai, Indonesia tidak lagi perlu mengimpor beras, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan dan menegaskan posisi negara sebagai produsen beras utama di dunia.

Implikasi Global dan Strategi Ketahanan Pangan

Peningkatan produksi beras Indonesia bukan hanya berdampak domestik, tetapi juga meningkatkan posisi Indonesia di panggung global. Amran menyatakan, prediksi FAO menjadi bukti keberhasilan kebijakan pertanian nasional dan strategi penguatan ketahanan pangan. 

Produksi beras yang melimpah menegaskan kualitas serta integritas sektor pangan Indonesia di mata dunia.

Selain itu, peningkatan produksi beras mendukung stabilitas ekonomi, termasuk penguatan daya saing komoditas nasional. Dengan pengelolaan yang tepat, Indonesia mampu menyeimbangkan antara kebutuhan domestik dan peluang ekspor. 

Hal ini memperlihatkan sinergi antara kebijakan pemerintah, pelaku usaha, dan petani sebagai fondasi ketahanan pangan jangka panjang.

Terkini