Urutan Star Wars menjadi bahasan yang terus menarik perhatian dalam sejarah budaya pop dunia.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an, Star Wars telah berkembang menjadi salah satu semesta sinematik paling berpengaruh dan terus bertahan hingga kini.
Waralaba ini hadir dalam berbagai bentuk media, mulai dari film layar lebar, serial animasi, hingga tayangan televisi, menjadikannya sebagai salah satu ikon utama dalam industri hiburan.
Sebagai karya legendaris, Star Wars memiliki komunitas penggemar yang sangat besar dan setia. Tidak mengherankan jika diskusi mengenai karakter dan alur ceritanya masih aktif di berbagai platform media sosial.
Bahkan, waralaba ini terus meluas melalui berbagai versi terbaru, termasuk spin-off yang dirilis pada tahun 2023 melalui layanan streaming Disney Plus. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Star Wars dalam budaya populer.
Bagi siapa pun yang ingin mulai mengikuti kisah Star Wars, disarankan untuk menonton berdasarkan urutan tahun rilis.
Dengan cara ini, penonton dapat memahami perkembangan cerita secara kronologis dan menyaksikan bagaimana alur naratif berkembang dari waktu ke waktu.
Terdapat sebelas film utama dalam waralaba ini, masing-masing memiliki struktur cerita yang saling terhubung dan membentuk satu kesatuan epik.
Urutan Star Wars bukan hanya sekadar daftar tontonan, tetapi juga merupakan pintu gerbang menuju petualangan galaksi yang telah memikat jutaan hati di seluruh dunia.
Urutan Star Wars Sesuai Tahun Rilisnya
Bagi yang belum mengenal lebih jauh, Star Wars merupakan rangkaian film fiksi ilmiah yang digagas dan disutradarai oleh George Lucas.
Sejak peluncuran perdananya pada tahun 1977, film ini langsung mencuri perhatian dan tetap menjadi favorit lintas generasi.
Star Wars memainkan peran penting dalam membentuk arah budaya populer dunia dan terus mempertahankan relevansinya selama puluhan tahun. Kisah dalam Star Wars berlatar di sebuah galaksi yang sangat jauh di masa lampau.
Cerita utamanya berpusat pada konflik antara dua kekuatan besar: Jedi, yang dikenal sebagai penjaga perdamaian dan kebijaksanaan, serta Sith, yang mewakili sisi gelap dan kekuatan jahat.
Salah satu ciri khas paling ikonik dari waralaba ini adalah lightsaber, senjata bercahaya yang telah menjadi simbol tak terpisahkan dari Star Wars dan dikenal luas dalam budaya pop internasional.
Secara keseluruhan, waralaba ini terdiri dari enam film utama yang terbagi dalam dua bagian besar: trilogi sekuel dan trilogi prekuel.
Film pertama yang dirilis adalah Star Wars Episode IV: A New Hope, yang tayang perdana pada 25 Mei 1977 di bawah naungan 20th Century Fox. Setiap film dalam trilogi sekuel dirilis dengan jeda tiga tahun.
Setelah itu, trilogi prekuel dimulai setelah jeda selama 16 tahun, dan masing-masing filmnya juga dirilis dengan selang waktu tiga tahun. Film terakhir dari trilogi prekuel tayang pada 19 Mei 2005.
Untuk memahami keseluruhan cerita secara utuh dan tidak bingung saat menonton kelanjutan kisahnya, sangat disarankan untuk mengikuti urutan Star Wars sesuai dengan kronologi rilis filmnya.
1. Star Wars Episode I: The Phantom Menace (1999)
Film pertama yang perlu ditonton untuk menikmati keseluruhan kisah Star Wars adalah The Phantom Menace, yang tayang pada tahun 1999.
Walaupun ini merupakan film keempat yang dirilis dalam saga, secara urutan cerita The Phantom Menace menjadi awal dari trilogi prekuel. Trilogi ini terdiri dari tiga film: A New Hope (1977), The Empire Strikes Back (1980), dan Return of the Jedi (1983).
Setelah trilogi asli tersebut, barulah The Phantom Menace hadir untuk mengisahkan latar belakang awal dari semesta cerita.
