Penguatan Rupiah Awal Perdagangan Didukung Surplus Perdagangan

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:33:46 WIB
Penguatan Rupiah Awal Perdagangan Didukung Surplus Perdagangan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan.

Kondisi ini dipengaruhi kombinasi sentimen global akibat government shutdown di Amerika Serikat dan surplus perdagangan domestik yang berkelanjutan. Pasar menyoroti potensi fluktuasi, namun optimisme terhadap rupiah tetap terlihat.

Pergerakan Rupiah di Pasar Valuta

Rupiah dibuka menguat ke level Rp16.610 per dolar AS, naik 24,5 poin atau 0,15% dibanding posisi sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,03% ke 97,68.

Mayoritas mata uang Asia mengalami pelemahan terhadap greenback. Yen Jepang turun 0,08%, won Korea terkoreksi 3,22%, dan peso Filipina melemah 0,06%. Baht Thailand justru terapresiasi tipis 0,02%.

Kondisi ini menunjukkan rupiah tetap kompetitif di pasar regional. Fluktuasi wajar terjadi, tetapi penguatan di awal perdagangan mencerminkan daya tarik mata uang domestik.

Sentimen Global dan Shutdown Pemerintah AS

Government shutdown di AS menunda rilis data pasar tenaga kerja, termasuk data penggajian non-pertanian. Penundaan ini menimbulkan ketidakpastian terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed.

Gangguan di lembaga federal AS menyebabkan pasar menunggu sinyal lebih jelas mengenai kondisi tenaga kerja. Investor global menilai situasi ini sebagai faktor pelemah dolar AS sementara.

Keraguan terhadap kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut turut memengaruhi sentimen pasar. Komentar pejabat The Fed yang hawkish menambah kehati-hatian pelaku pasar terhadap greenback.

Faktor Domestik Dukung Rupiah

Di dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$5,49 miliar pada Agustus 2025. Ekspor tercatat US$24,96 miliar sedangkan impor US$19,43 miliar, menunjukkan posisi perdagangan yang positif.

Surplus ini menjadi yang ke-64 beruntun sejak 2020, menegaskan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Kondisi ini menjadi katalis positif bagi stabilitas rupiah dan menarik perhatian investor.

Kekuatan ekonomi domestik membantu menahan tekanan eksternal. Investor menilai surplus perdagangan sebagai indikator daya tahan ekonomi yang mendukung penguatan mata uang nasional.

Proyeksi Pergerakan Rupiah

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif sepanjang hari. Namun, diproyeksikan tetap menguat di kisaran Rp16.580 hingga Rp16.640 per dolar AS.

Penguatan rupiah didorong oleh surplus perdagangan dan stabilitas ekonomi domestik. Di sisi lain, government shutdown AS memberi tekanan pada dolar, menciptakan peluang bagi penguatan rupiah.

Pasar akan memantau rilis data tenaga kerja AS yang tertunda, karena hasilnya dapat memengaruhi arah dolar dan strategi investor. Fluktuasi wajar tetap terjadi, tetapi tren awal perdagangan menunjukkan optimisme terhadap rupiah.

Kondisi ini membuka peluang masuknya modal asing, karena stabilitas nilai tukar meningkatkan daya tarik pasar Indonesia. Investor disarankan tetap waspada dan menyesuaikan strategi perdagangan valuta dengan sentimen global dan fundamental domestik.

Secara keseluruhan, rupiah menunjukkan ketahanan di tengah tekanan eksternal. Penguatan pada level awal perdagangan menjadi indikator positif, meski volatilitas tetap terpantau sepanjang sesi perdagangan.

Terkini