Kisah Gagal dan Bangkit Anies Baswedan Menjadi Inspirasi Banyak Orang

Selasa, 09 September 2025 | 10:01:36 WIB
Kisah Gagal dan Bangkit Anies Baswedan Menjadi Inspirasi Banyak Orang

JAKARTA - Kisah perjalanan hidup seseorang sering kali menyimpan pelajaran berharga yang bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Itulah yang tercermin dari narasi Anies Baswedan mengenai bagaimana dirinya menghadapi kegagalan dan kemudian bangkit dengan semangat baru. Cerita tersebut kini tak hanya bergema di lingkaran pendukungnya, tetapi juga sampai ke berbagai daerah, termasuk Bukittinggi, Sumatra Barat.

Dalam salah satu tayangan YouTube Mashabel Indonesia yang berjudul “Anies Baswedan: Komunikasi Penting dalam Parenting”, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022 itu secara terbuka membagikan pengalaman pribadinya. Ia bercerita tentang kegagalan yang pernah dialami, mulai dari tidak lolos mendapatkan beasiswa Fulbright hingga gagal masuk sekolah menengah favorit di Yogyakarta. Namun, alih-alih menyerah, pengalaman tersebut justru membentuk ketangguhan mentalnya.

Bagi Anies, kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian tak terpisahkan dari proses perjalanan hidup. Dalam wawancara tersebut ia mengisahkan, “Saya pernah gagal mendapatkan beasiswa Fulbright. Waktu itu rasanya lemas, tapi saya tidak berhenti. Saya telepon panitianya, cari tahu alasannya, lalu diperbaiki. Akhirnya saya diterima. Begitu juga ketika gagal masuk SMA favorit, ternyata di sekolah lain justru saya mendapat banyak kesempatan. Hikmah itu datangnya kemudian.”

Cerita Anies tersebut kemudian menyebar luas dan menyentuh hati banyak orang. Di Bukittinggi, kisah ini memberi motivasi bagi Waldi Azmi Silitonga, seorang pekerja harian sekaligus kreator konten motivasi. Waldi sehari-hari bekerja sebagai cleaning service, namun di sisi lain ia aktif membagikan pesan-pesan inspiratif melalui akun Instagram dengan lebih dari 5000 pengikut.

Dalam wawancara dengan KBA News, Waldi mengaku sangat terinspirasi oleh narasi Anies tentang kegagalan dan kebangkitan. Ia menyebut pengalaman Anies sebagai bukti nyata bahwa setiap orang, apapun latar belakangnya, memiliki kesempatan untuk bangkit dan berhasil.

“Saya terinspirasi sekali dengan Pak Anies. Beliau cerita pernah gagal, tapi tidak menyerah. Itu mengajarkan kita bahwa kegagalan bukan akhir, justru awal dari jalan lain yang lebih baik. Sebagai orang kecil, saya merasa dekat sekali dengan pengalaman itu,” ucap Waldi dengan penuh rasa kagum.

Waldi juga menekankan bahwa pesan moral yang disampaikan Anies sejalan dengan prinsip hidupnya. Meski berprofesi sebagai cleaning service, ia tidak merasa rendah diri. Sebaliknya, ia menjadikan pekerjaannya sebagai bagian dari perjalanan hidup sambil terus berusaha memberi inspirasi lewat konten motivasi di media sosial.

“Saya bekerja sebagai cleaning service, tapi saya juga ingin memberi motivasi kepada banyak orang lewat konten. Sama seperti Pak Anies bilang, bagian kita adalah menyiapkan diri, kesempatan pasti datang kalau kita siap,” ujarnya penuh semangat.

Menurut Waldi, narasi Anies yang dibagikan melalui tayangan YouTube tersebut tidak hanya relevan bagi dirinya, tetapi juga bisa menjadi bekal berharga bagi generasi muda. Ia meyakini bahwa cerita kegagalan yang diiringi dengan usaha bangkit bisa menanamkan optimisme kepada siapa saja yang mendengarnya.

“Hikmah itu memang datangnya kemudian. Kalau gagal hari ini, bukan berarti kita tidak punya masa depan. Justru Allah sudah siapkan jalan yang lebih baik. Itu yang saya pegang setelah mendengar kisah Pak Anies,” tutur Waldi menegaskan pandangannya.

Cerita tentang kegagalan memang seringkali dianggap tabu atau memalukan untuk dibicarakan, namun Anies menempatkannya sebagai bagian penting dari proses kehidupan. Dengan mengakui bahwa ia pernah gagal, lalu menceritakan bagaimana ia bisa bangkit, ia menunjukkan bahwa keberhasilan tidak selalu datang dengan mudah, melainkan melalui rangkaian usaha, kegigihan, dan kemampuan belajar dari pengalaman.

Dalam konteks ini, kisah Anies sejalan dengan realitas kehidupan banyak orang. Tidak sedikit masyarakat yang pernah merasakan jatuh bangun dalam pekerjaan, pendidikan, maupun usaha. Pesan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan awal dari peluang baru, menjadi relevan bagi berbagai kalangan, baik pelajar, pekerja, maupun masyarakat umum.

Di sisi lain, apa yang dirasakan Waldi menunjukkan bahwa kisah Anies berhasil menembus sekat sosial. Waldi yang sehari-hari bergelut dengan pekerjaan sederhana menemukan refleksi dari perjuangan Anies. Hal ini membuktikan bahwa pesan tentang bangkit dari kegagalan bisa diterima siapa saja, tanpa memandang status atau latar belakang.

Bagi generasi muda, terutama yang sedang berjuang meniti pendidikan dan karier, narasi ini bisa menjadi dorongan moral. Saat menghadapi kegagalan ujian, tidak diterima di sekolah yang diinginkan, atau gagal meraih beasiswa, kisah Anies memberi contoh bahwa jalan lain selalu terbuka. Perjalanan hidup tidak berhenti hanya karena sebuah kegagalan.

Lebih jauh lagi, pesan tentang kegigihan ini juga menekankan pentingnya sikap lapang dada. Tidak semua hal berjalan sesuai rencana, namun dengan ketabahan, evaluasi diri, dan semangat untuk terus mencoba, seseorang bisa menemukan peluang lain yang justru lebih sesuai.

Resonansi dari cerita Anies Baswedan yang sampai ke Bukittinggi juga menandai bahwa kisah personal seorang tokoh publik bisa berdampak luas. Bukan sekadar bagian dari perjalanan pribadinya, tetapi juga menjadi narasi kolektif yang memotivasi masyarakat. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai-nilai kehidupan yang sederhana seperti keteguhan, kesabaran, dan optimisme tetap relevan untuk dibagikan, bahkan di tengah kompleksitas tantangan zaman sekarang.

Dengan demikian, pengalaman Anies Baswedan dalam menghadapi kegagalan dan kemudian bangkit bukan hanya menjadi kisah inspiratif bagi dirinya sendiri, melainkan juga menjadi cermin bagi banyak orang. Dari Yogyakarta hingga Bukittinggi, narasi itu terus bergema dan menguatkan pesan bahwa setiap kegagalan bisa menjadi awal dari keberhasilan yang lebih besar.

Terkini