Dampak Ekonomi Dan Lingkungan Dari Program TJSL Bersama PERURI Yang Memanfaatkan Limbah Peternakan Sebagai Pupuk Organik Guna Mendukung Pertanian Desa Ramah Lingkungan

Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:15:44 WIB

JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian masyarakat desa melalui program pelatihan budidaya kambing dan domba. Program ini dilaksanakan di Desa Jatimulyo, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu (24/8). Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara PERURI, Wiradesa Group, dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kehadiran tiga pihak ini menjadi bukti nyata sinergi antara BUMN, dunia usaha, dan akademisi dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan yang komprehensif. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membekali masyarakat desa dengan pengetahuan serta keterampilan praktis agar mampu mengembangkan usaha peternakan secara profesional, mandiri, dan berkelanjutan.

Materi Pelatihan dari Ahli Peternakan

Pelatihan menghadirkan pakar peternakan ternama, Dr. Panjono dari Fakultas Peternakan UGM. Dalam sesi pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi, mulai dari pemilihan bibit unggul, tata cara pemberian pakan, hingga perawatan kesehatan hewan. Selain itu, peserta juga diajarkan manajemen kandang yang baik serta pencatatan usaha ternak secara profesional agar setiap proses dapat terukur dengan jelas.

Dr. Panjono menekankan bahwa budidaya kambing dan domba merupakan pilihan strategis di Indonesia. Menurutnya, konsumsi daging domba di dalam negeri masih belum terpenuhi sepenuhnya, sementara tren hobi dan kontes meningkatkan nilai ekonomi jenis-jenis unggulan seperti Domba Garut dan Kambing Peranakan Etawa (PE). Dengan produktivitas tinggi, satu induk domba bahkan dapat menghasilkan hingga tiga ekor anak per tahun dengan bobot rata-rata 13 kilogram saat sapih. Potensi keuntungan dari usaha ini sangat menjanjikan jika dikelola dengan manajemen yang tepat.

Pilar TJSL dan Filosofi Empat Nilai Utama

Aris Wibowo, Penanggung Jawab Strategic Corporate Branding & TJSL PERURI, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi lebih pada membangun kapasitas masyarakat agar mampu berdiri mandiri.

Menurut Aris, program ini didasarkan pada empat nilai utama, yaitu Passion, Kalkulasi, Kerja Sama, dan Doa. Filosofi tersebut diharapkan dapat menjadi fondasi masyarakat desa dalam menekuni usaha peternakan. Dengan semangat yang konsisten, perencanaan matang, kerja sama yang solid, serta doa, PERURI yakin masyarakat akan mampu mengembangkan peternakan secara profesional. Pendekatan ini menjadikan program TJSL PERURI berbeda karena berfokus pada solusi jangka panjang, bukan bantuan sesaat.

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan dari Peternakan Desa

Pelatihan budidaya kambing dan domba tidak hanya membahas aspek ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. Limbah ternak, seperti kotoran dan urin, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, baik dalam bentuk pupuk cair maupun kompos. Pemanfaatan limbah tersebut tidak hanya membantu sektor pertanian desa, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan yang sering kali menjadi dampak dari usaha peternakan tradisional.

Direktur Wiradesa Group, Ilyasi, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, kolaborasi antara BUMN, akademisi, dan sektor swasta mampu menciptakan ekosistem nyata yang mendorong tumbuhnya desa mandiri. Ia menekankan bahwa potensi ekonomi di sektor peternakan desa sangat besar bila dikelola dengan tepat. Dengan adanya pelatihan, masyarakat tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kepercayaan diri untuk mengembangkan usaha yang kompetitif dan berdaya saing.

Prospek Budidaya Kambing dan Domba ke Depan

Potensi besar dari budidaya kambing dan domba di Indonesia membuat sektor ini kian diminati. Selain memenuhi kebutuhan konsumsi daging, usaha ini juga berpeluang menjadi ladang bisnis baru seiring meningkatnya minat terhadap kontes kambing dan domba unggulan. Dengan pola pengelolaan yang terarah, peternakan dapat menjadi tulang punggung perekonomian desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Program yang digagas PERURI bersama mitra-mitranya ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat mengenai pentingnya pendekatan profesional dalam beternak. Ke depan, masyarakat desa diharapkan mampu mengelola peternakan sebagai unit usaha berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan generasi berikutnya.

“Pemberdayaan masyarakat desa tidak hanya sebatas memberi bantuan, tetapi membentuk ekosistem berkelanjutan yang mampu menjadikan peternakan sebagai sektor prospektif. Kami ingin masyarakat desa melihat usaha ini sebagai peluang nyata untuk meningkatkan taraf hidup,” ungkap Aris dalam pernyataannya.

Terkini