Pertumbuhan Uang Primer Bank Indonesia Cerminkan Likuiditas Stabil Nasional

Selasa, 09 September 2025 | 13:12:44 WIB
Pertumbuhan Uang Primer Bank Indonesia Cerminkan Likuiditas Stabil Nasional

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan penting terkait Uang Primer (M0) Adjusted pada Agustus 2025. Pertumbuhan indikator ini mencapai 7,3 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,0 persen (yoy). Nilai M0 Adjusted pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 1.961,3 triliun.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Ramdan Denny, menjelaskan bahwa pertumbuhan M0 Adjusted dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, terutama peningkatan uang kartal yang beredar dan kenaikan giro bank umum di BI adjusted. Menurutnya, perkembangan ini juga sudah memperhitungkan kebijakan insentif likuiditas yang diterapkan BI dalam rangka pengendalian moneter.

"Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted)," ujarnya dalam keterangan resmi.

Rincian Pertumbuhan Uang Kartal dan Giro

Uang kartal yang beredar pada Agustus 2025 tercatat sebesar Rp 1.180,4 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 12,1 persen (yoy), mencerminkan tingginya aktivitas transaksi tunai di masyarakat.

Sementara itu, giro bank umum di Bank Indonesia adjusted pada periode yang sama mencapai Rp 750,1 triliun. Giro ini tumbuh 8,7 persen (yoy), menunjukkan peningkatan penempatan dana bank umum pada bank sentral.

Kedua komponen ini, yakni uang kartal yang beredar dan giro bank umum, menjadi penopang utama pertumbuhan M0 Adjusted di bulan tersebut.

Penjelasan Konsep M0 Adjusted

M0 Adjusted merupakan ukuran uang primer yang telah disesuaikan oleh bank sentral. Penyesuaian ini penting agar gambaran likuiditas lebih mencerminkan kondisi riil, tanpa dipengaruhi penurunan giro bank umum akibat adanya insentif likuiditas dari BI.

Dengan demikian, angka yang ditampilkan lebih objektif dalam menunjukkan kondisi peredaran uang di perekonomian. Tanpa penyesuaian, data M0 bisa terdistorsi karena adanya kebijakan insentif yang diberikan kepada bank-bank.

Mengutip penjelasan resmi BI, M0 Adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penyaluran insentif likuiditas. Artinya, meski ada pengaruh dari kebijakan BI terhadap saldo giro bank di BI, M0 Adjusted tetap memberikan ukuran yang stabil.

Peran Kebijakan Insentif Likuiditas

Sejak Januari 2025, Bank Indonesia memperkenalkan M0 Adjusted sebagai instrumen untuk memberikan gambaran lebih lengkap mengenai perkembangan uang primer. Latar belakang kebijakan ini adalah perlunya transparansi terhadap kondisi likuiditas yang lebih komprehensif.

Dengan langkah tersebut, BI tidak hanya menampilkan angka M0 biasa, tetapi juga memberikan ukuran yang sudah mengakomodir dampak kebijakan insentif likuiditas. Tujuannya agar publik dan pelaku pasar mendapatkan informasi yang lebih utuh, sehingga dapat membuat keputusan ekonomi yang lebih tepat.

Dampak terhadap Likuiditas Nasional

Pertumbuhan M0 Adjusted yang mencapai 7,3 persen (yoy) menunjukkan bahwa likuiditas nasional tetap terjaga. Kenaikan ini tidak hanya menandakan aktivitas ekonomi yang tumbuh, tetapi juga keberhasilan BI dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan likuiditas dan stabilitas moneter.

Uang kartal yang tumbuh dua digit menandakan peredaran uang tunai di masyarakat meningkat. Hal ini bisa mencerminkan aktivitas konsumsi dan transaksi yang lebih tinggi. Sementara pertumbuhan giro bank umum menunjukkan adanya kepercayaan bank dalam menempatkan dana pada bank sentral.

Implikasi bagi Perekonomian

Stabilitas likuiditas yang tercermin dari pertumbuhan M0 Adjusted sangat penting bagi perekonomian. Dengan kondisi likuiditas yang memadai, sektor riil dapat bergerak lebih leluasa, sementara sistem keuangan tetap terjaga.

Kebijakan BI yang mempertimbangkan insentif likuiditas memberikan ruang bagi bank untuk lebih fleksibel dalam menyalurkan kredit. Di sisi lain, BI juga memastikan agar kebijakan moneter tetap terkendali dan tidak menimbulkan tekanan inflasi berlebihan.

Transparansi dan Arah Kebijakan BI

Kehadiran indikator M0 Adjusted sejak awal 2025 menegaskan komitmen BI terhadap transparansi. Dengan memberikan ukuran tambahan, BI ingin memastikan bahwa informasi mengenai kondisi likuiditas dapat dipahami secara jelas oleh semua pihak, mulai dari pelaku usaha, perbankan, hingga masyarakat luas.

Upaya ini diharapkan meningkatkan kredibilitas kebijakan moneter dan memperkuat kepercayaan publik. Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, kejelasan informasi menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Stabilitas Likuiditas Terjaga

Secara keseluruhan, perkembangan M0 Adjusted pada Agustus 2025 memperlihatkan kondisi yang positif. Pertumbuhan 7,3 persen (yoy) mencerminkan terjaganya likuiditas, sekaligus memperlihatkan efektivitas kebijakan BI dalam menjaga keseimbangan moneter.

Dengan transparansi melalui penyajian M0 Adjusted, BI memberi gambaran yang lebih komprehensif bagi publik. Hal ini tidak hanya membantu memahami kondisi likuiditas saat ini, tetapi juga menjadi dasar bagi pengambilan keputusan ekonomi ke depan.

Terkini