Ciputra Life Optimistis Aset Tumbuh Sejalan Proyeksi OJK

Kamis, 09 Oktober 2025 | 14:21:08 WIB
Ciputra Life Optimistis Aset Tumbuh Sejalan Proyeksi OJK

JAKARTA - Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia pada 2025 dinilai masih menyimpan peluang yang cukup besar. 

Hal itu tercermin dari kinerja positif sejumlah perusahaan, salah satunya Ciputra Life, yang berhasil mencatatkan pertumbuhan aset signifikan meskipun sektor ini masih dibayangi daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri sebelumnya telah memproyeksikan aset industri asuransi jiwa akan tumbuh di kisaran 2% hingga 4% sepanjang 2025. Proyeksi tersebut dinilai realistis, meski OJK menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan agar target dapat tercapai.

Kinerja Ciputra Life Jadi Sorotan

Direktur Utama Ciputra Life, Hengky Djojosantoso, menyampaikan bahwa hingga year-to-date (YtD) Agustus 2025, perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp1,2 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan aset yang sangat baik di tengah tantangan pertumbuhan premi yang masih terhambat daya beli, menunjukkan kemampuan kami yang baik dalam melakukan pengelolaan risiko dan portfolio investasi di tengah kondisi volatilitas yang masih cukup tinggi akibat ketidakpastian geopolitik maupun pertumbuhan ekonomi dunia,” ujarnya.

Capaian tersebut menjadi bukti bahwa sektor asuransi jiwa tetap memiliki daya tahan kuat, meskipun menghadapi berbagai tekanan eksternal, mulai dari fluktuasi pasar global hingga kondisi makroekonomi domestik.

Kontribusi Pendapatan Investasi

Salah satu faktor utama yang mendukung lonjakan aset Ciputra Life adalah kenaikan tajam pada pendapatan investasi. Hingga Agustus 2025, pendapatan investasi perusahaan tercatat sebesar Rp40,6 miliar, atau naik 63% dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Hengky menjelaskan, peningkatan ini tidak lepas dari kondisi pasar keuangan, khususnya pergerakan obligasi dan saham.

“Salah satu faktor pendorong yang menumbuhkan aset Ciputra Life adalah penurunan yield obligasi akibat dari penurunan BI Rate yang membuat apresiasi harga obligasi-obligasi yang dimiliki. Di lain sisi, penurunan BI Rate, yang memicu penurunan suku bunga bank, juga memberikan dampak positif terhadap pasar saham dan menyebabkan apresiasi harga saham-saham yang kami miliki,” paparnya.

Dengan kata lain, strategi investasi yang tepat dan kemampuan memanfaatkan momentum pasar menjadi kunci keberhasilan Ciputra Life dalam menjaga performa keuangan.

Target Lebih Tinggi di 2025

Sejalan dengan proyeksi OJK, Ciputra Life menargetkan pertumbuhan aset 25% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Target tersebut mencerminkan optimisme manajemen terhadap prospek industri asuransi jiwa, sekaligus menunjukkan keyakinan atas kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko serta portofolio investasi dengan prudent.

“Kami akan terus melakukan pemantauan dan pengelolaan risiko dengan baik, serta melakukan pengelolaan investasi yang prudent sesuai kebijakan investasi yang telah ditetapkan sebagai langkah untuk mencapai pertumbuhan aset yang sustainable,” tegas Hengky.

Langkah ini selaras dengan upaya perusahaan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, bukan sekadar mengejar angka sesaat.

Inovasi Produk Jadi Kunci

Selain mengandalkan strategi investasi, Ciputra Life juga berkomitmen memperkuat sisi produk. Hengky menekankan bahwa perusahaan terus melakukan inovasi dalam pengembangan layanan dan produk asuransi agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Berbagai saluran layanan pun diperkuat, baik dalam tahap pra-penjualan (pre-sales), penjualan (sales), maupun pascapenjualan (after sales). Dengan demikian, nasabah bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik dan mudah dalam mengakses layanan asuransi.

Langkah ini sejalan dengan tren industri keuangan yang semakin mengutamakan customer experience, terutama di era digital yang menuntut kemudahan akses.

Proyeksi OJK dan Tantangan Industri

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Ogi Prastomiyono, menekankan bahwa pertumbuhan aset industri asuransi jiwa sangat mungkin dicapai, asalkan ada sinergi antara regulator, perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dengan proyeksi pertumbuhan aset di kisaran 2%–4%, OJK optimistis industri ini tetap akan berkembang, meskipun tantangan daya beli masyarakat dan dinamika ekonomi global masih membayangi.

Optimisme Menyongsong 2025

Jika dilihat dari capaian Ciputra Life, jelas bahwa ruang pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia masih sangat terbuka. Capaian peningkatan aset 21% serta lonjakan pendapatan investasi hingga 63% menjadi bukti nyata bahwa strategi yang tepat mampu menghasilkan kinerja positif.

Ke depan, keberhasilan industri asuransi jiwa, termasuk Ciputra Life, akan banyak ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen, melakukan pengelolaan investasi secara hati-hati, serta terus berinovasi dalam produk dan layanan.

Dengan fondasi yang sudah dibangun dan dukungan regulator, industri asuransi jiwa di Indonesia tampak optimistis menyambut 2025, meski tetap harus waspada terhadap berbagai risiko yang bisa datang dari luar maupun dalam negeri.

Terkini

Cara Retur Barang di Lazada 2025

Kamis, 09 Oktober 2025 | 23:59:18 WIB

15 Usaha Sampingan Karyawan Pabrik yang Menguntungkan

Kamis, 09 Oktober 2025 | 23:58:57 WIB

10 Harga Kamera Digital DSLR Terbaik 2025

Kamis, 09 Oktober 2025 | 23:57:54 WIB