Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Alarm, Prabowo Instruksikan Cek Struktur Ponpes

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:58:39 WIB
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Alarm, Prabowo Instruksikan Cek Struktur Ponpes

JAKARTA - Musibah robohnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang merenggut puluhan nyawa menjadi peringatan keras akan pentingnya keamanan bangunan lembaga pendidikan berbasis agama di Indonesia. 

Hingga Minggu 5 Oktober 2025, total 40 orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa upaya pencarian korban masih terus dilakukan.

“Tim SAR gabungan masih terus bekerja siang malam. Alat berat seperti pemecah beton dan eskavator terus dikerahkan untuk menyingkirkan material,” ujarnya dalam siaran pers.

Ia merinci, pencarian jenazah menunjukkan progres signifikan dalam beberapa hari terakhir. “Rabu 1 Oktober kami temukan 3 jenazah, Kamis 2, Jumat 9, Sabtu 11, dan hari ini 15. Ini menunjukkan upaya tim mulai membuahkan hasil seiring beton yang bisa disingkirkan,” kata Abdul Muhari.

Tragedi ini kemudian menjadi dasar utama pemerintah pusat untuk memperketat pengawasan dan memastikan kelayakan struktur bangunan seluruh pondok pesantren di Indonesia.

Instruksi Tegas dari Presiden

Menanggapi peristiwa memilukan tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto langsung mengambil langkah cepat. Ia memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu 5 Oktober 2025 malam, guna membahas perkembangan program pemerintah sekaligus memberikan arahan khusus terkait keamanan ponpes.

"Presiden memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya," ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kepada Kompas.com.

Instruksi ini tidak hanya berhenti pada pemeriksaan, tetapi juga menyangkut dukungan penuh pemerintah terhadap pemilik ponpes agar memperhatikan aspek keselamatan dalam setiap pembangunan atau renovasi.

“Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,” tambah Teddy.

Fokus pada Pencegahan Insiden Serupa

Langkah Prabowo dipandang sebagai upaya preventif agar kasus serupa tidak terulang di ponpes lain. Tragedi di Sidoarjo menjadi bukti nyata bahwa banyak bangunan pendidikan keagamaan yang berdiri tanpa pengawasan konstruksi yang ketat, sehingga rentan menimbulkan risiko keselamatan.

Dengan adanya instruksi pemeriksaan menyeluruh, pemerintah ingin memastikan setiap ponpes memiliki struktur bangunan yang kuat dan sesuai standar teknis.

Tragedi Al Khoziny: Luka Mendalam bagi Pendidikan Pesantren

Peristiwa robohnya musala Ponpes Al Khoziny bukan sekadar angka korban, tetapi juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga santri dan masyarakat luas. Dari total 40 korban meninggal, sebagian besar adalah santri dan pengajar yang sedang beraktivitas di musala saat bangunan runtuh.

Hingga Minggu sore, pencarian korban masih berlangsung. Tim SAR gabungan bekerja tanpa henti menggunakan alat berat untuk menyingkirkan material bangunan. Meski penuh keterbatasan, semangat para relawan dan aparat tidak surut demi menemukan seluruh korban yang masih tertimbun.

Evaluasi Menyeluruh Bangunan Pendidikan Keagamaan

Kasus Al Khoziny membuka mata publik bahwa aspek keselamatan sering terabaikan dalam pembangunan gedung pondok pesantren. Banyak ponpes berdiri secara swadaya dengan keterbatasan dana, sehingga pengawasan konstruksi maupun pemenuhan standar keamanan kerap diabaikan.

Instruksi Prabowo kepada Cak Imin untuk turun langsung memeriksa pondok pesantren resmi dapat menjadi momentum melakukan evaluasi menyeluruh.

Tidak hanya memeriksa, pemerintah juga dituntut memberi bantuan teknis, finansial, maupun pendampingan agar setiap ponpes benar-benar aman digunakan oleh ribuan santri.

Dorongan untuk Pemilik Ponpes

Selain pengawasan dari pemerintah, Prabowo juga menekankan pentingnya peran pemilik ponpes dalam memperhatikan pembangunan dan renovasi.

Kesadaran akan pentingnya konstruksi yang memenuhi standar harus ditanamkan, agar pembangunan tidak hanya mengejar kapasitas tampung, tetapi juga keamanan.

“Pemilik pondok harus memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,” kata Teddy menegaskan kembali pesan Presiden.

Kesimpulan

Tragedi robohnya musala Ponpes Al Khoziny yang menewaskan puluhan orang menjadi pelajaran pahit sekaligus momentum perubahan. 

Pemerintah bergerak cepat dengan perintah Presiden Prabowo kepada Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk memeriksa seluruh ponpes resmi di Indonesia dan memastikan kekuatan struktur bangunannya.

Langkah ini tidak hanya bertujuan mencegah terulangnya tragedi serupa, tetapi juga menjadi bagian dari upaya besar meningkatkan kualitas serta keselamatan fasilitas pendidikan keagamaan.

 Dengan dukungan pemerintah dan kesadaran para pemilik ponpes, diharapkan lingkungan belajar para santri dapat benar-benar aman dan nyaman.

Terkini

Contoh Makanan Sehat Olahan yang Praktis dan Bernutrisi

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:41:11 WIB

Cara Menabung Emas di BSI Mobile untuk Pemula

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:41:10 WIB

5 Jenis Asuransi Terbaik untuk Anak dan Manfaatnya

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:35:34 WIB

10 Makanan Sehat & Bergizi Untuk Tubuh Sehat Setiap Hari

Senin, 06 Oktober 2025 | 22:35:33 WIB