Film ini mengisahkan awal perjalanan Anakin Skywalker, seorang anak yang nantinya akan menjadi Jedi. Kisahnya juga menampilkan hubungan antara Obi-Wan Kenobi dan gurunya, saat mereka mendapat tugas untuk melindungi Ratu Amidala.
Misi mereka adalah mengawal sang ratu dari planet Naboo menuju Coruscant, di tengah konflik perdagangan antarplanet yang memicu ketegangan besar.
Dalam perjalanan itu, Ratu Amidala berusaha menyelesaikan perselisihan dengan cara damai. Cerita ini bukan hanya tentang petualangan luar angkasa, tetapi juga menyentuh isu politik, diplomasi, dan nilai-nilai moral.
Inilah yang membuat Star Wars lebih dari sekadar film aksi fantasi luar angkasa; ada banyak pelajaran penting yang bisa diambil, terutama tentang keberanian, kesetiaan, dan usaha menciptakan perdamaian.
2. Star Wars Episode II: Attack of the Clones (2002)
Selanjutnya, film kedua yang bisa ditonton adalah Star Wars Episode II: Attack of the Clones, yang dirilis pada tahun 2002. Film ini merupakan bagian kedua dalam urutan cerita Star Wars dan menjadi film kelima dalam keseluruhan saga.
Melanjutkan kisah setelah The Phantom Menace, Attack of the Clones membawa penonton ke sepuluh tahun setelahnya, saat galaksi berada di ambang perang sipil.
Ancaman muncul dari Count Dooku, seorang tokoh pengkhianat yang berencana memisahkan ribuan sistem planet dari Republik Galaktik.
Di tengah bayang-bayang peperangan, konflik semakin memuncak, dengan para Jedi berada di pusat kepemimpinan.
Sementara itu, ancaman terhadap keselamatan Senator Padme Amidala, mantan Ratu Naboo, semakin nyata ketika terjadi upaya pembunuhan terhadapnya.
Untuk melindungi Padme, Anakin Skywalker yang kini berusia 20 tahun dan telah menjadi anggota Jedi ditugaskan untuk menjaga sang senator. Di sisi lain, Obi-Wan Kenobi mendapat misi untuk menyelidiki rencana pembunuhan tersebut.
Petualangan mereka membawa mereka ke dalam konflik yang lebih dalam, hingga akhirnya mereka terlibat langsung dalam gerakan separatis yang memicu pertempuran besar bernama Clone Wars, sebuah ancaman baru bagi galaksi.
3. Star Wars Episode III: Revenge of the Sith (2005)
Film ketiga dalam saga Star Wars adalah Revenge of the Sith, yang dirilis pada tahun 2005 dan dibintangi oleh Ewan McGregor, Hayden Christensen, Natalie Portman, serta Christopher Lee.
Dalam film ini, para Jedi tersebar di seluruh galaksi, memimpin pasukan klon untuk melawan kelompok separatis.
Dewan Jedi mengutus Obi-Wan Kenobi untuk mengalahkan Jenderal Grievous, pemimpin pasukan separatis yang menjadi ancaman bagi Republik.
Di sisi lain, Anakin Skywalker yang terpisah dari Kenobi semakin dekat dengan Kanselir Palpatine, yang ternyata merupakan seorang Sith Lord.
Hubungan mereka berkembang dan memengaruhi keputusan Anakin, yang dihadapkan pada dilema moral besar yang mengubah takdirnya serta nasib galaksi.
Film ini juga menampilkan transformasi Anakin menjadi Darth Vader, salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Star Wars.
4. Star Wars: The Force Awakens (2015)
Film keempat dalam rangkaian cerita ini berlatar waktu tiga dekade setelah kejadian dalam Return of the Jedi yang dirilis pada tahun 1983. Kisahnya berfokus pada Rey, seorang gadis muda yang hidup sebagai pemulung di planet Jakku.
Kehidupan Rey berubah secara drastis ketika ia terseret dalam konflik antara dua kekuatan besar di galaksi, yaitu The First Order dan Resistance.
The First Order merupakan kelompok yang melanjutkan warisan dari Galactic Empire yang telah runtuh, sementara Resistance adalah organisasi pemberontak yang dipimpin oleh General Leia Organa.
