JAKARTA - Pergerakan pasar saham Indonesia pagi ini menunjukkan optimisme investor.
IHSG dibuka menguat dengan didorong kenaikan saham perbankan dan konsumer, seiring data inflasi domestik tetap stabil serta neraca perdagangan mencatat surplus tinggi. Investor menaruh perhatian pada saham pilihan untuk memanfaatkan momentum pasar.
Pergerakan IHSG Pagi Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,40% menjadi 8.076,04 pada awal perdagangan. Sebanyak 278 saham menguat, 116 saham melemah, dan 216 saham stagnan, menunjukkan pergerakan pasar yang cukup sehat.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp14.957,86 triliun, sementara saham perbankan terpantau memimpin kenaikan. Contohnya, BBCA naik 1% menjadi Rp7.575 dan BMRI menguat 0,46% menjadi Rp4.400 per saham.
Selain sektor perbankan, saham konsumer juga menunjukkan tren positif. MAPI melaju 2,19% menjadi Rp1.165, sedangkan ICP naik 1,07% menjadi Rp9.425. Pergerakan ini menjadi katalis positif bagi IHSG pagi ini.
Data Inflasi dan Manufacturing PMI
Pada September 2025, inflasi tercatat sebesar 0,21% MoM, meningkat dari deflasi 0,08% MoM di Agustus 2025. Akibatnya, inflasi tahunan berakselerasi menjadi 2,65% YoY, sedikit di atas perkiraan 2,5% YoY.
Inflasi inti tercatat 2,19% YoY, masih di bawah estimasi 2,2% YoY. Laju inflasi ini tetap berada dalam target Bank Indonesia 1,5%-3,5%, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran berlebih bagi pasar saham.
Sementara itu, data manufacturing PMI bulan September turun menjadi 50,4 dari 51,5 di Agustus, tetapi masih berada di level ekspansi. Kondisi ini menandakan sektor industri tetap tumbuh meski pertumbuhan melambat.
Neraca Perdagangan dan Dampak Tarif AS
Neraca perdagangan Agustus 2025 membukukan surplus US$5,49 miliar, meningkat dari US$4,18 miliar di Juli 2025. Surplus ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2022, seiring kenaikan ekspor 5,78% YoY dan penurunan impor 6,56% YoY.
Meski demikian, pertumbuhan ekspor ke AS melambat menjadi 2,96%, turun drastis dari bulan sebelumnya yang mencapai 38,8%. Hal ini dipicu penerapan tarif resiprokal AS sebesar 19%, sehingga beberapa sektor ekspor menghadapi tekanan.
Surplus perdagangan yang kuat tetap menjadi sentimen positif. Investor melihat ini sebagai indikasi daya tahan ekonomi domestik meski menghadapi tantangan global, termasuk risiko government shutdown di AS.
Sentimen Pasar dan Rekomendasi Saham
Secara teknikal, histogram negatif pada MACD masih berlanjut dan Stochastic RSI berada di pivot area. Hal ini mengindikasikan IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000 dalam perdagangan hari ini.
Indeks di Wall Street menutup perdagangan sebelumnya menguat, karena harapan government shutdown hanya bersifat sementara. Penurunan data tenaga kerja sektor swasta menimbulkan ekspektasi The Fed menurunkan suku bunga lebih lanjut, sehingga sentimen global tetap mendukung IHSG.
Beberapa saham pilihan untuk perdagangan hari ini adalah UNVR, ANTM, JPFA, MAIN, dan PYFA. Saham-saham ini menjadi top picks karena potensi kenaikan dan likuiditasnya yang tinggi, menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan momentum pasar.
Investor dianjurkan untuk memantau pergerakan IHSG dan sektor strategis secara berkala. Saham perbankan dan konsumer diperkirakan akan terus menjadi motor penggerak pasar dalam jangka pendek, terutama dengan data ekonomi domestik yang relatif stabil.
Kombinasi data inflasi terkendali, surplus perdagangan tinggi, dan dukungan teknikal memberikan optimisme bagi investor. IHSG pagi ini mencerminkan keseimbangan antara risiko global dan kekuatan fundamental ekonomi domestik.
Pergerakan saham pilihan juga dapat menjadi strategi diversifikasi bagi investor. Dengan tren penguatan sektor perbankan dan konsumer, peluang keuntungan tetap ada, sambil memitigasi risiko volatilitas pasar yang mungkin muncul dari sentimen eksternal.
Keseluruhan, IHSG pagi ini menguat dengan dukungan sektor strategis dan data ekonomi yang positif. Investor disarankan tetap cermat, memanfaatkan momentum, dan memperhatikan sinyal teknikal untuk pengambilan keputusan yang tepat.