Ketegangan antara kedua pihak semakin meningkat, dan Rey mendapati dirinya berada di tengah-tengah pertarungan yang penuh risiko. Di sinilah ia mulai menyadari bahwa dirinya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuatan di galaksi.
Dalam perjalanannya, Rey bertemu dengan Finn, seorang mantan Stormtrooper yang membelot dari The First Order, serta Han Solo dan Chewbacca.
Bersama mereka, Rey memulai pencarian untuk menemukan Luke Skywalker yang telah lama menghilang.
Petualangan ini tidak hanya dipenuhi aksi menegangkan, tetapi juga memperkenalkan berbagai elemen baru yang akan memengaruhi arah cerita galaksi ke depan.
5. Star Wars: The Last Jedi (2017)
Film kelima melanjutkan cerita dari The Force Awakens, di mana Rey akhirnya berhasil menemukan Luke Skywalker di sebuah planet terpencil bernama Ahch-To.
Rey datang dengan harapan bisa belajar tentang kekuatan Force, namun Luke menolak untuk kembali karena merasa bersalah atas kegagalan masa lalunya, terutama ketika Kylo Ren, muridnya, berpaling ke sisi gelap.
Sementara itu, Resistance yang dipimpin oleh Leia Organa tengah menghadapi serangan dari First Order yang kini dipimpin oleh Kylo Ren dan Supreme Leader Snoke.
Ketegangan semakin memuncak saat Resistance berusaha bertahan dari ancaman yang terus berkembang. Dalam kondisi yang semakin genting, Finn bersama rekannya yang baru, Rose, berusaha mencari cara untuk menghancurkan armada First Order.
Di sisi lain, Rey mulai merasakan adanya ikatan misterius dengan Kylo Ren, yang membuatnya mempertanyakan peran dan masa depannya dalam konflik ini.
Hubungan tersebut menimbulkan dilema bagi Rey, antara mengikuti jalan Jedi yang selama ini ia impikan atau memahami sisi gelap yang menggoda, menambah kedalaman emosional dalam perkembangan karakternya.
6. Star Wars: The Rise of Skywalker (2019)
Film penutup dari keseluruhan saga ini dirilis pada tahun 2019 dan menampilkan sejumlah aktor ternama seperti Carrie Fisher, Mark Hamill, Adam Driver, Daisy Ridley, dan lainnya.
Film ini menjadi akhir dari trilogi sekuel sekaligus penutup dari Skywalker Saga.
Dalam cerita ini, Rey telah menyelesaikan pelatihannya sebagai Jedi di bawah bimbingan Leia Organa.
Bersama Finn dan Poe Dameron, mereka menghadapi ancaman baru berupa kebangkitan Emperor Palpatine, yang ternyata masih hidup dan memimpin armada besar bernama Final Order.
Dalam perjalanan tersebut, Rey mengetahui bahwa dirinya adalah cucu dari Palpatine, yang berusaha memengaruhinya agar mengambil alih tahta Sith. Meski dilanda konflik batin, Rey tetap teguh pada jalur Jedi.
Di sisi lain, Kylo Ren mengalami pergolakan antara sisi gelap dan terang, dan akhirnya kembali ke identitas lamanya sebagai Ben Solo setelah tersentuh oleh kenangan akan orang tuanya, Han Solo dan Leia.
Dalam pertarungan terakhir yang menentukan, Rey berhasil mengalahkan Palpatine dengan bantuan kekuatan para Jedi dari masa lalu. Ben Solo turut membantu Rey dalam pertempuran tersebut, namun ia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Rey.
Di akhir cerita, Rey memilih nama “Skywalker” sebagai bentuk penghormatan kepada Luke dan Leia, menandai berakhirnya warisan keluarga Skywalker di galaksi.
Kisah ini tidak hanya menarik bagi penonton dewasa, tetapi juga anak-anak, berkat cerita yang memikat dan berbagai teknologi canggih yang memperkaya pengalaman menonton.
Sebagai penutup, menonton berdasarkan urutan Star Wars memberi pengalaman yang lebih utuh, menghadirkan perjalanan epik galaksi dari awal hingga akhir dengan alur yang menyatu.